Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Foto Pohon Sengon Disebut Penyebab Mati Lampu Sebagian Pulau Jawa dan Jakarta, PLN Konfirmasi

Beredar foto Pohon Sengon disebut penyebab Mati Lampu sebagian Pulau Jawa dan Jakarta, PLN konfirmasi.

Editor: Edi Sumardi
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi tower sutet PLN. 

Kejadiannya kemarin: masuk ke Saguling kemudian dihidupkan. Ini pada pukul 14.00, Bapak.

Nah, Saguling memiliki peran untuk menstabilkan daya karena sistem di Jawa Bali ini kemudian pada waktu emergency ini sangat membutuhkan pembangkit-pembangkit penstabil daya dan tegangan. Kemudian, dari Saguling masuk ke Cibinong-Depok-dan kemudian ke Gandul.

Nah dari Gandul ini pasokan daya kemudian ditransfer ke Balaraja dan ke Suralaya.

Namun posisinya sudah cukup lama, Pak, sehingga masuk ke Suralaya sudah cold start.

Mesin sudah dingin sehingga sampai saat ini kami bisa memprediksikan dalam waktu 4 jam, PLTU Suralaya dengan kapasitas 2.800 mv di sana, cukup untuk memasok sistem Jawa Barat dan Banten menjadi mundur, Bapak.

Karena baru tadi pagi pukul 03.00, artinya lebih dari 8 jam sudah masuk posisi dingin, ini baru masuk satu 400 mv yaitu unit 3.

Kemudian dari Gandul pasokan menuju ke Muara Karang dan kemudian ke Priok. Priok dan Muara Karang mendukung DKI, Bapak.

Dan tipe pembangkit PLTGU Priok dan muara karang ini adalah cepat untuk start. Jadi memang dirancang untuk beroperasi kembali.

Baru sampe di Priok dan Muara Karang itu pukul 18.00, Bapak. Oleh karena itu kalau kami perhatikan, Bapak, dalam masyarakat ada yang sudah masuk pukul 19.00, 20.00, 21.00 dan 22.00.

Bertahap, Bapak.

Karena waktu emergency, sistem harus dijaga secara tegangan maupun frekuensi karena kalau frekuensi turun, pembangkit yang sudah beroperasi dikhawatirkan akan lepas kembali.

Jadi memang hati-hati dalam kondisi emergency. Semuanya turun, maka kami harus menghidupkan satu persatu dengan cermat dan hati-hati.

Kami mengakui di dalam proses kami ada beberapa hal yang harus dipngkas dalam hal penormalan kembali, terutama cascading; mulainya dari 500 kv turun ke 150 kv kemudian masuk ke 20 kv, masuk ke distribusi dan jaringan pelanggan.

Ini merupakan cascading antara peran penyaluran dan distribusi. Inilah kami mohon maaf karena cascading, inilah kami akui akan dipangkas.

Kami akan satukan menjadi advance integrated control center akan mengkombinasi antara penyaluran dan distribusi dari 150 ke 20 kv.

Itulah mungkin mudah-mudahan ini bisa lebih baik dalam rangka percepatan.

Namun, seperti yang kami sampaikan tadi, antara utara dan selatan, kami di dalam RKAP maupun RUPTL telah memasukkan penguatan jaringan trasmisi dengan membuat redundant untuk sistem utara maupun selatan dan sudah masuk dalam RUPTL dan sudah masuk dalam RKAP.

Demikian, Bapak, penjelasan singkat.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved