VIRAL Mahasiswi Dibayar Rp 10 Juta Sekali Berzina, Kliennya, Jangan Kaget Tahu Peruntukkan Uangnya
Setelah masyarakat dihebohkan dengan Video Panas pasangan Mahasiswa dan Mahasiswi UGM Yogyakarta viral, ternyata ada juga kabar menyejutkan soal Skand
TRIBUN-TIMUR.COM - VIRAL Mahasiswi Dibayar Rp 10 Juta Sekali Berzina, Kliennya, Jangan Kaget Tahu Peruntukkan Uangnya
Setelah masyarakat dihebohkan dengan Video Panas pasangan mahasiswa dan Mahasiswi UGM Yogyakarta viral, ternyata ada juga kabar menyejutkan soal skandal Prostitusi Online di kalngan mahasiswi.
Yap, fenomena cukup banyak oknum mahasisswi masuk dalam dunia Prostitusi Online alias ayam kampus di Kota Palembang bukan jadi hal tabu lagi.
Beberapa oknum ditemukan rela melakukan Hubungan Badan laiknya suami istri dengan pria hidung belang untuk memenuhi kebutuhan kampus dan gaya hidup.
Berbeda dari wanita penghibur lainnya yang menjajakan diri secara terang-terangan, para ayam kampus ini mencari pelanggan secara eksklusif.
Sensasai layanan berkelas inilah yang justru membuat pelanggannya mau membayar mahal.
Baca: Mahasiswi Ini Ungkap Alasan Jadi Ayam Kampus: Demi Biaya Kuliah dan Gaya Hidup. Segini Tarifnya
Baca: Viral! Chat Mahasiswi Ayam Kampus ke Driver Ojek Online, Tak Tahan Lagi Kepengen
Berikut Liputan Tim Sripoku (grup Surya.co.id):
Menggunakan berbagai aplikasi sosial media (Sosmed) atau tawaran dari mulut-mulut, dijadikan alat mencari pelanggan.
Mereka kini tak sembarangan mencari pelanggan, lebih hati-hati dan pilih-pilih.
"Kalu saya sih lebih pilih pelanggan, tidak mau dari kalangan mahasiswa atau orang yang kita tidak tahu latar belakangnya," ujar MS (21), salah seorang ayam kampus di perguruan tinggi swasta di Palembang, Selasa (13/8/2019).
MS mengungkapkan, modus yang mereka pakai biasanya memasang foto cantik nan menggoda di beberapa aplikasi sosial media.
Biasanya para pelanggan langsung chating dengan si ayam kampus untuk menanyakan bisa "dipakai" atau tidak.
Setelah dijawab bisa, kemudian komunikasi berlanjut untuk menentukan tarif dan lokasi untuk bercinta.
Baca: Tiba di Toraja, Gubernur Nurdin Langsung ke Bandara Buntu Kuni
Baca: Manfaatkan Sumur Dangkal, Warga di Bangkala Barat Jeneponto Tetap Panen Jagung
Baca: Sandiwara Wahyu Jayadi Dosen UNM di Hari Siti Zulaeha Tewas, Orang Pertama di TKP Ini Bongkar Fakta
Setiap kali berkencan MS mematok tarif minimal Rp 1 juta untuk layanan short time dan paling besar Rp 5 juta untuk long time.
"Biasanya kalau saya sih langsung minta DP sama pelanggan kalau memang dia serius. Setelah ditransfer baru langsung ketemuan di lokasi dijanjikan.
Jika dapat pelanggan yang sudah mapan biasanya suka kasih lebih. Ya bisa sampai Rp 10 juta," ungkapnya.
Ia menjelaskan, awal mula terjerumus ke dalam dunia hitam tersebut setelah semasa SMA keperawanannya direnggut oleh sang pacar.
Merasa dirinya sudah tak suci lagi, membuat wanita berambut panjang ini memilih terjun ke dunia ayam kampus saat masuk kuliah.
Selain itu, faktor ekonomi membuat MS lebih memilih jalan pintas dengan menjual diri untuk menambah pundi-pundi uang.
"Kiriman orangtua dari kampung cukup untuk kuliah dan makan. Nah kalau mau biaya nongkrong dan beli barang terpaksa begini," jelasnya.
TY, ayam kampus lainnya di Palembang juga mengaku lebih hati-hati dalam cari pelanggan.
Jika dirasa si pelanggan aman dan berkantong tebal, barulah ia mau diajak bercinta.
"Saya lebih ke eksklusif, nggak mau sembarang pilih pelanggan. Nanti bisa-bisa kita dijebak. Apalagi sekarang kasus prostitusi online sedang maraknya diungkap," jelasnya.
Baca: Sandiwara Wahyu Jayadi Dosen UNM di Hari Siti Zulaeha Tewas, Orang Pertama di TKP Ini Bongkar Fakta
Baca: Pulang Haji, Satu Keluarga Asal Sidrap Pilih Gunakan Kostum Warna Hitam
Baca: TRIBUNWIKI: Resmi Menikah dengan PewDiePie, Ini Profil Marzia Bisognin
Gadis pemilik tinggi 168 cm ini menerima pelanggan maksimal satu minggu sekali.
Namun jika ia sedang mood atau ingin beli sesuatu, TY bakal langsung meladeni apabila ada pelangggan yang mau menggunakan jasanya.
"Ya tergantung mood juga sih," ujarnya.
Mahasiswi semester lima ini pun mengaku sempat khawatir jika suatu saat ia bakal terkena penyakit.
Tetapi, himpitan ekonomi dan tututan gaya hidup membuatnya terpaksa menggeluti dunia ayam kampus hingga kini.
"Pernah kepikiran takut kena penyakit, cuma ya dibawa happy aja. Mau bagaimana lagi, karena kita memang butuh uang," bebernya.
Boy, salah seorang pegawai swasta mengaku suka menggunakan jasa ayam kampus dikarenakan lebih profesional, ramah dan berkelas dari PSK lainnya.
Ia mengungkapkan, penilaiannya terhadap layanan ayam kampus bukan hanya soal bersetubuh.
Melainkan, juga soal attitude dan sensasi yang didapatkan dari si ayam kampus.
Dengan pelayanan berbeda diberikan ayam kampus, ia pun harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan kesempatan kencan dengan ayam kampus.
Namun begitu, hal tersebut bukanlah jadi soal. Baginya kepuasan dan layanan adalah yang paling utama.
"Ayam kampus itu lebih eksklusif dan berkelas, karena tidak sembarangan orang bisa pakai jasanya.
Baca: Pembukaan Individual Skill Challenge KSR PMI UMI, Ini Pesan Deng Ical
Baca: Jalani Latihan Perdana di Persib, Begini Tekad Nick Kuipers, Kevin van Kippersluis, dan Omid Nazari
Baca: Lowongan Kerja SMA SMK D3 S1 - BUMN PT Pertamina Terima Karyawan, Segera Daftar Online, Sisa 5 Hari
Walau harus bayar Rp 2 juta tidak masalah yang penting lebih berkelas
dan pelayanan memuaskan," bebernya.
Lain lagi dengan Jo, ia lebih memilih menjadikan ayam kampus sebagai teman bersenang-senang.
Setelah satu-dua kali menggunakan jasanya, pria berambut ikal ini akan melanjutkan hubungannya ke jenjang lebih dekat.
Jika hubungan keduanya semakin akrab, ia mengaku selanjutnya tak perlu lagi mengeluarkan biaya cukup mahal.
Cukup membuka kamar di hotel dan diajak jalan pegawai swasta ini dengan leluasa menggunakan jasa si ayam kampus.
"Awal-awalnya bayar Rp 1 juta, setelah itu kita akrabin. Selanjutnya tinggal suka sama suka aja," jelasnya.
Follow akun instagram Tribun Timur:
1
Artikel serupa sudah tayang di Sripo berjudul: Gaya Hidup Ayam Kampus, Sekali Kencan Rp 10 Juta