Legislator Hanura Pertanyakan Utang Dinas PU Makassar Senilai Rp 19 Miliar
Ami sapaannya mengaku belum mendapat kejelasan terkait utang senilai Rp 19 miliar lebih di Dinas PU Makassar.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Dr Andi Amrullah Djaya terus mempertanyakan duduk persoalan utang di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar.
Ami sapaannya mengaku belum mendapat kejelasan terkait utang senilai Rp 19 miliar lebih di Dinas PU Makassar. Utang tersebut, katanya, tahun 2017 dan 2018.
Baca: Ditahan Kasus Narkoba, Caleg Terpilih DPRD Makassar Tetap Ukur Jas untuk Pelantikan
Baca: Dinas PU Makassar Usulkan Rp 743 Miliar di APBD Perubahan 2018, Anggaran Dinas Kesehatan Berkurang
Baca: Garap Wisatawan Muslim, Singapura Perbanyak Ikon Halal
"Apakah SK Parsial ini sudah dilaksanakan? Kalau sudah, maka anggaran itu harus masuk di APBD Perubahan 2019, ini supaya tidak menjadi temuan BPK, kalau belum dilaksanakan, maka alasannya apa? Inimi yang kami tunggu jawabannya dari Pak Ansar selaku pengguna anggaran," ujar Ami kepada Tribun, Jumat (30/8/2019).
Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Sulsel ini menambahkan, SK Parsial ini harus ditanggapi secara teliti dan cermat. Hal itu, katanya, agar tidak menjadi persoalan dikemudian hari.
"Itumi kenapa kita undang Pak Ansar untuk hadir di komisi untuk menjelaskan tentang utang tersebut. Kita sudah undang tapi belum datang-datang, makanya kita undang kembali," jelas mantan Rektor Universitas Pepabri Makassar ini kepada Tribun.
Ami menjelaskan bahwa utang itu terdapat dipihak ketiga yang mengerjakan pembangunan di Makassar. Utang tahun 2017 dan 208 tersebut tidak pernah masuk di APBD Perubahan. Namun belakangan utang itu telah dibuatkan SK Parsial.
"SK Parsial itu tidak masuk kategori urgen. Kalau utang, harusnya masuk diakhir tahun sehingga dapat dibayarkan menggunakan dana silva," jelasnya.
Baca: Panitia Pelantikan DPRD Makassar Undang IAS, Andi Herry dan DP
Baca: Caleg Hanura Makassar Meninggal, Daeng Pabe: Kami Kehilangan!
Baca: Sekretaris Hanura Makassar: Kotak Kosong Tak Ada Guna
Dikatakan Ami, SK Parsial untuk pembayar utang tersebut keluar pada 25 Maret 2019. Namun SK Parsial tersebut belum diketahui dewan. Apakah sudah dilaksanakan atau tidak.
Sebelumnya, Plt Kadis PU Makassar Muh Anshar mengatakan tidak perlu memberikan penjelasan ke anggota dewan.
"Tidak perlu dijelaskan karena itu barang sudah jelas. Sudah diperiksa oleh BPK apanya lagi yang mau dijelaskan. Tanya ke ketua komisi C karena dia bertanggungjawab," katanya kepada awak media kemarin.
Ditahan Kasus Narkoba, Caleg Terpilih DPRD Makassar Tetap Ukur Jas untuk Pelantikan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Caleg terpilih DPRD Makassar periode 2019-2024 dijadwalkan dilantik pada 9 September mendatang.
Saat ini, seluruh caleg terpilih sedang sibuk mengukur jas yang akan digunakan saat pelantikan.
Baca: Keluarga Minta Rahmat Taqwa Quraisy Direhabilitasi, Sebut Salah Bergaul
Baca: Terlibat Narkoba, Keluarga Anggota DPRD Makassar Terpilih Rahmat Taqwa Minta Maaf
Baca: FOTO: Rahmat Ditangkap Gegara Narkoba, Ayah Kandungnya Nangis
Termasuk Rahmat Taqwa Qurasy (29), yang saat ini ditahan di Markas Polrestabes Makassar karena dugaan kepemilikan sabu-sabu.
Meski ditahan, Rahmat tetap mengukur jas yang akan digunakan saat pelantikan.
Namun, legislator PPP itu tidak datang langsung untuk mengukur baju.
Melainkan istrinya yang membawa jas lama Rahmat ke Jakarta Taylor, Jl Pengayoman, Makassar. Ukuran jas lamanya itu menjadi ukuran jas pelantikan.
Kasubag Humas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Taufiq Nadsir, memastikan bahwa seluruh anggota DPRD Makassar terpilih periode 2019-2024 pasti mengukur jas di Jakarta Taylor yang akan membuat jas seluruh anggota DPRD yang akan dilantik.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Sangkala Saddiko juga mengaku sudah mengukur jas pelantikan.
"Saya sudah ukur jasnya, kemarin ukurnya," kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Makassar itu kepada Tribun, Rabu (28/8/2019) siang.
Mantan anggota Komisi A DPRD Makassar ini menambahkan, saat mengukur jas, dirinya didampingi dua legislator Makassar tidak terpilih.
"Saya sama Munir (Mangkana) dan Kamaruddin Olle. Mereka yang kawal saya," kelakar Sangkala.
Dia menyebut bahwa anggota DPRD terpilih paling pertama ukur jas adalah Irwan Djafar. Iapun kembali berkelakar.
"Mungkin karena ketua DPRD jadi cepat'ki. Nomor satu namanya di buku pembuatan jas nah," kelakarnya lagi.
Sementara anggota DPRD Makassar dari Fraksi Partai Gerindra A Pahlevi mengatakan juga sudah ukur jas pelantikan.
"Saya sudah lama ukur jas, saya waktu itu ukur jas sama ibu Apiaty Amin Syam," jelas Sekretaris Komisi C DPRD Makassar ini.
Sementara Ketua DPD PAN Makassar Hamzah Hamid mengaku belum mengukur jas. Selain Hamzah Hamid, beberapa petahana juga mengaku belum ukur jas.
"Saya belum ukur jas," kata anggota Komisi D DPRD Makassar itu.
Hal sama juga dilakukan Apiaty Amin Syam. Apiaty hanya membawa jas lainnya untuk disamakan dengan ukuran jas pelantikan dirinya sebagai anggota dewan Makassar.(*)
Begini Jawaban Mayangsari Pertama Kali Didekati Bambang Trihatmojo, Takut Sampai Lari ke Luar Negeri
TRIBUN-TIMUR.COM - Kini telah hidup bahagia bersama dan menjadi istri sah, lika-liku romansa Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo memang sulit untuk dilupakan.
Kontroversi pernikahan siri, cap pelakor hingga rumor menggunakan pelet sempat melekat pada citra Mayangsari yang kini telah menjadi istri sah Bambang Trihatmodjo.
Tak hanya itu, hubungan Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo pun sempat terkendala masalah restu dari pihak keluarga Bambang.
Bahkan kabarnya Ibu Tien Soeharto menolak kehadiran Mayangsari dan sampai pernah diusir oleh anggota Keluarga Cendana.
Kabar hubungan antara Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo pertama kali bocor ke publik pada tahun 2000 silam.
Waktu itu beredar foto-foto skandal Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo di mana Bambang sendiri masih menyandang status sebagai suami sah Halimah.
Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo sendiri diketahui telah menikah secara siri sejak tahun 2000.
Namun, Bambang Trihatmodjo baru menggugat cerai Halimah pada tahun 2007 dan keduanya baru resmi bercerai pada tahun 2010 lalu.
Berikut rekam jejak Mayangsari sebagai istri sah Bambang Trihatmodjo yang berhasil dikumpulkan SURYAMALANG.COM dari berbagai sumber:
1. Usia Pernikahan Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo
Beberapa waktu yang lalu, Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo merayakan anniversary atau hari jadi pernikahan mereka.
Melansir dari akun instagram @mayangsaritrihatmodjoreal, Mayangsari mengunggah beberapa foto yang menunjukkan perayaan anniversary pernikahannya.
Foto yang di-upload pada Minggu, 7 Juli 2019, perayaan sederhana pun digelar oleh penyanyi cantik ini untuk memperingati hari jadi pernikahannya dengan Bambang Trihatmodjo.
Mayangsari membagikan foto-foto ini dengan caption tanggal pernikahannya.
'7700-7719 (emoji) Alhamdulillah..(emoji)," tulis Mayangsari, Minggu (7/7/2019).
Berikut fotonya:
Usia pernikahan Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo pernah dibocorkan Khirani Trihatmodjo pada tahun 2018 lalu.
Khirani Trihatmodjo sempat memberikan bocoran usia pernikahan orang tuanya lewat kue yang Ia berikan.
Pada 7 Juli 2018 lalu, Khirani Trihatmodjo memberikan Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo kue anniversary dengan lilin angka 18 di atasnya.
Itu artinya, keduanya telah menikah pada tahun 2000.
Melansir dari SajianSedap.grid.id padahal, di tahun itu, baru saja beredar foto mesra Mayangsari dengan Bambang Trihatmodjo, putra Presiden Soeharto.
Yang jadi masalah, di tahun 2000, Bambang Trihatmodjo masih sah menjadi suami dari Halimah Agustina Kamil.
Kabar Mayangsari sebagai orang ketiga pun tak bisa dielakkan lagi.
Mayangsari saat itu pun langsung menjadi musuh publik kala itu hingga memilih untuk mundur seutuhnya dari dunia hiburan.
Bambang Trihatmodjo pun akhirnya bercerai dengan Halimah pada 23 Desember 2010.
Itu artinya, selama 10 tahun, Mayangsari menjadi istri siri Bambang Trihatmodjo.
Kini usia pernikahan Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo telah masuk di usia ke-19 tahun.
2. Rumor Mayangsari Pakai Pelet untuk Buat Bambang Trihatmodjo Lengket
Cap pelakor memang selalu disandingkan dengan nama Mayangsari.
Bahkan banyak yang mengatakan bahwa Mayangsari menggunakan 'dukun' atau pelet untuk merebut hati Bambang Trihatmodjo dari halimah.
Meluruskan hal tersebut, salah satu kerabat dekat Mayangsari rupanya mengelak jika Mayangsari melakukan hal demikian.
Mengutip dari NOVA yang mengutip wawancara dari Tabloid NOVA edisi 18-24 Juni 2007 silam, Titik Bartje Van Houten membantah tuduhan yang dilayangkan pada sahabatnya itu.
Sebagai seorang sahabat yang mengerti Mayangsari lebih jauh, Titik mengungkapkan bahwa Mayangsari merupakan orang yang baik-baik.
Bahkan ia pun menuturkan bahwa Mayangsari sempat menghindar jika harus bertemu Bambang Trihatmodjo.
"Katanya, Mayang dibilang bisa mencapai sukses lahir batin seperti sekarang ini karena main dukun atau pakai pelet.
Itu tidak benar! Mayang lurus-lurus saja.
Kalau dia main dukun, kenapa dia harus menghindari pertemuan dengan Mas Bambang?" ujar Titik Bartje Van Houten melansir dari NOVA.
Sahabat Mayangsari ini menuturkan jika Mayangsari dulu kerap tak mau jika didekati mantan suami Halimah itu.
"Saya tahu kok, bagaimana Mayang berusaha menghindar dari Mas Bambang," bela Titik.
Lebih lanjut, Titik justru membeberkan cara Mayangsari menghindari Bambang Trihatmodjo.
Mayangsari diketahui sampai rela pergi ke luar negeri hanya untuk menghindar dari Bambang.
"Begitu juga ketika Mas Bambang menelepon, saya sering mendengar Mayang berusaha menghindar, oh saya lagi sibuk, saya lagi ngerjakan anu," imbuh Titik.
Bukan tanpa alasan Mayangsari menghindari Bambang Trihatmodjo kala itu.
Rupanya Mayangsari saat itu merasa tak pantas jika bersanding dengan pewaris Keluarga Cendana.
"Saya takut, mbak, orang yang saya hadapi ini siapa?" ujar Titik menirukan ucapan Mayangsari padanya dulu.
3. Ibu Tien Soeharto Menolak Kehadiran Mayangsari
Menikah dengan Bambang Trihatmodjo dan menjadi anggota Keluarga Cendana, ternyata sosok Ibu Tien Soeharto masih tidak mengganggap Mayangsari sebagai menantu.
Hal ini terlihat dari pesan Ibu Tien Soeharto sebelum meninggal yang sempat dibocorkan oleh keluarga dekat terkait pernikahan Bambang Trihatmodjo dan Mayangsari.
Pesan Ibu Tien Soeharto sendiri mengungkapkan jika sosok Mayangsari tidak akan pernah bisa menggantikan posisi Halimah sebagai bagian dari Keluarga Cendana.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh seorang kerabat dekat Keluarga Cendana yang tidak ingin disebutkan namanya.
Dikutip dari Kompas.com, sumber itu mengatakan ketika Keluarga Cendana berkabung atas kepergian mantan Presiden Soeharto, ayah Bambang Trihatmodjo pada 27 Januari 2008 lalu, Mayangsari dan Khirani (sang putri), datang ke kediaman Keluarga Cendana.
Kedatangan Mayangsari beserta sang putri itu pun menjadi pembicaraan hangat bahkan ia sempat diusir oleh Keluarga Cendana.
Munculnya Mayangsari di rumah Keluarga Cendana saat Soeharto wafat dituding sebagai trik pelantun Harus Malam Ini itu untuk menjajaki kemungkinan masuk klan keluarga sang suami.
"Ini permainan Mayang. Tapi syukur, Ibu (Halimah-Red) tidak terpengaruh sama sekali dengan manuver-manuver murahan itu," katanya.
"Tujuannya jelas, ingin diakui. Tidak akan pernah terjadi itu.", kata sumber tersebut.
Menurutnya, pesan Ibu Tien Suharto, Ibunda Bambang sebelum meninggal.
"Almarhum Ibu Tien Soeharto merupakan tokoh pendukung PP 10 tentang larangan poligami maksudnya kan jelas. Jadi, istri sah Bambang adalah Halimah, dan cucu yang sah adalah anak-anak Bambang dari Halimah. Sampai kapan pun dia (Mayang) tak akan diakui keberadaanya sebagai istri Bambang," tegasnya.
Bambang kini dinilai sedang "sakit" akibat pengaruh besar dari Mayang.
Di mata mereka Bambang tidak seperti dulu lagi.
"Saya sangat mengenal kedua sosok ini (Halimah-Bambang), mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Perhatian Mas Bambang terhadap keluarga, terutama anak-anaknya sangat luar biasa. Tapi, sekarang Mas Bambang gampang marah dan sering bengong," katanya.
4. Mayangsari Diusir Keluarga Cendana
Melihat berkas NOVA 2008, saat Soeharto meninggal di 27 Januari 2008 silam, Mayangsari nekat menyambangi keluarga Cendana bersama Bambang Trihatmodjo dan putrinya.
Entah apa yang ada di benak Mayangsari, sebagai menantu yang baik mungkin ia ingin memanjatkan doa terakhirnya buat Soeharto.
Apalagi buah hatinya, Khirani Siti Hartina Trihatmodjo belum pernah melihat Eyangnya secara langsung.
Kendati demikian, Mayangsari pun memberanikan diri menyambangi Rumah Cendana.
Dalam rekaman kamera media elektronik, Mayangsari terlihat duduk sambil menundukan muka di depan jenazah Soeharto.
Sementara di sampingnya Khiran Siti Hartina Trihatmodjo duduk dipangku bapaknya, Bambang Trihatmodjo.
Di balik peristiwa sensasional itu muncul cerita, bahwa kedatangan Mayangsari tak dikehendaki dua putri Soeharto, Titiek dan Mamiek.
Dengan terang-terangan, mereka pun langsung mengusir Mayangsari.
Menurut seorang saksi mata yang meminta identitasnya dirahasiakan, Mayangsari datang ke rumah mantan orang nomor satu di Indonesia itu sekitar pukul 22.00.
Saat itu doa-doa untuk almarhum masih berlangsung dengan khusyuk.
Di depan jenazah masih bersimpuh Tommy, Titiek dan Mamiek, sementara Tutut dan Sigit sedang melakukan aktivitas lain.
Begitu pula dengan Halimah, (mantan) istri Bambang, yang sedang makan malam di rumah, lalan Tanjung, yang tak jauh dari rumah duka.
Tanpa diduga, di antara pelayat yang terus berdatangan terlihat Mayangsari bersama Bambang Trihatmodjo.
Kehadiran Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo langsung mendapat perhatian Mamiek dan Titiek.
Kedua saudara Bambang Trihatmodjo itu langsung berdiri dan mendatangi Mayangsari.
Mereka meminta Mayangsari agar segera keluar dari rumah itu.
"'Pergi dari sini!', kata Mamiek setengah membentak," cerita saksi mata yang dekat dengan Keluarga Cendana itu.
Melihat reaksi tersebut, Bambang Trihatmodjo turun tangan dan sempat terjadi perdebatan.
Bambang Trihatmodjo pun berhasil membujuk Titiek dan Mamiek agar memberi kesempatan Mayangsari untuk bersimpuh di sisi jenazah Soeharto.
"Kejadiannya cepat sekali. Paling beberapa menit saja," lanjut si sumber.
5. Harta Mayangsari yang Disita Halimah, Mantan Istri Bambang Trihatmodjo
Melansir dari Kompas.com, Halimah mengajukan gugatan penyitaan harta bersama milik dirinya dan Bambang Trihatmodjo ke pengadilan.
Hal ini Halimah lakukan lantaran dirinya takut harta yang dimiliki olehnya dan Bambang Trihatmodjo (yang ditaksir mencapai triliunan rupiah) berpindah ke tangan lain.
”Bila salah satu pihak merasa terancam akan kehilangan harta bersama, maka yang bersangkutan berhak mengajukan sita marital. Jadi, upaya sita harta bersama yang diajukan Halimah dibenarkan,” ujar Ketua MUI Pusat, KH Nazri Adlan.
Sudah Jadi Istri Sah, Segini Harta Mayangsari yang Disita Halimah Pasca Cerai dari Bambang
Total harta bersama Halimah dan Bambang Trihatmodjo dalam daftar harta bersama untuk disita adalah keseluruhan aset dan properti termasuk yang ada di dalamnya.
Di antaranya adalah rumah di Simprug Golf XV, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Bukti-bukti yag diajukan untuk melakukan gugatan sita harta bersama Hallimah adalah sertifikat tanah yang menggunakan atas nama dirinya dan Bambang Trihatmodjo.
Pada sidang sebelumnya, Lelyana juga menyerahkan bukti berupa kliping berita di media massa tentang aset-aset Mayangsari yang disebut sebagai pemberian Bambang Trihatmodjo.
Kekayaan yang dimiliki oleh putra ketiga Presiden Soeharto tersebut ditaksir mencapai Rp 14 triliun.
Ketika masih resmi menikah dengan Halimah, Bambang Trihatmodjo diketahui memberikan sebagian hartanya kepada Mayangsari.
Selain rumah di Simprug, aset lain yang dicantumkan dalam daftar sita harta bersama dalam gugatan Halimah ialah sejumlah rumah di Purwokerto yakni di Kalibener, Kompleks Mutiara Pratama, dan Taman Anggrek; Radio Sumasli (Suara Banyumas Asli); serta mobil Jaguar dan BMW X5.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Rekam Jejak Mayangsari Jadi Istri Sah Bambang Trihatmodjo, Rumor Pakai Pelet & Ditolak Ibu Tien, https://suryamalang.tribunnews.com/2019/08/30/rekam-jejak-mayangsari-jadi-istri-sah-bambang-trihatmodjo-rumor-pakai-pelet-ditolak-ibu-tien?page=all.
