Reaksi Najwa Shihab Capim KPK Irjen Pol Antam Novambar Terang-terangan Tolak Undangan Mata Najwa
Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ( Capim KPK), Irjen Pol Antam Novambar menolak datang ke acara 'Mata Najwa' pada Rabu (28/8/2019). Najwa
Hadir salah satunya Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Di depan Najwa Shihab dan pemirsa, Lukas menjelaskan, masalah yang dihadapi saat ini cukup sensitif hingga rawan keributan.
Baca: Mata Najwa, Reaksi Najwa Shihab Dengar Pernyataan Gubernur Papua Sampai Ulangi Ucapan Lukas Enembe
Baca: Aktivis Papua Ungkap Sosok Presiden yang Ngerti Rakyat Papua ke Najwa Shihab! Sebut Ada Ruang Dialog
Baca: Setelah Upload Foto Bareng Anak Papua Najwa Shihab Kini Cari Pace Papua Pelantun Lagu Bugis
Dilansir di saluran YouTube Najwa Shihab, Kamis (22/8/2019), mulanya, presenter Najwa Shihab menanyakan mengenai permintaan maaf Gubernur Jawa Timur, Khofifah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta menahan emosi.
Diketahui, sebelumnya ada insiden penangkapan terhadap 43 mahasiswa Papua di Surabaya, dengan tudingan merusak bendera Indonesia, Sabtu (17/8/2019).
Karenanya, warga Papua di Manokwari dan Fakfak melayangkan protes dengan menggelar aksi yang sepat ricuh pada Senin (219/8/2019) dan Rabu (21/8/2019).
"Pak Gubernur ada komentar mengenai permintaan maaf Ibu Khofifah dan pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan 'emosi boleh tetapi lebih baik saling memaafkan', apa lagi yang seharusnya bisa dilakukan," tanya Najwa Shihab.
Lukas lalu mengatakan ada sejumlah ucapan yang tidak baik ditujukan kepada masyarakat Papua.
"Jadi ini banyak sekali terjadi," ujar Lukas.
"Siapapun di dunia ini, namanya rasisme dibenci di seluruh dunia," tambahnya.
"Jadi saya harap orang Indonesia sudah 74 tahun merdeka, sadar itu, kita sama seperti era kolonial. Apa bedanya?," ungkap Lukas Enembe.
Baca: 2 Pemain Persib Bandung Dipinjamkan ke Klub Liga 2, Siapa Saja?
Baca: Ormas se-Sulsel dan Anak-anak Papua di Makassar Gelar Deklarasi Damai di Claro Hotel
Baca: Lowongan Kerja Bank Mandiri Cari Banyak Staf Sejumlah Daerah Cek Sekarang, IPK 2,75 Daftar Online
Ia menuturkan bahwa kolonialisme terhadap Papua dan membuat hal lainnya terpicu.
"Jadi karena kerap kali terjadi, ini pemicunya membuat yang lain terungkap?" tanya Najwa Shihab.
"Ini pemicu utamanya yang terjadi di Papua. Jadi saya pikir sudah 74 tahun merdeka, NKRI kita jaga, Bhineka Tunggal Ika kita jaga. Dari Sambang - Merauke juga harus dijaga," sebut Lukas.
"Di Papua itu multi etnis. Saya kemarin lihat yang demo-demo itu, saya ngomong kepada mereka, apa yang mau kalian sampaikan, sampaikan kepada saya."

Baca: Mutu Pendidikan SD Gowa Peringkat 6 se-Sulawesi Selatan
Baca: Dinas Kominfo Makassar Gelar Bimtek Standar Service Execellent NTPD 112 Makassar
Baca: Kak Syam Ingin Jadikan Petani Bulukumba Berdaulat
Lukas pun mengatakan saat itu ada tuntutan merdeka dari masyarakat Papua yang menemuinya.
Namun ia enggak menerima usulan itu.
"Jadi memang Papua itu rawan saat ini. Tidak boleh siapapun orang Indonesia bicara sembarangan terhadap Papua. Karena kita beda, orang Papua belum di-Indonesiakan secara baik," ungkapnya.
Najwa Shihab pun tersentak dengan ucapan Lukas.
"Belum di-Indonesiakan secara baik, apa maksudnya? Apa yang harus dilakukan untuk meng-Indonesiakan seseorang?" tanya Najwa Shihab.
"Sampai hari ini dalam pengertian, secara keseluruhan masyarakat Papua belum menerima rasa ke-Indonesiaan mereka. Masih merasa saya orang Papua," papar Lukas.
Ia menuturkan saat itu semua pihak yang datang berunjukrasa untuk dukungan kemerdekaan.
"Wah itu kaget saya, jadi tidak boleh picu persoalan di Papua. Persoalan di Papua itu cukup rumit," pungkasnya.
Lihat videonya dari 8.02
Follow akun instagram Tribun Timur:
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Capim KPK Irjen Pol Antam Terang-terangan Tolak Undangan Mata Najwa, Bagaimana Reaksi Najwa Shihab?, https://wow.tribunnews.com/2019/08/29/capim-kpk-irjen-pol-antam-terang-terangan-tolak-undangan-mata-najwa-bagaimana-reaksi-najwa-shihab?page=all.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas