Sebelum Dibunuh KKB di Papua, Briptu Heidar Polisi Asal Sulsel Ternyata Ultah, Cek Juga Prestasinya
Sebelum dibunuh KKB di Papua, Briptu Heidar polisi asal Sulsel ternyata ulang tahun atau ultah ke-24.
Sebelum bertemu, Victor Mambor memperkirakan, saat itu ia harus berjalan kaki sekitar 2 jam sebelum tiba di lokasi Egianus Kogoya.
"Jalan gelap, saya ikut arahan saja. Saya tidak tahu itu kami jalan ke arah mana, sampai tiba di perkampungan," kata Victor Mambor.
Rupanya, Egianus Kogoya sudah menunggu Victor di dalam sebuah honai (rumah adat suku pegunungan).
Pertemuan pun berlangsung hanya sebentar, sekitar 15 menit.
Victor Mambor menggambarkan sosok Egianus Kogoya seperti remaja.
Begitu pun anak buahnya yang dinilai masih tergolong muda.
"Usianya sekitar 17-18 tahun, yang ada di sekitar Egianus juga masih remaja, usia belasan tahun," ucap Victor Mambor.
Dari informasi yang ia dapat, Victor Mambor menyebut ayah Egianus Kogoya bernama Silas Kogoya yang juga merupakan salah satu tokoh OPM.
Namun, kini ayahnya sudah meninggal dunia.
Dari pembicaraan selama 15 menit, Victor Mambor menilai Egianus Kogoya merupakan sosok terpelajar, berbeda dengan masyarakat lain yang ada di pegunungan.
Namun, Egianus Kogoya yang mengetahui bahwa ia sedang berbicara dengan seorang jurnalis meminta agar hasil pembicaraan mereka tidak diberitakan.
Diminta Kembali ke NKRI
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua P Sembiring meminta pemimpin OPM di Kabupaten Nduga, Egianus Kogoya segera menyerahkan diri.
"Sampaikan sama dia, salam saya untuk Egianus Kogoya segera bergabung ke NKRI," kata Mayjen TNI Yosua P Sembiring.
Menurut Mayjen TNI Yosua P Sembiring, pasukan TNI yang ada di Nduga memiliki dua tugas pokok, yaitu penegakan hukum kepada kelompok kriminal bersenjata yang kerap melakukan penembakan dan mengawal pembangunan.
Namun, menurut Mayjen TNI Yosua P Sembiring, TNI juga dipastikan bisa melakukan langkah persuasif bila kelompok Egianus Kogoya memiliki itikad baik untuk menyerahkan diri dan menyatakan siap bergabung dengan NKRI.
"Bahwa Egianus itu saudara kita semua. Hanya saja saat ini kita lagi tidak sepaham. Untuk itu, kita rangkul dan mengajak dia untuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," kata Mayjen TNI Yosua P Sembiring.(*)