Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Minta Penyaluran BPNT Tepat Waktu
Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos RI, A. ZA Dulung memimpin langsung Rapat Koordinasi dan Bimbingan Teknis Program BPNT Bone
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktur Jenderal (Dirjen) Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos RI, A. ZA Dulung memimpin langsung Rapat Koordinasi dan Bimbingan Teknis Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kabupaten Bone di Kelurahan Pancaitana, Kecamatan Salomekko, Kabupaten Bone.
Dulung meminta penyaluran BPNT tepat waktu dan sasaran.
Hadir langsung para agen dan pendamping tiga Kecamatan yaitu Tonra, Salomekko dan Kajuara.
Selain itu, ada juga pihak Kabupaten Bone yakni Koordinator Teknis (Korteks), Koordinator TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) dan dari pihak Himpunan Bank Rakyat (Himbara), Bank Mandiri.
Baca: Dalami Kasus Korupsi Hibah Bawaslu, Polres Bone Mulai Periksa Panwascam
Baca: Hadiri Festival Indonesia di Rusia, Fahsar Padjalangi Bawa Songkok to Bone dan Lipa Sabbe
Baca: Jembatan Gantung 75 M Tompobulu Sinjai-Bontocani Bone Sudah Bisa Dilewati Kendaraan Sepada Motor
Agenda Rakor ini untuk sosilasisasi manager suplayer, pembuatan laporan agen dan pendamping dan masalah-masalah yang terjadi di lapangan selama penyaluran bansos BPNT dan hasil rakor.
Menurut Akhirudin, sebagai Korteks, banyak masalah yang terjadi di lapangan dalam penyaluran bansos BPNT baik kualitas beras, waktu, harga dan administrasi.
"Juga ada masalah gagal transaksi KPM, dan masalah kartu dan mesin EDC (mesin tukar non tunai)," katanya via rilis ke Tribun, Selasa (6/8/2019).
Dari rapat ini, laporan pendamping dan agen diharapkan pendamping program dan agen dapat melaporkan paling lambat tanggl 10 dari bulan sebelumnya.
Misalnya penyaluran bulan Juli 2019 paling lambat tanggal 10, Agustus semua laporan agen harus sudah masuk atau diterima oleh Korteks Kabupaten.
Ketua Forum TKSK, Muklis mengatakan agen, pendamping program dan korteks harus komunikatif dan sinergis untuk menyuseskan program bansos BPNT di Kabupaten Bone.
"Sebagai Manager Suplayer harus mengedepankan prinsip 6T yaitu tepat sasaran, tepat kualitas, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu dan tepat administrasi," katanya
Rakor dan Bimtek sudah dilaksanakan di 8 kecamatan yaitu Kahu, Pantipeng, Bontocani, Lapriaja, Tellu Limpoe, Lamuru, Libureng dan Mare. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
Link Live Streaming RCTI KLIK DI SINI
Baca: Ingat 3 Hari Lagi Puasa Tarwiyah lalu Arafah, Ini Jadwalnya! Ini Keutamaannya Masuk Idul Adha 1440 H
Baca: Bawaslu Sulsel Sebut Regulasi PKPU Tak Matang, APK dari KPU Pemborosan
Baca: Video Viral Polisi Lalu Lintas Sumpal Mulut Wanita Pakai Surat Tilang, Cek Fakta dan Kata Komandan
Baca: Selingkuh dengan PM Malaysia Najib Razak, Model Altantuya Shaaribuu Dibom, Kisah dan Dugaan Motif
Baca: KENALKAN Inilah Sripeni Inten, Bos Besar PLN Baru 2 Hari Menjabat Sudah Dimarahi Presiden Jokowi
Follow akun instagram Tribun Timur: