Anak Petani Asal Bontolohe Bulukumba Raih Gelar Doktor dengan Nilai Cumlaude
Wanita berparas ayu asal Desa Bontolohe, Kecamatan Rilau Ale ini, baru saja menyelesaikan studi S3-nya, di Universitas Negeri Makassar (UNM).
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Doktor muda kini disematkan kepada Andi Paida.
Wanita berparas ayu asal Desa Bontolohe, Kecamatan Rilau Ale ini, baru saja menyelesaikan studi S3-nya, di Universitas Negeri Makassar (UNM).
TRIBUNWIKI: Bonde Utara, Desanya Pelaut Tangguh
Pemilihan BPD di Majene Ditengarai Cacat Hukum
Bersetubuh usai Main Mobile Legends, Begini Akhir Kisah Cinta Janda Muda Cantik dan Bocah 12 Tahun
Penampilan Terbaru Istri Ahok, Puput Nastiti Devi, Bikin Pangling, Veronica Tan Tulis Punya Hati
TRIBUNWIKI: L Infinite Disebut Jiplak Surat Undur Diri dari Seohyun, Siapa Seohyun? Ini Profilnya
Wanita kelahiran 24 Februari 1988 ini, adalah putri bungsu dari pasangan H Andi Liong dan Almarhuma Hadeyang.
Ayah Paida adalah seorang petani di Desa Bontolohe, dan mendiang ibunya merupakan ibu rumah tangga (IRT).
Bungsu dari empat bersaudara itu memang dikenal sebagai sosok pejuang yang pantang menyerah.
Setamatnya dari SMA Negeri Tanete, ia langsung bertolak ke Kota Makassar, atau sekitar 150 kilometer dari kota Bulukumba, untuk menuntut ilmu.
Dari kegigihannya itu, kini ia telah terangkat menjadi seorang dosen di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Saat dimintai tanggapannya, Kamis (22/8/2019), Paida mengaku, keberhasilannya saat ini tak terlepas dari doa dan dukungan orangtuanya.
"Saya ini anak petani. Tapi saya punya kemauan untuk belajar. Alhamdulillah niat baik akan menuai hasil yang baik pula. Ini juga berkat doa orangtua," kata Andi Paida.

Paida resmi menyandang gelar doktor pada 24 juni 2019, dengan judul disertasi 'Pengembangan Bahan Ajar Karya Tulis Ilmiah Melalui Metode Elektronik Autoplay di Universitas Muhammadiyah Makassar'.
Wanita yang masih berstatus lajang ini, berhasil meraih nilai cumlaude dengan IPK 3,96.
Dengan prestasinya itu, ia berharap dapat memotivasi para pemuda di Bulukumba, untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.
Baginya, tak ada batasan untuk meraih pendidikan yang tinggi, meskipun lahir dari keluarga sederhana.
"Tuhan akan memberikan jalan bagi orang-orang yang mau berbuat. Kalau orang lain bisa, kita juga sebagai anak petani harus bisa," pungkasnya. (TribunBulukumba.com).
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi, IG: @arisandifirki