TRIBUNWIKI: Rachmat Taqwa Quraisy Legislator yang Ditangkap Narkoba, Ini Profilnya, Alumni FH Unhas

Kepada Tribun Timur, ia mengungkapkan ayahnya adalah mantan pemain PSM era Perserikatan dan PSSI tahun 1970-an.

Atas dasar itulah ia mulai jatuh cinta kepada olahraga pemersatu dunia ini.

"Saya bersama ayah selalu menghabiskan waktu bermain bola bersama," katanya. 

Kecintaan Rachmat kepada sepak bola berlanjut hingga remaja ia sempat menjadi pemaim PSM.

"Saya bermain di PSM itu mulai dari U-14, U-15, hingga U-17," tuturnya.

Namun, saat Rachmat beranjak dewasa ayahnya justru memberinya pilihan apakah akan tetap fokus bermain bola atau melanjutkan pendidikan.

Jawaban Rachmat cukup mencengangkan, meski beranjak dewasa dengan rutinitas olahraga ia malah memilih untuk melanjutkan pendidikan.

Menurut, Rachmat pilihan tersebut merupakan cara ayahnya menyampaikan bahwa dirinya kurang berbakat dalam sepak bola.

"Mungkin seperti itu, memberikan pertanyaan seperti itu. Dan saya memilih fokus ke pendidikan," katanya.

Ia akhirnya meninggalkan karier sepak bola dan fokus berpendidikan.

Namun, nyatanya ia tak sepenuhnya meninggalkan sepak bola.

Sembari kuliah di jurusan Hukum Universitas Hasanuddin, ia juga aktif dilingkup supporter.

Terjun ke Politik

Ketertarikannya kepada dunia politik berawal dari banyaknya harapan warga yang didengarnya untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.

"Khususnya masyarakat di Utara, meski mereka tidak mengungkapkannya secara langsung namun saya bisa merasakannya. Olehnya itu, untuk mewujudkan keinginan tersebut syaa maju menjadi wakil di parlemen untuk membawa aspirasi mereka," jelasnya.