Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Ini Profil Pahlawan Wanita Nyi Ageng Serang, Jadi Panglima Perang, Miliki Taktik Cerdas
Nyi Ageng Serang adalah keturunan Sunan Kalijaga. Ki Hajar Dewantara adalah keturunan Nyi Ageng Serang.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Nyi Ageng Serang lahir di Serang, Purwodadi tahu 1751 dengan nama asli Raden Ajeng (RA) Kustiyah Wulaningsih Retno Edi.
Sang ayah adalah pangeran Natapraja, penguasa daerah serang dan panglima perang Sultan Hamengku Buwono I.
Gelar sang ayah adalah Panembahan Serang.
Sejak kecil, Nyi Ageng Serang sering mengikuti perang-perang terhadap belanda.
Awalnya Serang menjadi tulang punggung pemberontakan namun perlawanan terhenti karena ada perdamaian dari pihak raja-raja dan Belanda.
Di masa tuanya, Panembahan Serang lebih menekuni agama Islam.
Putra-putrinya diberikan pendidikan agama bahkan beberapa waktu lamanya mereka dikirim ke Kadilangu, Demak, bekas kediaman Sunan Kalijaga, untuk menuntut dan memperdalam ilmu agama Islam.
Setelah Perjanjian Giyanti, Panembahan Serang tidak mau berurusan dengan politik karena dia tidak setuju dengan raja-raja Jawa yang berdamai dengan Belanda.
Namun karena Serang adalah musuh besar Belanda, Belanda pun menyerang Serang secara mendadak.
Dalam pertempuran itu Natapraja Muda, kakak Nyi Ageng Serang meninggal.
Kemudian Panembahan Serang jatuh sakit dan meninggal dunia.
Setelah sang ayah wafat, Nyi Ageng Serang mendapat gelar namanya untuk menggantikan kedudukan sang ayah.
Perang Diponegoro
Saat Diponegoro telah berperang melawan Belanda, Nyi Ageng Serang segera memerintahkan cucunya RM Papak mengerahkan rakyat untuk turut berjuang.
Segala penyerangan, perlawanan dan siasatnya tidak lepas dari petunjuk Nyi Ageng Serang.