Prada Deri Pramana Akhirnya Menangis, Sempat Merokok dan Makan Usai Mutilasi Vera Oktaria Sang Pacar
Air mata anggota TNI Prada Deri Pramana akhirnya tumpah seusai bunuh dan mutilasi Vera Oktaria sang pacar.
"Sidang akan dilanjutkan pekan depan pada hari Selasa, untuk mendengar keterangan saksi lain," ujar ketua Hakim.
Hukuman Mati
Usai sidang, Suhartini meminta kepada ketua majelis hakim untuk menjatuhkan hukuman seberat-beratnya lantaran terdakwa telah membunuh anaknya secara sadis.
"Saya minta hukuman setimpal, saya minta dia dihukum mati," ucap Suhartini.
Dalam kesaksiannya di persidangan, Suhartini mengaku jika Prada Deri Pramana sempat beberapa kali datang ke rumah korban untuk mengajak Vera Oktaria jalan.
Permintaan itu ditolak korban karena terdakwa sering menganiaya Vera Oktaria.
"Mak, aku mau putus dari dia, karena aku sering dipukul,"kata Suhartini menirukan perkataan Vera Oktaria sebelum meninggal saat persidangan.
Bukan hanya itu, saat pelantikan di Lahat sebagai anggota TNI, Vera Oktaria pun enggan menghadirinya meskipun saat itu telah dijemput oleh orangtua terdakwa.
"Pernah waktu itu, anak saya nolak untuk diajak jalan dia marah. Bahkan teralis rumah bunyi seperti benturan. Saya langsung keluar, saya kira Fera dipukul terdakwa. Fera bilang DP memukul kepala sendiri. Sudah sering anak saya bilang dia ini cemburuan sering lakukan kekerasan kepada anak saya," ujarnya.
Sebelum kejadian, keluarga Vera Oktaria pun telah waspada dengan tingkah laku Prada Deri Pramana karena mereka mengatahui jika terdakwa kabur dari tempat latihan.
Suhartini pun sempat cemas dengan kondisi Vera Oktaria yang selalu pulang larut malam karena bekerja sebagai kasir minimarket.
Ia sempat ingin menjemput anaknya tersebut usai bekerja.
"Kami tahu dia kabur dari tempat latihan setelah komandannya menelpon kakak Fera. Dari sana kami mulai curiga dan bilang kepada Fera untuk hati-hati karena dia ini buronan, anak saya bilang tidak apa-apa tidak usah dijemput pulang sendiri saja,"ujar Suhartini.
Namun, Suhartini begitu cemas mengetahui Vera Oktaria tak kunjung pulang ke rumah tanpa kabar.
Pihak keluarga pun akhirnya melakukan pencarian dan membuat laporan ke Polresta Palembang sampai Vera Oktaria ditemukan dalam kondisi termutilasi di salah satu kamar penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin.
"Dia harapan keluarga dan anak bungsu kami. Saya merasa sakit, Pak," ujarnya.(*)