Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tak Tahan Godaan Pijat Plus-plus, Sampai di Kos Buka Baju Malah Dijebak, Motor pun Melayang

Tak Tahan Godaan Pijat Plus-plus, Sampai di Kos Buka Baju Malah Dijebak, Motor pun Melayang

Editor: Waode Nurmin
Capture YouTube
Tak Tahan Godaan Pijat Plus-plus, Sampai di Kos Buka Baju Malah Dijebak, Motor pun Melayang 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tiga pria menjadi korban pemerasan dengan motif pijat plus-plus yang berada di kawasan Jalan KH Wahid Hasyim Medan, Sumatera Utara.

Ketiga pria yang masing-masing berinisial, W, L dan A menjadi korban setelah tertarik dengan penawaran yang cukup murah.

Salah seorang korban W yang berprofesi sebagai driver online mengatakan bahwa dirinya menjadi korban setelah pelaku memanggil dirinya usai mengantar penumpang.

Mahasiswi Video Call Sambil Bugil Akhirnya Jadi Korban Pemerasan Pacarnya yang Dikenal Lewat Tinder

Astaga! Istri Song Joong Ki Song Hye Kyo & Keluarga Pernah Jadi Korban Pemerasan. Gini Cerianya

Gawat! 300 Wanita Terkait Video Panas & Jadi Korban Pemerasan Napi Lapas Jelekong, Gini Ceritanya

"Saya saat itu pulang dari arah Jalan Diski menuju Jalan Wahid Hasyim berencana kembali ke kos Jalan Sisingamangaraja.

Namun saat di Jalan Wahid Hasyim saya dipanggil seorang wanita lalu menawarkan pijat plus-plus.

Karena saat itu uang saya cuma ada Rp 50 ribu, wanita itu pun menyanggupi dengan alasan biar ada buka dasar," jelasnya saat diwawancarai Tribun Medan, Minggu (25/8/2019).

Lebih lanjut dijelaskan pria berusia 22 tahun ini, setelah dirinya terbujuk rayuan sang eksekutor (wanita).

Kemudian ia dibawa menuju ke salah satu tempat indekos yang tak jauh dari kawasan Simpang Barat.

"Setelah sampai di kos, saya dikusuk seorang wanita, usai dari itu tiba-tiba masuk laki-laki dan perempuan itu minta uang sebanyak Rp 700 ribu.

Karena saya tidak ada uang, teman laki-laki wanita itu memberi solusi gadai sepeda motor saya di salah satu tempat.

Kereta Honda Vario saya digadai seharga Rp 1 juta, namun pelaku mengambil uang Rp 600 dan sisanya ditukar sabu.

Sementara saya diberi uang Rp 50 ribu untuk naik becak pulang ke kos," ungkap pria berkepala plontos ini.

Namun, lanjut W, karena dirinya malu dengan masalah yang dihadapinya.

Ia pun mengatakan tidak membuat laporan melainkan menebus sepeda motornya.

"Saya malu, jadi orang tua saya memutuskan untuk menebus sepeda motor saya saja.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved