Hadapi Pilkada Serentak, Ketua Umum PPP Isyaratkan Dorong Kader Sendiri
Hadir diantara Wakil Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua DPW Sulsel M Aras, Amir Uskara dan beberapa petingi partai baik tingka Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
Penulis: Hasan Basri | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa melakukan pertemuan dengan sejumlah pengurus dan kadernya di Sulawesi Selatan.
Pertemuan itu berlangsung di Kantor Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPP Sulsel Jl Sungai Saddang, Kota Makassar, Selasa (20/08/2019).
Hadir diantara Wakil Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua DPW Sulsel M Aras, Amir Uskara dan beberapa petinggi partai, baik tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
Usaha Walet Menjamur di Bulukumba, DPMPTSP Ngaku Tak Pernah Beri Izin
Sambangi Asrama Mahasiswa Papua, Nurdin Abdullah: Kita Kasih Semangat
KPU Sulsel Kroscek Kasus Rahmat Sebelum Lapor ke DKPP
Dalam pertemuan Suharsono meminta kepada seluruh pengurus PPP khusus di Sulsel, untuk mempersiapkan diri menghadapi Pilkada serentak yang dilaksanakan 2020 mendatang.
"PPP tidak ada lagi mahar.Tidak ada boleh mahar. Kalau ada kader yang bisa didorong, tidak usah lagi membukan pendaftaran orang lain," kata Suharsono.
"Kalau kita buka lagi berarti kita berbohong ke publik. Ketika kita tidak punya baru kita buka," lanjutnya.
Menurutnya bahwa PPP memiliki banyak kader potensial untuk ikut bursa Pilkada.
Usaha Walet Menjamur di Bulukumba, DPMPTSP Ngaku Tak Pernah Beri Izin
Sambangi Asrama Mahasiswa Papua, Nurdin Abdullah: Kita Kasih Semangat
KPU Sulsel Kroscek Kasus Rahmat Sebelum Lapor ke DKPP
Apalagi PPP di Sulsel mampu meraih empat kursi pimpinan DPRD di empat Kabupaten se Sulsel.
Diantaranya Kabupaten Gowa dengan delapan Kursi, Bantaeng lima kursi, Luwu enam kursi, dan Bulukumba enam kursi
"Kalau menang masa tidak berani. Masa tidak ada kader. Atau kader tidak berani tutup aja jadi ormas," katanya.
"Saya harus mengipas ngipas harus siap 2024. Soal kalah itu nanti," tegasnya.
Ia juga meminta agar tidak ada lagi konflik internal ditengah menghadapi Pilkada serentak.
"Saya sudah capek, setelah Pilkada nanti kita akan membuat muktamar. Jangan sampai ada konflik dibawa,"harapnya.
Konflik internal menjadi salah satu penyebab perolehan di Pileg 2019 stagnan.
"Mengapat kita kurang beruntung 2019 karena organisasi pemenangan kurang ditata dengan baik. Organisasi pemenangan pemilu itu digemuk mulai dari bawa," jelanya. (*)
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: