Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: Asal Usul Berkurban, Kisah Nabi Ibrahim Sembelih Anak Sendiri demi Perintah Allah SWT

Selanjutnya Ibunda Ismail membendung air dengan tangannya dan menciduknya dan air bertambah deras.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
sanovra / tribun timur
ilustrasi kurban 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Hari Raya Iduladha menjadi trending topic di sosial media dan juga google, Minggu (11/8/2019).

Banyak pula yang mengucapkan selamat atas hari raya berkurban tersebut.

Setiap tahunnya, bagi siapapun yang memiliki rezeki lebih dianjurkan untuk berkurban.

Bahkan membagikan daging kurban kepada orang-orang.

Seperti diketahui kurban adalah kegiatan menyembelih hewan qurban yang dilakukan setelah pelaksanaan solat Iduladha.

Hal tersebut merupakan bentuk rasa syukur yang ditunjukkan seluruh umat muslim kepada Allah atas segala karunia dan nikmat yang telah diberikan.

Lalu bagaimana kisah singkat kurban? Berikut kisahnya dilansir dari Sripoku.com

Kisah singkat mengenai adanya kurban berawal dari persitiwa Nabi Ibrahim AS yang akan menyembelih putranya Nabi Ismail AS.

Kemudian disyiarkan oleh Nabi terkahir Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk menyembelih qurban di hari raya Haji atau Idul Adha.

Telah dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim tidak memiliki anak hingga di masa tuanya, lalu beliau berdoa kepada Allah.

“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (QS Ash-Shafaat [37] : 100)

Kemudian Allah memberikan kepadanya kabar gembira akan lahirnya seorang anak yang sabar.

Dialah Ismail, yang dilahirkan oleh Hajar.

Menurut para ahli sejarah, Nabi Ismail lahir ketika Nabi Ibrahim berusia 86 tahun.

Nabi Ibrahim kemudian membawa Hajar dan Ismail, yang waktu masih bayi dan menyusu pada ibunya, ke Makkah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved