Lambat Dapat Perawatan, Bocah Penderita DBD di Pangkep Dirujuk ke Makassar
Guntur terpaksa dirujuk ke Makassar, dikarenakan terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Sudirman

TRIBUNPANGKEP.COM, LIUKANG TUPABBIRING-- Bocah empat tahun asal Pulau Kapoposang, Desa Mattiro Ujung, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Guntur, terpaksa dirujuk ke Makassar.
Guntur terpaksa dirujuk ke Makassar, dikarenakan terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Desa Mattiro Ujung, Hasanuddin mengatakan, Guntur sudah empat hari sakit, namun belum pernah ditangani oleh petugas kesehatan.
TRIBUNWIKI: Berikut 10 Buku Laris di Gramedia MP, Ada Alffy Rev & Linka Angelia Senja & Pagi
TRIBUNWIKI: Google Doodle Rayakan Hari Lahir Madiha Kamel, Siapa Dia? Ini Profilnya, Asal Mesir
TRIBUNWIKI: Ini Bacaan Doa Ketika Gempa Bumi Mengguncang, Lengkap dengan Artinya
TRIBUNWIKI: 10 Gempa Terdahsyat di Dunia, Dua di Antaranya di Indonesia
Hal tersebut disebabkan, Pustu yang ada diwilayahnya sudah lama kosong, atau tanpa petugas.
"Pustu yang ada di pulau tersebut sudah lama kosong tanpa penghuni. tenaga medis yang ditugaskan di pulau itu, juga sudah lama tidak pernah terlihat," ujar Hasan.
Hasan juga ikut menyayangkan kondisi seperti ini, terjadi di kepulauan Pangkep.
"Mau diapa lagi, begitu memang kondisi sebenarnya. Harusnya ada petugas apalagi sekarang masuk cuaca ekstrim, banyak warga jatuh sakit, sementara tenaga medis tidak satu orangpun stand by di pustu," ungkapnya.
Guntur baru bisa mendapatkan perawatan medis, setelah dilarikan ke RS Batara Siang Pangkep, Sabtu (3/8/2019) sekitar pukul 02.00 Wita.
Saat dibawa ke RS, kondisi Guntur sudah dalam keadaan kritis.
"Jadi sempatji dibawa ke RS Batara Siang, cuma disana RS nya tidak punya alat transfusi trombosit untuk anak-anak, jadi dirujukmi ke Makassar," kata Hasanuddin.
Hasan mengaku, selain Guntur masih ada 3 lagi pasien yang sama, dan belum tertangani dengan baik.
"Kejadian seperti ini berulang kali, bahkan Kadis Kesehatan Pangkep dr Indriaty Latief, terkesan cuek dan tidak peduli dengan kondisi masyarakat kepulauan," tambah Hasan.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Pangkep dr Indriaty Latief, saat dihubungi, nomornya dalam keadaan tidak aktif.
Laporan Wartawan TribunPangkep.com, @munjidirgaghazali.
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur