Rocky Gerung & Sherly Sindir Jokowi, Tsamara Amany: Contoh Tol Cipali, Bilang Rakyat Tak Makan Semen
Tsamara Amany membalas pendapat kritis beberapa tokoh yang menjadi narasumber seperti Fadli Zon, Rocky Gerung, dan Shrely Annavita.
Rocky Gerung & Sherly Sindir Jokowi, Tsamara Amany: Contoh Tol Cipali, Bilang Rakyat Tak Makan Semen
TRIBUN-TIMUR.COM - Beberapa pendapat kritis meluncur dalam acara talkshow Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (20/8/2019) malam, yang bertema ibu kota baru.
Tsamara Amany membalas pendapat kritis beberapa tokoh yang menjadi narasumber seperti Fadli Zon, Rocky Gerung, dan Shrely Annavita.
Pada momen itu, Politisi Partai Serikat Indonesia (PSI), Tsamara Amany meminta masyarakat tidak terlalu cepat menghakimi kebijakan pemerintah tentang pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan.
Baca: Di Mata Najwa Trans 7 Tadi Malam, Gubernur Lukas Enembe: Tak Boleh Masalah Papua Disepelekan!
Baca: Bursa Transfer - Pengganti Alfredo Vera? 3 Asing Baru Persija Ganti Paulle-Matos? Nasib Renan Silva?
Tsamara Amany meminta semua pihak untuk tetap mengawal kebijakan pemerintah dengan kritis, namun mengimbau untuk tidak terlalu cepat menghakimi.
Hal itu disebut Tsamara merupakan hal yang penting, mengingat saat ini terdapat pro dan kontra mengenai rencana pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan.
"Dan memang yang paling penting saat ini Pak Karni. Ketika kita melihat suatu kebijakan, saya pikir jangan kita terlalu cepat menghakimi," ucap Tsamara.
Tsamara Amany mendukung pendapat para tokoh yang dengan kritis menyampaikan pandangannya perihal pemindahan ibu kota.
Namun, ia mengaku kurang setuju saat banyak pihak yang dengan cepat menghakimi kebijakan pemerintah.
Padahal mereka belum mengetahui kebijakan itu dibuat pemerintah dengan tujuan yang baik.
Baca: Roger Danuarta Pilih Nikahi Cut Meyriska, Begini Sikap Keluarga, Sang Bibi Ungkap Sesuatu
Baca: Bursa Transfer - Persib Coret 3 Asing, Ini 3 Pengganti? Reva Tinggalkan PSM, Striker Baru Persebaya
"Saya setuju misalnya peran Pak Fadli, Pak Fahry, Bang Rocky Gerung dan Mbak Sherly tadi mencoba menjadi masyarakat yang kritis."
"Saya setuju kita perlu masyarakat yang kritis seperti mereka. Tapi jangan terlalu cepat menghakimi," ucap Tsamara.
Lebih lanjut Tsamara memberikan contoh pembangunan Tol Cipali yang sempat ditolak oleh banyak pihak.
Lihat video berikut ini menit 7.50:
"Dulu ketika Tol Cipali pertama kali mau dibangun, semua bilang rakyat tidak makan semen, kita tidak butuh beton dan lain sebagainya," tuturnya.
Ia menyebut meskipun ditolak berbagai pihak, akhirnya setelah pembangunan Tol Cipali selesai masyarakat juga merasakan manfaatnya.
"Tapi sekarang Tol Cipali di bangun Pak Karni, diresmikam hingga sekarang, mudik jadi lancar, daerah yang dilewati oleh tol tersebut menjadi pusat-pusat ekonomi baru."
Baca: Bursa Transfer - Persija Coret Mantan Pilar PSM, Rekrut Pemain Berpengalaman di Liga Spanyol
Baca: Jokowi Disindir Sherly Annavita Gagal Penuhi Janji, Sikap Rocky Gerung? Ini Balasan Tsamara Amany?
"Menghasilkan efek ekonomi baru dan ada arus distribusi yang jauh lebih baik," ungkapnya.
Hal tersebut yang mendasari pendapat Tsamara yang meminta masyarakat untuk tidak cepat menghakimi kebijakan pemerintah.
"Jadi itu salah stau contoh bahwa kita jangan cepat menghakimi meskipun kita boleh mengawal secara kritis.
"Jadi saya pikir hal tersebut penting Pak Karni," lanjutnya.
Kritikan Sherly Annavita
Sebeumnya, Sherly Annavita, seorang millenial influencer, menyebut segala keruwetan ibu kota saat ini merupakan bentuk kegagalan Joko Widodo (Jokowi) sebagai seorang presiden maupun sebagai Mantan Gubernur Jakarta.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Sherly Navita dalam program unggahan kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (20/8/2019).
Sherly Annavita mulanya menyoroti tentang pernyataan Tsamara Amany yang menyebut keruwetan Jakarta menjadi satu di antara alasan pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan.
Termasuk alasan adanya permasalahan sampah, banjir, macet dan polusi yang terjadi di ibu kota negara saat ini, DKI Jakarta.
"Alasan utama presiden yang sama-sama kita saksikan di awal program ini, setidaknya ada 4 yang ingin saya highligt Pak Karni."
"Yang pertama alasannya, alasan banjir, macet, polusi dan perataan tanah," ucap Sherly.
Menurut Sherly, permasalahan Jakarta yang dijadikan alasan pemindahan ibu kota justru menyudutkan Jokowi sebagai mantan gubernur.
Sherly mengungkap semua permasalahan di Jakarta merupakan program besar Jokowi yang disampaikan dalam kampanye dulu.
"Alasan ini sebenarnya menohok kapasitas Pak Jokowi dalam memerintah."
"Bukankah salah satu program besar Pak Jokowi saat itu mencalonkan diri menjadi gubernur dan menjadi presiden adalah tentang penanganan semua keruwetan Jakarta?," tanya Sherly.
Jokowi Minta Izin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta izin untuk memindahkan Ibu Kota Negara Indonesia ke Pulau Kalimantan.
Jokowi meminta izin untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan saat pidato kenegaraan di Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Jokowi meminta para anggota dewan serta seluruh masyarakat Indonesia untuk mengizinkan rencana pemidahan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan.
"Pada kesempatan yang bersejarah ini, dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari bapak ibu aggota dewan yang terhormat," ucap Jokowi.
Jokowi tak lupa juga meminta izin kepada para sesepuh dan tokoh bangsa mengenai rencana tersebut.
"Para sesepuh dan para tokoh bangsa terutama seluruh masyarakat Indonesia, dengan ini saya memohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," tutur Jokowi.
Jokowi menyebut ibu kota negara bukan hanya dijadikan sebagai simbol identitas negara, namun juga merupakan lambang kemajuan suatu bangsa.
"Ibu kota yang bukan hanya simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa, " kata dia.
Lebih lanjut Jokowi menjelaskan bahwa pemindahan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan ini bertujuan untuk dapat mencapai pemerataan dan keadilan ekonomi di Indonesia.
"Ini demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi, " tuturnya.
Pemindahan ibu kota negera itu juga disebut Jokowi sebagai suatu langkah mewujudkan visi Indonesia lebih maju ke depannya.
"Ini demi visi indonesia maju, indonesia yang hidup selama-lamanya," kata Jokowi. (*)
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Bahas Ibu Kota Baru, Tsamara Amany: Waktu Tol Cipali Dibangun, Mereka Bilang Rakyat Tak Makan Semen"