Mantan Anak Buah Jokowi & Ahok Diberi Jabatan Strategis Ini Gubernur Sumut Edy Rahmayadi
Mantan Anak Buah Jokowi & Ahok Diberi Jabatan Strategis Ini Gubernur Sumut Edy Rahmayani
Mantan Anak Buah Jokowi & Ahok Diberi Jabatan Strategis Ini Gubernur Sumut Edy Rahmayani
TRIBUN-TIMUR.COM,- Lasro Marbun resmi menjabat Kepala Inspektorat Sumatera Utara (Sumut) setelah dilantik Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada 9 Agustus 2019.
Ia adalah wajah baru pada lingkup ASN Sumut.
Baca: Meski Tak Punya Tapi Mahfud MD Berusaha Siapkan Rp 10 Miliar untuk Sayembara Ini
Baca: Kepada Jessica Iskandar Nia Ramadhani Bongkar Perlakuan Mertua Nikah 2 Tahun Belum Hamil: Berat
Baca: Alasan Enzo Zenz Allie Dipertahankan di Taruna Akmil Meski Mahfud MD & Publik Ramai Komentar
Baca: Selain Jam Tangan Rp 600 Juta, Asisten Raffi Ahmad Nagita Meri Juga Diberi 3 Barang Mahal Ini
Baca: Pamit Setelah 13 Tahun Jadi Asisten Raffi Ahmad Nagita, Intip Rumah & Aktivitas Meri di Madura
Baca: Rafathar, Nagita Slavina & Raffi Ahmad Tak Kuasa Nahan Tangis Meri Pamit Setelah 13 Tahun Bekerja
Baca: Karma Nolak Ivan Gunawan Ayu Ting Ting Cemburu, Ayah Dinar Candy Restui Sahabat Ruben Jadi Mantu
Baca: RAMALAN ZODIAK CINTA Rabu 14 Agustus 2019 Leo Akhiri Masa Jomblo & Gemini Belajar Sabar
Baca: RAMALAN ZODIAK Rabu 14 Agustus 2019 Aquarius Jatuh Cinta & Sagitarius Tempramental
Pria kelahiran 1 Desember 1964 memiliki pengalaman menjadi pejabat eselon di DKI Jakarta pada masa kepemimpinan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Saya pernah Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, kalau tidak salah 12 Februari- 31 Desember 2014. Masa kepemimpinan Pak Jokowi, dilanjut masa Pak Ahok sampai Desember," ucap Lasro saat dihubungi www.tribun-medan.com, Selasa (13/8/2019).

Lantas mengapa ia pengin menjadi pejabat Sumut?
Sebelum menjadi Kepala Inspektorat Sumut, Lasro Marbun ternyata pernah menjadi pejabat di Kabupaten Humbahas.
"Pernah di Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kabupaten Humbahas Juni 2016 - Juni 2017. Setelah itu kembali bertugas ke Jakarta. Dan sekarang sudah menjadi Kepala Inspektorat di Sumut," cerita Lasro.
Lasro menjelaskan kalau pulang ke Sumut adalah permintaan almarhum orangtuanya.
Ia lantas mengikuti lelang jabatan yang diselenggarakan Pemprov Sumut, beberapa waktu lalu.
"Saya sudah tua, usia sekarang 54 tahun. Sebelum bapak meninggal ada nasihat kalau saya harus balik ke kampung (Sumut). Bapak saya meninggal tahun 1991. Setelah itu, tahun 2014 ibu saya meninggal, ibu saya juga berpesan untuk balik ke kampung," tuturnya.

Lasro Marbun memprediksi menjabat Kepala Inspektorat akan lebih sulit ketimbang menjadi pejabat eselon di DKI Jakarta.
Alasannya, Sumut memiliki otonomi daerah yang lebih kompleks karena ada 33 kabupaten/ kota. Sementara DKI Jakarta memiliki otonomi tunggal.
Disinggung apakah ada konsep pemerintahaan Ahok akan dibawa ke Sumut, Lasro Marbun menjawab akan mengadopsi hal baik dari DKI Jakarta untuk diaplikasikan di Sumut.
"Sebagai pembantu gubernur, pemerintahan ini harus good goverment, dicintai, bersih dan terpecaya. Pengawasan harus lebih maju. Kalau yang baik di Jakarta mungkin bisa saja diadopsi. Tapi ini tentu didiskusikan dan disesuaikan dengan kepemimpinan Pak Gubernur Edy Rahmayadi," jelas Lasro Marbun.