Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Presiden Setujui Soal Rektor Asing, Menristekdikti Sebut Unhas Tak Menolak dan Ikut 'Impor' Dekan

Menristekdikti mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah menyetujui rencana mendatangkan rektor asing ini.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Tribun Timur
Presiden Setujui Soal Rektor Asing, Menristekdikti Sebut Unhas Tak Menolak dan Ikut 'Impor' Dekan 

Adapun wacana mendatangkan rektor asing ini muncul untuk meningkatkan ranking perguruan tinggi di Indonesia di tingkat dunia.

Namun, wacana ini sebelumnya mendapat penolakan dari sejumlah pihak.

Menurut Pelaksana Tugas Rektor Universitas Budi Luhur Wendi Usino, keberadaan rektor asing untuk memimpin suatu kampus di Indonesia tidak efektif karena berhubungan dengan dua alasan, yaitu masalah budaya dan pembiayaan.

Bagi dia, perbedaan budaya dari negara asal rektor asing tersebut dengan budaya Indonesia akan membuat kesulitan tersendiri dalam menata manajemen kampus.

Dibutuhkan penyesuaian budaya yang tidak mudah dan waktu yang tidak sebentar.

"Tidak mudah rektor asing untuk menggerakkan roda operasional kampus di Indonesia. Apalagi di era keterbukan ini, tidak semuanya menurut, pasti ada yang melawan. Itu yang bikin tidak efektif,” kata Wendi.

Kampus PTNBH

Menristekdikti saat ini memperkirakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) sudah layak dipimpin rektor terbaik dari luar negeri.

PTNBH juga diperkirakan layak berkolaborasi atau mengundang dosen luar negeri untuk mengajar dan meneliti, mengingat PTNBH memiliki ranking tertinggi di antara perguruan tinggi lain di Indonensia.

Namun Menristekdikti masih menunggu hasil kajian dari tim Kemenristekdikti, dimana memungkinkan PTN Badan Layanan Umum (PTN BLU) atau PTN Satuan Kerja (PTN Satker) dipimpin oleh rektor luar negeri dan ditempati dosen luar negeri.

“Perguruan Tinggi Negeri yang paling tidak sekarang posisinya Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, yang saya anggap paling mature, paling dewasa, tapi dimungkinkan juga di BLU, di Satker yang punya reputasi yang baik, bisa ke sana juga,” papar Menristekdikti.

Terkait siapa rektor luar negeri yang akan dipilih, tim Kemenristekdikti saat ini sedang membahas kriteria apa yang diperlukan dari pemerintah agar PTN yang dipimpin rektor tersebut mampu mencapai 100 besar dunia.

“Saya sudah laporkan kepada Bapak Presiden dalam hal ini wacana untuk merekrut rektor asing ini, yang punya reputasi. Kalau yang tidak punya reputasi, jangan. Tidak mesti orang asing itu baik, belum tentu. Nanti kita cari,” ungkap Menteri Nasir.

Menristekdikti menyampaikan praktik rektor asing memimpin perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi publik di suatu negara lumrah dilakukan di luar negeri, terutama di negara-negara Eropa, bahkan Singapura juga melakukan hal yang sama.

Menteri Nasir mencontohkan Nanyang Technological University (NTU) yang baru didirikan pada 1981, namun saat ini sudah masuk 50 besar dunia dalam waktu 38 tahun.

Menristekdikti Prof Mohammad Nasir saat silaturahmi dan makan malam bersama petinggi PTN-PTS di Makassar, Jumat (21/12/2018) malam. Nasir membuat pernyataan tegas terkait keberadaan perguruan tinggi bermasalah di Sulsel.
Menristekdikti Prof Mohammad Nasir saat silaturahmi dan makan malam bersama petinggi PTN-PTS di Makassar, Jumat (21/12/2018) malam. Nasir membuat pernyataan tegas terkait keberadaan perguruan tinggi bermasalah di Sulsel. (dok humas lldikti 9)
Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved