Nurdin Abdullah Geleng Kepala Tanggapi Penggalangan Dana Pansus Angket
Tak elok, kata Nurdin jika sidang Hak Angket ini dibiayai oleh 'oknum', hanya untuk menyukseskan kepentingan kelompok.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah geleng kepala saat dikonfirmasi mengenai aksi penggalangan dana untuk membiayai operasional Sidang Hak Angket DPRD Sulsel.
Tak elok, kata Nurdin jika sidang Hak Angket ini dibiayai oleh 'oknum', hanya untuk menyukseskan kepentingan kelompok.
"Sebenarnya kan ini angket diatur oleh undang-undang, tata tertib kan ada tuh. Begitu pun dengan pembiayaannya, harusnya dibiayai oleh APBN kan begitu," kata Nurdin, sambil geleng-geleng kepala, Jumat (16/8/2019).
Kukuhkan 70 Paskibra Maros, Hatta Rahman Sampaikan Hal Ini
Pansus Hak Angket Potong Ayam Jelang Sidang, ini Maknanya
Semarakkan HUT ke-74 RI, KMP UIM Bersihkan Lasinrang Park
"Ya nggak mungkinlah bikin angket terus tidak ada uangnya, harusnya direncanakan," lanjutnya.
Mantan Bupati Bantaeng ini menegaskan, saat ini rakyat bersama dirinya.
Ia menjelaskan, rakyat saat ini sudah mengetahui mana pihak yang mementigkan kepentingan rakyat, dan mana yang memeningkan kelompok.
"Coba kalau rakyat yang mau angket, itu pasti rakyat akan sumbang semua pak. Tapi rakyat ini kan diam-diam aja tuh melihat angket," sindir NA.
Ia pun mengungkapkan, arah dari angket ini isyaratnya ingin merebut kursi jabatan Gubernur.
"Kalau mau ganti Gubernur nggak usah pakai angket pak, surati saja. Dari pada bikin sesuatu yang menghebohkan," tegasnya.
Kukuhkan 70 Paskibra Maros, Hatta Rahman Sampaikan Hal Ini
Pansus Hak Angket Potong Ayam Jelang Sidang, ini Maknanya
Semarakkan HUT ke-74 RI, KMP UIM Bersihkan Lasinrang Park
Ia menyebutkan dalam menata pemerintah, dirinya terbiasa mengalir apapun hasilnya.
Menurutnya, sesuatu yang dipaksakan itu tidak ada baiknya, seperti halnya dengan angket yang dipaksakan ini.
Bekerja lanjut Nurdin, itu harus terukur.
"Kita bekerja sesuai kemampuan dan kita tahu apa yang kita ingin kerjakan jangan yang salah dibenarkan yang benar disalahkan, yah itu asab nya allah loh," katanya sembari sebut karma politik itu bahaya, orang yang kerja benar disalahkan
Mengenai pemakzulan, NA menegaskan itu sekedar penafsiran politik saja.
Ia pun berharap, seluruh pihak bisa bekerjasama dalam membangun pemerintahan yang bersih, profesional dan transparan. (*)
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: