Kisah Dg Tene, Hidupi Suami, Anak Kuliah dari Jualan Sayur di Pangkep
Keriput di wajah putihnya sudah nampak. Perempuan berumur 47 tahun itu rela berjuang agar suami dan anak-anaknya bisa terus hidup ditengah kondisi kek
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNPANGKEP.COM, MINASATENE- Dg Tene, perempuan yang beraktivitas sebagai pedagang sayur keliling di Kabupaten Pangkep.
Hidupnya kini tergantung dari hasil jualan sayur.
Kapolres Selayar Pimpin Apel Gelar Pasukan Ops Patuh 2019
2 Link Thread Cerita KKN di Desa Penari, Simak ini 7 Fakta di Balik Cerita Horor Nur & Widya
55 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2019, Cocok untuk Whatsapp atau Sosmed
Sandiaga Ternyata Ingin Jadi Pilot Tapi Sahabat Prabowo Subianto & Anies Gagal Karena Hal Ini
Unjuk Rasa di Makassar, MARS Sulsel Minta Presiden Jokowi Coret Capim KPK Berekam Jejak Buruk
Meski untung jualan sayur hanya sedikit, dia tetap bersyukur dan menjalani hidup ini dengan ikhlas.
Keriput di wajah putihnya sudah nampak. Perempuan berumur 47 tahun itu rela berjuang agar suami dan anak-anaknya bisa terus hidup ditengah kondisi kekurangan.
Kepada TribunPangkep.com, Jumat (30/8/2019) Dg Tene mengaku harus berjuang sendiri berjualan sayur karena suaminya sudah tidak lagi bekerja.
Suaminya, Sangkala (50) adalah penjual ikan yang sudah mengalami penyakit tipes dan tidak bisa lagi bekerja berat sejak 2003.
Dg Tene punya dua anak dan keduanya perempuan, putri sulungnga sudah semester 6 dan kuliah di Maros. Sementara putri bungsunya hanya tamat SMP saja.
"Sumber penghasilan kami bergantung pada sayur-sayur ini. Saya bantu suami dan hidupi anak-anak. Alhamdulillah meski jualan sayur anak sulung saya juga bisa kuliah," ujarnya.
Perjuangan Dg Tene menghidupi suami dan dua anak-anaknya patut dicontoh.

Perjuangan kerasnya yang dulu berjualan sayur dengan naik sepeda, dia belajar mengendarai motor suaminya yang sudah tidak lagi digunakan menjual ikan.
Usai salat subuh dia sudah berangkat menuju pasar membeli sayur-sayuran yang dijual kembali.
Kemudian pukul 07.00 Wita, Dg Tene sudah berkeliling kecamatan di 3 kecamatan daratan yakni Pangkajene, Bungoro dan Minasatene untuk menjajakan sayurannya.
Kadang, sayuran yang dijajakan itu tak laku terjual. Dia hanya bisa pasrah dan membuang sayuran yang sudah tidak layak lagi.
Penghasilan Dg Tene tidak menentu, kadang Rp 20 per hari kadang juga bisa Rp 30 per hari bersih diluar modalnya jualan sayur.
Selain berjualan sayur, Dg Tene juga berjualan umbi-umbian, kerupuk, kue dan telur sebagai penghasilan tambahan yang untungnya tidak seberapa.