Gagal Jadi Anggota Legislatif, Caleg di Makassar ini Diduga Cabuli Siswi SMP, Kenalan Lewat Medsos

TRIBUN-TIMUR.COM-Gagal terpilih sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2019 lalu, seorang mantan Calon Legistlatif di Makasar berinisial IT dilaporkan mencabuli siswi SMP, CJ (14).

Pihak keluarga korban pun sudah melaporkan perbuatan IT ke Polrestabes Makassar

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko mengaku pihaknya masih mendalami kasus tersebut.

"Pelaku masih dalam pengejaran. Berdasarkan keterangan keluarga korban, ia dicabuli hingga empat kali," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Senin (12/8/2019).

Indratmoko menjelaskan, terduga pelaku mengenali korban yang masih duduk di bangku SMP melalui media sosial.

Baca: Begini Pengakuan Korban Aksi Pencabulan Ayahnya Sendiri di Jeneponto

Baca: 10 Kasus Pencabulan Sedarah di Indonesia 2019, Tragis! Ada Gadis Digilir Ayah, Kakak, dan Adiknya

Baca: Kronologi 2 Siswi SMA Jadi Korban Pencabulan, Berawal dari Facebook dan Komunitas Baby Gang

Sekitar akhir Juli 2019 lalu, CJ meminta izin kepada sang ibu untuk mengambil rapor di sekolah.

CJ mengunggah rencananya itu ke media sosial Facebook saat sudah hampir sampai ke sekolah.

Unggahan itu dilihat IT. Ia kemudian memberikan komentar di unggahan CJ itu.

Dari situ, terduga pelaku akhirnya menjemput korban, lalu diinapkan di salah satu wisma di Kecamatan Tamalate.  Saat itulah IT diduga melakukan aksi bejatnya.

Setelah itu, CJ tidak pulang ke rumah. Ia memilih pulang ke rumah tantenya di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat dengan menumpangi bus seorang diri.

Orangtua CJ bertanya-tanya atas perubahan perilaku CJ. Akhirnya korban mengakui peristiwa yang dialaminya.

"Setelah dipaksa, korban mengaku, dirinya disetubuhi hingga empat kali. Korban trauma, bahkan tidak berani pulang ke rumah usai dicabuli korban, menurut pengakuannya kepada orangtunya," kata Indratmoko.

Sepekan setelahnya, CJ akhirnya berhasil dibujuk pulang.

Indratmoko mengatakan, hingga kini pihaknya belum memeriksa korban lantaran masih sangat trauma.  Namun, pengejaran terhadap IT tetap dilakukan.

"Saat ini penyidik kami belum periksa korban karena masih trauma. Pelaku juga masih dalam lidik. Informasinya dia (IT) pernah mencalonkan diri jadi anggota legislatif," lanjut Indriatmoko.