Dokter Asal Makassar Kehilangan Isi Tas di Bagasi Lion Air
Selain itu, dr Yuki, sapaan akrab dr Zulfikri, menyampaikan kerugian non materi berupa, tenaga, kecewa berat tanpa kompensasi.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dokter asal Makassar, dr Zulfikri Khalil Novriansyah kehilangan tas beserta isinya ditaksir senilai Rp 15 juta.
Tas ini berisi alat operasi, baju, dan tas saat penerbangan dari Bali ke Makassar.
Selain itu, dr Yuki, sapaan akrab dr Zulfikri, menyampaikan kerugian non materi berupa, tenaga, kecewa berat tanpa kompensasi.
Ia menjelaskan, kronologi kerugian sewaktu terbang dengan maskapai Lion Air bermula saat terbang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Rabu (7/8/2019).
Penerbangan dokter Yuki menuju Sumba dengan rute Makassar, Lombok, Bali, Kupang dan Sumba.
Penerbangan ke Kupang aman. Tapi, penerbangan ke Sumba harus terhenti karena mereka ditinggalkan di pesawat.
"Pukul12.00 dari Ngurah Rai Bali dan tiba 14.00 di Kupang. Sempat bertanya dengan pramugari, bagaimana penerbangan kami selanjutnya menuju Sumba sudah lewat waktunya? Katanya pasti akan ditunggu," katanya.
Tapi, ternyata setelah turun dari pesawat dr Yuki dan ketujuh temannya ditinggalkan pesawat.
"Kami mendapatkan informasi bahwa kami 8 orang ditinggalkan pesawat menuju Sumba tanpa penjelasan rasional," katanya.
Ia pun harus menunggu selama 2 jam di Bandara Kupang menunggu kejelasan mengenai kompensasi keberangkatan ke Sumba.
"Kami mendapatkan penawaran untuk berangkat besok pagi 07.00 dengan peralihan maskapai ke Nam Air dengan penginapan yang tidak layak sebagai kompensasinya," katanya.
Beberapa hari kemudian, Dokter Yuki kembali mendapatkan nasib sibal.
"Saat tiba di Makassar tadi malam, tas saya yang dari bagasi tidak ada. Ternyata barangnya tidak ada dan tidak diketahui posisinya dimana," katanya.
Saat ini, dokter Yuki sudah melaporkan ke Lion Air tapi belum ada kejelasan barang itu.