Sepekan Pasca Tower Roboh di SDN 240 Baddo-Baddo, Polres Maros Sudah Periksa 15 Saksi
Tower tersebut roboh, dan menimpa SD Negeri 240 Baddo-Baddo, Kecamatan Mandai, pada Selasa (13/8/2019) pekan lalu.
Penulis: Amiruddin | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-MAROS.COM, TURIKALE - Kepolisian Resor (Polres) Maros masih menyelidiki kasus robohnya tower salah satu provider, di Desa Baji Mangngai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros.
Tower tersebut roboh, dan menimpa SD Negeri 240 Baddo-Baddo, Kecamatan Mandai, pada Selasa (13/8/2019) pekan lalu.
Lihat Ekspresi Bupati Soppeng Saat Lomba Lari Kelereng
Banjir di Pitumpanua Wajo Masih Rendam 3 Kelurahan
Merry Asisten Raffi Ahmad Nagita Balik & Dapat Hadiah Ini, Syahrini Ayu Ting Ting Belum Tentu Mampu
VIRAL Video Panas Mahasiswi Yogyakarta Tersebar di WA & Line, ternyata Direkam saat Masih Pacaran
Dinobatkan Jadi Pahlawan Literasi, Siapa Bripda Yusran?
Bukan hanya menimpa sekolah, sejumlah murid juga menjadi korban dan dilarikan ke rumah sakit.
Sepekan pasca kejadian tersebut, Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Deni Eko Prasetyo mengatakan telah memeriksa sejumlah saksi.
Penyelidikan kasus tersebut, diketahui melibatkan gabungan penyidik Satreskrim Polres Maros, dan Unit Reskrim Polsek Mandai.
"Sudah ada 15 orang yang kami periksa. Termasuk perusahaan terkait, sudah kami periksa," kata Deni Eko Prasetyo kepada tribun-maros.com, Selasa (20/8/2019).
Mantan Kasat Reskrim Polres Pangkep itu menambahkan, pihak Laboratorium Forensik (Labfor) juga telah mendatangi lokasi robohnya tower
Termasuk beberapa barang bukti terkait tower, sudah dibawa ke Labfor untuk penelitian lebih lanjut.
"Hasil dari Labfor nanti yang akan membantu kami, untuk menyimpulkan kasus ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala SDN 240 Baddo-Baddo, Hi Nurmiati, mengatakan aktivitas belajar mengajar di sekolahnya mulai berjalan normal.
Puing reruntuhan tower kata dia, juga telah dibersihkan.
Termasuk police line atau garis polisi yang sebelumnya di pasang, kini telah dibuka oleh Polres Maros.
"Semoga ini jadi pelajaran, dan jangan lagi ada tower yang didirikan dekat sekolah," ujarnya.
Muridnya yang sebelumnya dirawat di rumah sakit, kini telah dipulangkan.
Hanya tersisa dua murid yang dirawat di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, yakni Adinda dan Rafa.
