Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gojek Klaim Kebijakan Sudah Tepat, Beri Rasa Aman dan Nyaman Bagi Mitra

Pendemo dinilai kurang memanfaatkan kesempatan komunikasi dua arah yang telah dibangun perusahaan dengan mitranya sejak lama.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ansar
fadly/tribun-timur.com
Suasana ketika driver merayakan HUT Gojek di kantornya Jl Sultan Alauddin Makassar belum lama ini 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aksi demontrasi yang dilakukan pengemudi ojek online di Medan sangat disayangkan beberapa kalangan.

Pendemo dinilai kurang memanfaatkan kesempatan komunikasi dua arah yang telah dibangun perusahaan dengan mitranya sejak lama.

Ekonom asal Medan, Gunawan Benyamin, menyayangkan kenapa harus berdemo. Toh juga pada dasarnya ada komunikasi dua arah yang dibangun perusahaan dengan mitranya.

SEDANG BERLANGSUNG LINK LIVE STREAMING TV Online, Indosiar Arema FC vs Persebaya, Tonton di HP

 Ada Lomba Gerak Jalan, Polsek Anggeraja Enrekang Berlakukan Pengamanan Terbuka dan Tertutup

Cara Warga Komplek Perumahan Permata Sari Jaga Silaturahmi

"Jadi harusnya itu dimanfaatkan sebagai media untuk mediasi kedua belah pihak. Mitra bisa memanfaatkan hal tersebut agar masukannya bisa diterima. Karena demo justru hanya memperkeruh,” kata Gunawan via WhatsApp, Kamis (15/8/2019).

Gunawan menilai aksi demontrasi tersebut masih dilatarbelakangi upaya jaminan kualitas layanan yang dilakukan Gojek.

Pertama terkait pemerataan orderan. Dalam survey yang pernah dilakukan Gunawan, ia menemukan adanya keluhan konsumen terkait orderan yang diambil mitra, namun proses penjemputan lama.

Keluhan tersebut lalu direspon pihak aplikator ojek online Gojek dengan kebijakan yang menjamin kenyamanan konsumen.

“Jadi keluhan tersebut harus direspon, dengan kebijakan yang lebih menjamin kenyamanan konsumen. Seperti memprioritaskan mitra yang lebih banyak memgambil orderan dan di ratingkan," katanya.

"Belum lagi mengenai GPS sejumlah mitra yang palsu, ini juga tentunya menjadi pertimbangan kebijakan untuk masalah orderan tersebut,” sebutnya.

SEDANG BERLANGSUNG LINK LIVE STREAMING TV Online, Indosiar Arema FC vs Persebaya, Tonton di HP

 Ada Lomba Gerak Jalan, Polsek Anggeraja Enrekang Berlakukan Pengamanan Terbuka dan Tertutup

Cara Warga Komplek Perumahan Permata Sari Jaga Silaturahmi

Tuntutan lain yang pernah disampaikan pendemo kepada Gojek adalah membuka kembali pendaftaran mitra (on boarding).

Padahal, kata Gunawan, jika kebutuhan konsumen masih besar maka on boarding pasti dilakukan Gojek.

“Ada juga yang mendemo agar Gojek membuka kali pendaftaran mitra atau on boarding. Isu ini tentunya harus dibarengi sejumlah kajian analisis," ujarnya.

"Salah satunya adalah keseimbangan antara permintaan dan persediaan. Kalau trennya sudah jenuh, ya memang sebaiknya ditutup dahulu. Ini agar menjaga persaingan antar driver tidak terlalu ketat, kesinambungan pendapatan mitra juga perlu dipertimbangkan di situ,” lanjut Gunawan.

Sementara, untuk kasus open suspend, Gunawan menyebutkan harus mempertimbangkan sisi konsumennya terlebih dahulu.

Sebab, jika open suspend dibuka begitu saja, dikhawatirkan akan berpotensi merusak bisnis perusahaan.

“Ada lagi open suspend, yang disuspend ini kan umumnya mitra bermasalah yang merugikan pelanggan maupun perusahaan. Jadi open suspend ini seharusnya mempertimbangkan sisi konsumennya terlebih dahulu," katanya.

"Bukan dibuka begitu aja. Karena justru sangat berpotensi merusak bisnis Gojek sendiri, dan membuat kualitas layanan Gojek menurun,” tutupnya. (tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad

Langganan Berita Pilihan 

tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved