Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Air PDAM Bantaeng Berkurang Gegara Petani Gunakan Air Siram Pohon Cengkih

" Penyebab debit air berkurang karena musim kemarau tiba dan beberapa sumber air mulai diperebutkan penguasannya oleh petani untuk digunakan mengairi

Penulis: Nurwahidah | Editor: Syamsul Bahri
Dok.Ilyas Syamsuddin
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM )Bantaeng Ilyas Syamsuddin 

TRIBUNBANTAENG.COM, BENTAENG-Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM ) Bantaeng Ilyas Syamsuddin menuturkan penyebab debit air berkurang, di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

" Penyebab debit air berkurang karena musim kemarau tiba dan beberapa sumber air mulai diperebutkan penguasannya oleh petani untuk digunakan mengairi sawah dan cangkeh,"katanya kepada Tribunbantaeng.com, Minggu (25/6/2019).

Harga Tiket Timnas Indonesia vs Malaysia Dikeluhkan Suporter, Begini Penjelasan PSSI

Usai Dampingi Istrinya Melahirkan, Hasim Kipuw Kembali Latihan di Jakarta

Penjaga Kantin di Salah Satu SMA di Wajo Dirudapaksa Pemilik Kantin di WC

Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan Timur (Kaltim), Bagaimana Nasib Jakarta?

Blak-blakan Betrand Peto Ditanya Soal Ayah Ibunya hingga Diangkat Jadi Anak Ruben Onsu, Judika Syok

Cara pengambilan air oleh para petani dengan menggunakan pompa dan itu dilakukan siang dan malam hari.

Untuk petani cangkih melakukan penyiraman dua kali dalam sepekan, kadang sekali tergantung kondisinya dan tak terhitung berapa debit mereka yang  diambil.

Pihak PDAM Bantaeng pun tidak bisa melarang saat mengambil air karena, sungai yang ada di Bissapu adalah umum.

"Lebih banyak air yang diambil para petani, ketimbang air yang salurkan kepada pelanggan PDAM,"tuturnya.

Saat ini pelanggan PDAM ada sekitar 15 ribu dari tujuh Kecamatan dengan jumlah Delapan Kecamatan di Bantaeng, namun sudah 40 persen pelanggan terkendala.

Untuk itu, dia mengungkapkan  solusi  jangka pendek, dengan mengadakan giliran distribusi air kepada pelanggan dalam perhari 
di daerah yang kritis.

Perbaikan saluran air oleh PDAM Bantaeng di Jl Elang, Kecamatan Bantaeng, Senin (12/3/2018).
Perbaikan saluran air oleh PDAM Bantaeng di Jl Elang, Kecamatan Bantaeng, Senin (12/3/2018). (edi/tribunbantaeng.com)

 Kemarau di Bantaeng diperkirakan akan terjadi sampai Oktober 2019 akibatnya empat sumber air baku PDAM Bantaeng sudah berkurang.

"Seperti instalasi Pengelolahan Air (IPA) Bonto salluang, sejak juli 2019 mulai berbagi dengan petani sawah, yang biasanya berproduksi 20 liter, terpaksa digilir hingga tersisa 10 liter/dtk,"tuturnya. 

Serta mata air di Mandaraki dengan kapasitas 15-20 liter, saat ini sisa 13  liter. IPA di Ereng-ereng kapasitas 40 liter tersisa 25 -30 ltr/dtk. Begitupun  IPA di Bonto- bonto kisaran 30 liter yang seharusnya 40 liter. 

Laporan Wartawan Tribunbantaeng.com, Nurwahidah @ nur_wahidah_saleh

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

 

Harga Tiket Timnas Indonesia vs Malaysia Dikeluhkan Suporter, Begini Penjelasan PSSI

Usai Dampingi Istrinya Melahirkan, Hasim Kipuw Kembali Latihan di Jakarta

Penjaga Kantin di Salah Satu SMA di Wajo Dirudapaksa Pemilik Kantin di WC

Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan Timur (Kaltim), Bagaimana Nasib Jakarta?

Blak-blakan Betrand Peto Ditanya Soal Ayah Ibunya hingga Diangkat Jadi Anak Ruben Onsu, Judika Syok

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved