Sawah di Ujung Loe Kekeringan, Legislator PPP Minta Sukri Sappewali Tinjau Lokasi
Kekeringan yang melanda wilayah itu, diduga akibat maraknya aktivitas tambang galian C ilegal di Sungai Balantieng.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG LOE - Sedikitnya 780 hektare lahan persawahan di Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengalami kekeringan.
Kondisi itu membuat petani di daerah tersebut, terancam gagal panen.
Kekeringan yang melanda wilayah itu, diduga akibat maraknya aktivitas tambang galian C ilegal di Sungai Balantieng.
Hal tersebut disampaikan oleh Legislator PPP Bulukumba Andi Pangerang Hakim, saat ditemui di ruangan Komisi C DPRD Bulukumba, Kamis (22/8/2019).
TRIBUNWIKI: Harga di Bawah Rp 3 Juta, Ini Spesifikasi dan Unboxing Realme 5 Pro, 4 Kamera Belakang
Geramnya Aura Kasih kala Disinggung Punya Pabrik Susu oleh Kritikus Film, Siap Tempuh Jalur Hukum?
Plastik Kini Masalah Global, Dosen Cantik UIN Ini Kembangkan 12 Bakteri Khusus Pemakan Plastik
Kekeringan paling parah, terjadi di tiga desa yakni, Garanta, Balong dan Manjalling.
"Ini gegara tambang Ilegal Galian C, yang dibiarkan pemerintah daerah. Sungai rusak dan tidak lagi mampu mengairi sawah rakyat," kata Pangerang.
Seharusnya, kata dia, Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali turun langsung ke lokasi, tidak hanya memerintahkan pejabatnya saja.
Berdasarkan data yang diterima Pangerang, sedikitnya 100 hektare sawah di wilayah itu telah mengalami kekeringan parah.
Dan jika tidak ada perhatian dalam rentang waktu seminggu ini, sudah dipastikan bakal gagal panen.
"Harusnya bupati dan wakilnya turun tangan dan turun lapangan tidak hanya menerima laporan saja dan di serahkan ke kadisnya. Inilah kepemimpinan yang diharap Bulukumba, bukan hanya slogan Bulukumba maju dan sebagainya," tegas Pangerang. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi, IG: @arisandifirki
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: