Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Event Sandeq Race 2019 Diikuti 21 Perahu, Segini Hadiah Diperebutkan

Pembukaan juga dimerihakan oleh pertunjukan tarial tradisional enam negara, peserta Polewali Mandar Internsional Folk and Art Festival (PIFAF).

Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
Nurhadi/Tribun Timur
Lomba segitiga Sandeq Race di Pantai Bahari Polewali Mandar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, POLEWALI MANDAR -- Lomba Sandeq Race 2019, berlangsung meriah di Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar, Rabu (7/8/2019).

Event tahunan tersebut diawali dengan lomba segitiga di Pantai Bahari Polewali.

Lomba Sandec Race, dibuka oleh Wakil Bupati Polman H M Natsir Rahmat.

Pembukaan juga dimerihakan oleh pertunjukan tarial tradisional enam negara, peserta Polewali Mandar Internsional Folk and Art Festival (PIFAF).

Lomba Sandeq Race diikuti sebanyak 21 peserta, dari berbagai daerah pesisir Sulawesi Barat.

Perusda Sulsel Tawarkan Kerjasama LNG ke PLN Persero, Berikut Alasannya

LENGKAP Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah 8-9 Dzulhijjah, Idul Adha Jatuh pada 11 Agustus 2019

Pajak Mall Milik Haji Haruna di Bulukumba Menunggak Capai Rp186 Juta

Konvoi Kemenangan PSM Berakhir di Rujab, Disambut Wagub Sulsel

Perahu cahaya Mandar milik Pemkab Mamuju keluar sebagai juara pada segitiga etape Polewali Mandar, disusul Merpati Putih milik Sekretaris Provinsi (Sekprov), dan posisi ketiga direbut mandala bintang timur milik Kemenpora.

Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Barat, Farid Wadji mengatakan, hanya ada 21 sandeq yang ikut dalam lomba kali ini.

Hal ini disebabkan karena joki yang tidak ada, dikarenakan bertepatan musim menangkap telur ikan terbang.

"Dari 21 itu datang dari Majene, Karama, dan Pambusuang,"ujar Farid.

Farid Wajdi berharap, tamu-tamu asing dihadirkan supaya Sandeq Race dan PIFAF berkesinambungan.

"Supaya mereka tidak hanya melihat ini sebuah peristiwa kebudayaan, tapi juga menjadi kegiatan kepariwisataan untuk kita," jelas mantan dosen parwisata itu.

Apalagi Sandeq sudah sangat dikenal di dunia. Hanya saja, poinnya supaya kebudayaan bahari masyarakat Mandar tetap terawat.

"Kedua peristiwa kebudayaan bisa menjadi aktivis-aktivitas pariwisata. Apalagi di dalam pariwisata harus ada yang dilakukan, harus ada yang dilihat, dan harus ada yang dibeli,"ucapnya.

Saat ini, pihaknya terus memikirkan apa yang harus dilakukan agar sandeq tidak berlalu begitu saja.

Sehingga ada nilai manfaatnya, minimal warung makan penjual-penjual yang menikmati.

Star sandeq race untuk etape Polewali Mandar-Majene dimulai, Kamis (8/8) besok.

Panitia menyediakan uang pembinaan sebanyak Rp 30 juta untuk juara pertama, juara kedua Rp 25 juta, hingga 10 besar, dan peserta yang berada di posisi 11 sampai 21 mendapat uang Rp10 juta.

"Sebelumnya kita sudah rawat perahunya, kita sudah berikan cat, kita berikan uang perbaikan perahu, kita berikan lauk-pauk dan uang untuk kebutuhan selama kegiatan," kata Farid.

Tim Percepatan Pengembangan Bahari Kementerian Pariwisata, Ratna Suranti menyampaikan, sandeq harus tetap dilestarikan. Karena sandeq akan punah kalau rakyat tidak digunakan lagi.

"Pemerintah Daerah harus tetap jaga (sandeq). Kedua melestarikan yang sudah terkenal, kalau digoogling apa itu sandeq, sudah ada di dalam. Kita harus bangga karena sandeq berpotensi untuk mempromosikan daerah, karena terkenal di dunia," kata Ratna.

Apalagi wisatawan sekarang mencari pengalaman. Mungkin bisa dilakukan pelatihan, agar pelaut dunia bisa masuk ke Polman. (tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Perusda Sulsel Tawarkan Kerjasama LNG ke PLN Persero, Berikut Alasannya

LENGKAP Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah 8-9 Dzulhijjah, Idul Adha Jatuh pada 11 Agustus 2019

Pajak Mall Milik Haji Haruna di Bulukumba Menunggak Capai Rp186 Juta

Konvoi Kemenangan PSM Berakhir di Rujab, Disambut Wagub Sulsel

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved