Hingga Subuh, Warga Jalan Sultan Abdullah Makassar Antri Untuk Air Bersih
Seperti dialami sekitar 70-an Kepala Keluarga (KK) di Jl Sultan Abdullah Raya, RT 2 RW 6, Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Makassar.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Musim kemarau membuat warga di utara Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kesulitan memperoleh air bersih.
Seperti dialami sekitar 70-an Kepala Keluarga (KK) di Jl Sultan Abdullah Raya, RT 2 RW 6, Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Makassar.
Ibu RT setempat, Fitriani (31) mengungkapkan, apa yang dialami warga Jl Sultan Abdullah, nyaris tiap tahunnya terjadi. Utamanya saat memasuki musim kemarau.
"Tiap tahun begini kalau masukmi kemarau, khusus warga disini, kadang tiga hari jalan air, terus ada satu minggu (pekan) mati lagi. Jadi warga biasanya pergi ambil (beli) air di Jl Barukang dan beli lansung di tukang becak," kata Fitriani.
Harga air yang dibeli di Jl Barukang seribu rupiah per jerigen. Untuk per satu gerobak becak dengan jumlah sembilan jerigen, dibanderol seharga Rp 20 ribu.
Menurut Fitriani hal itu, terpaksa dilakukan warganya lantaran ketersediaan air yang minim.
"Tiap hari kita mau masak, minum, cuci mandi. Jadi tiap harinya itu minimal Rp 30 ribu, karena pemakaian air di rumah itu biasanya 30 jerigen per hari, itu kadang juga tidak cukup," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Ramlah (29), setiap sore iya berboncengan dengan ponakannya menuju Jl Barukang untuk membeli air.
"Tiap sore saya ke barukang kasihan sama ponakan bonceng air. Itu lagi sampaiki disana tidak lansung diisi jerigenta karena harus antre," ujarnya.
Ramlah pun mengaku heran dengan aliran pipa PDAM. Sebab, kata Ramlah, aliran ke Jl Teuku Umar dan Jl Barukang tetap lancar, sementara aliran ke Jl Sultan Abdullah kerap berhenti.
Selain ke Jl Barukang, sekitar 2 kilometer dari Jl Sultan Abdullah, warga juga biasanya mengantre ke sebarang jalan. Tepatnya di Jl Sultan Abdullah 1, RW 2.
Pantauan di lokasi tersebut, ada puluhan warga yang telah mengantri. Mereka membawa jerigen dengan menggunakan grobak dorong yang dirakit sendiri.
Mulai dari anak-anak hingga dewasa, terlihat antre di bawa bak penampungan air sumur bor yang merupakan program Pansimas.
Darni (42), ibu RW setempat mengungkapkan terdapat 500 kepala keluarga di RW 2 Jl Sultan Abdullah 1, yang menggantukan kebutuhan airnya di sumur bor Pansimas kala memasuki musim kemarau.
"Kalau sebelum kemarau, nda semuaji warga disini yang ambil air. Tapi kalau musim kemarau, rata-rata semua ambil air disini," ujar Darni.
Warga pun harus rela antre hingga berjam-jam untuk mendapatkan satu grobak air.
"Mulai jam 4 subuh disini antre warga sampai jam 12 malam. Bahkan biasa sampai jam 1 malam," ujarnya.
Sworang warga yang dihampiri, Jumariah (42) mengaku telah sejam antre untuk mendapatkan satu grobak air.
Ia pu berharap, agar air dari bor Pansimas itu cukup dialirkan ke rumah-rumah warga melalui sambungan pipa.
"Kalau saya harapanku, warga disuruh saja beli pipa masing-masing. Jadi tidak kesinimiki antre kasihan, kalaupun harus bayar, saya siapji bayar," ujar Jumairah.
Ada dua sumur bor Pansimas yang menjadi pasokan air bersih warga di RW 2 Jl Sultan Abdullah 1 tersebut.
Jl Sultan Abdullah berlokasi di pesisir utara pantai Makassar dan tidak jauh dari Makassar New Port.
Kadar Klorida Naik, Produksi Air di Instalasi PDAM Makassar Turun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Pasokan air menurun di instalasi Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar.
Pihak PDAM Makassar menganggap musim kemarau yang melanda wilayah Sulawesi selatan sampai saat ini juga mempengaruhi supply air PDAM Kota Makassar karena ada beberapa Instalasi Pengolahan Air yang sumber air bakunya dari Bendungan Lekopancing Kabupaten Maros yakni Instalasi 2 Panaikang dan Instalasi Antang.
Direktur Utama PDAM Kota Makassar, Haris Yasin Limpo menyampaikan, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan karena air bakunya tidak bisa digunakan karena kadar klorida meningkat melebihi ambang batas yang dipersyaratkan oleh Dinas Kesehatan.
Baca: Polrestabes Makassar Redam Bentrok di Jl Lanto Daeng Pasewang
Baca: Perokok Dilarang Masuk di Batua Raya 7 Makassar
Baca: Puluhan Mahasiswa Papua di Makassar Kecam Isu Rasisme di Surabaya
Kadarnya sekarang melebihi 1000 m/l air bersih yang mana batas maksimal yang disyaratkan hanya 250 m/l air bersih untuk dapat diolah dan diproduksi menjadi air bersih.
"Jika ini dipaksakan untuk diolah maka kualitasnya pasti akan dibawah standart karena akan berasa payau dan sekedar diketahui Instalasi kita tidak dirancang untuk mengolah air asin menjadi air bersih," kata Haris via pesan tertulis ke Tribun, Selasa (20/8/2019).
Sehingga, hari ini beberapa Instalasi kita sangat menurun produksinya, bahkan 3 pompa malah di off kan karena debit terbatas yakni Pompa Daya, Kima dan Antang.
Sementara itu Direktur Tehnik PDAM Kota Makassar, Kartia Bado menambahkan jika kondisi ini disebabkan oleh ketinggian Air Laut akibat pasang.
"Memang sudah siklus 2 mingguan jadi setiap bulan terjadi 2 kali air laut pasang. Jika kondisinya seperti ini pasti air baku tidak bisa kita pakai sementara dan menunggu air laut surut kembali," katanya.
Menurutnya, biasanya paling lama 3 hari, air lautnya naik kalau subuh dan surut lagi pada waktu sore atau malam jadi kita bisa ambil airnya di sela waktu itu.
Akibat kejadian ini tentunya banyak lokasi yang tidak dapat supply air bersih terutama Kecamatan Manggala yakni perumnas Antang, Bitoa dan sekitarnya, keseluruhan Utara kota, Timur Kota, Kecamatan Makassar karena beberapa pompa off.
"Petugas kami terus memantau kualitas air disungai, jadi jika air laut surut dan sudah sesuai standar maka segera akan kita produksi agar masyarakat bisa kembali menikmati supply air," katanya.
Kartia tak lupa menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan dan tetap berdoa semoga kondisi ini bisa cepat membaik.
Bendungan Lekopancing adalah Bendung Tadah Hujan sehingga di Musim Kemarau debit airnya menyusut sangat drastis bahkan cenderung sudah hampir kering.
Untuk saat ini untuk menutupi defisit air baku dari Bendungan Lekopancing, PDAM Kota Makassar mengambil tambahan air baku dari terusan air Sungai Moncongloe Maros yang merupakan air limpahan dari Bendungan Bili-Bili Gowa, tapi kendalanya adalah apabila air laut Pasang maka air bakunya tidak bisa digunakan. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
Baca: Video Detik-detik Pembalap Dhandy Latif Kecelakaan di Sirkuit Puncak Mario Sidrap, Meninggal Dunia
Baca: Lowongan Kerja SMA SMK D3 S1 - BUMN PT Pertamina Terima Karyawan, Cek Syarar & Link Daftar Online
Baca: Kabar Buruk untuk Jokowi, Menteri Dianggap Berprestasi Malah Ditolak Elite PDIP, Siapa Dia?
Baca: Kabar Setya Novanto Eks Ketua DPR dan Partai Golkar, Llihat Wajahnya yang Berubah, Masih Kenal?
Baca: Bejatnya Anggota TNI Prada Deri Pramana, 4 Kali Hubungan Badan dengan Serli Usai Bunuh Vera Oktaria
Baca: Kisah Untung Pranoto Mantan Preman Jadi Kopassus, Berkali-kali Gagal, Diganjar 17 Kali Naik Pangkat
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Baca: Bursa Transfer Liga 1 - Bali United Tambah Striker, PSM Rekrut Mantan Bek Timnas Junior
Lowongan Kerja Terbaru Toyota Astra Finance untuk Lulusan D3 dan S1, Pendaftaran via Online di Sini
Lowongan Kerja Terbaru - 3 Perusahaan BUMN Butuh Karyawan, Cek Syarat & Link Daftar, Waktu Terbatas
Lowongan Kerja Bank Mayapada Cari Karyawan Banyak Posisi D3 Hingga S1, Cek Sekarang & Batas Waktu
Baca: Rencana Blokir Massal HP Ternyata Belum Jelas, Inilah Masalah yang Muncul Sekarang di Pemerintah
Baca: Awal Mula Video Vina Garut, Tarif V Saat Dijajakan Suami Kepada Lelaki Lain hingga Alasan Butuh Uang