Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siapa 3 Capim KPK dari Polri Dipersoalkan Latar Belakangnya, Polri: Laporkan & Sertakan Bukti

Siapa 3 Capim KPK dari Polri Dipersoalkan Latar Belakangnya, Polri: Laporkan & Sertakan Bukti

Tribunnews.com
Daftar Lengkap 192 Nama yang Lolos Seleksi Administrasi Calon Pimpinan KPK, 40 Akademisi, 13 Polri 

Siapa 3 Capim KPK dari Polri Dipersoalkan Latar Belakangnya, Polri: Laporkan & Sertakan Bukti

TRIBUN-TIMUR.COM,- Tiga calon pimpinan KPK dari kalangan Polri dipertanyakan latar belakangnya.

Polri pun mempersilahkan masyarakat melaporkan jika memang ditemukan bukti.

Baca: Apa Jadinya Jika Agensi BTS dan GFriend Jadi Satu? Begini Reaksi Netizen Termasuk dari Korea

Baca: Long Dress Nagita Slavina Istri Raffi Ahmad Saat Konser Curi Perhatian, Harganya Itu Loh!

Baca: Menhan Ryamizard Ryacudu Janji Kabulkan Permintaan Kivlan Zein Kecuali Dua Hal Ini

Baca: Segitu Ngambeknya Rafathar Sampai Sengaja Tidak Pamit & Cium Raffi Ahmad Sebelum ke Sekolah

Baca: Lulusan Terbaik Akpol 2019 Putra Kabareskrim Polri, UNBK Sempurna & Juara Olimpiade Internasional

Baca: Diledekin Ruben di Pernikahan Sibad, Ayu Ting Ting: Abis Ini Gue Calonnya Sudah Ada, Enji dapat Izin

Baca: 23 Tahun Rumah Tangga Sandiaga Uno & Nur Asia, Kisahnya Pacaran hingga Ijab Kabul di Singapura

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mempersilakan masyarakat melaporkan kepada Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi jika ada calon dari Polri yang rekam jejaknya bermasalah.

Kendati demikian, ia mengingatkan agar laporan itu disertai bukti sehingga tidak berisi fitnah atau berita bohong.

"Yang jelas, jangan menyebarkan fitnah dan berita bohong yang mendiskreditkan. Kalau ternyata yang disampaikan itu tidak terbukti, yang bersangkutan punya konstiusional untuk melaporkan pihak yang merugikan, ya monggo. Itu hak konstitusional setiap orang," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (29/7/2019).

Ia menanggapi Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebutkan tiga peserta capim KPK dari Polri memiliki rekam jejak bermasalah.

Tiga orang itu yakni Kapolda Sumsel Irjen Firli Bahuri, Wakabareskrim Irjen Antam Novambar, dan Irjen Dharma Pongrekun.

Sementara itu, menurut Dedi, ketiganya merupakan perwira tinggi terbaik yang dimiliki Polri.

Menurut dia, tahap seleksi capim KPK sangat ketat.

Masyarakat dapat memberi masukan terkait latar belakang para calon saat tahap uji publik.

"Toh nanti juga ada tahapan uji publik, di mana masyarakat secara komprehensif bisa memberikan masukan, dengan tentunya fakta dan data yang akurat kepada pansel terkait menyangkut masalah rekam jejak calon pimpinan," ujar dia.

Dedi juga mengatakan, Pansel Capim KPK pasti menerima setiap masukan dari masyarakat dan hasilnya akan dipublikasikan oleh seluruh peserta seleksi.

Sebelumnya, ICW meminta Pansel Capim KPK menyoroti rekam jejak tiga peserta capim KPK dari kalangan Polri.

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan, Irjen Firli Bahuri diduga melakukan pelanggaran etika karena diduga bertemu dengan kepala daerah yang kasusnya tengah ditangani KPK.

Kedua, Antam Novambar.

Menurut ICW, Antam diberitakan dalam salah satu laporan investigasi media massa atas dugaan mengintimidasi mantan Direktur Penyidikan KPK Endang Tarsa.

Antam diduga meminta Endang menjadi saksi meringankan di sidang praperadilan Komjen Budi Gunawan yang kala itu ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan kepemilikan rekening gendut.

"Harapan kita agar Pansel bisa mengonfirmasi kepada yang bersangkutan terkait pemberitaan dugaan intimidasi itu," ujar Kurnia dalam konferensi pers di Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta, Minggu (28/7/2019).

Ketiga, Dharma Pongrekun. Menurut catatan ICW, Dharma menandatangani surat pemanggilan untuk penyidik KPK Novel Baswedan terkait dugaan penganiayaan berat terhadap pelaku pencurian sarang burung walet di Bengkulu tahun 2004.

Novel saat itu merupakan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bengkulu.

"Dharma juga sempat diisukan melakukan pelanggaran prosedur saat mengeluarkan salah seorang tahanan ketika yang bersangkutan menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya," kata dia.

Daftar 13 Jenderal Polisi Lolos Seleksi Administrasi Capim KPK

Berikut daftar 13 jenderal polisi yang lolos seleksi administrasi calon pimpinan KPK, termasuk mantan Wakapolda Sulsel.

Siapa mantan Wakapolda Sulsel yang lolos?

Semua jenderal polisi yang mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) periode tahun 2019-2023 dinyatakan lolos seleksi administrasi.

Hasil seleksi administrasi ini diumumkan Panitia Seleksi Capim KPK dalam jumpa pers di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (11/7/2019).

Dari total 376 pendaftar, 192 di antaranya lolos administrasi.

Dari unsur polri, ada 13 orang yang lolos seleksi administrasi.

"Anggota Polri. Pendaftar 13 orang, lulus 13 orang," kata Ketua Pansel KPK Yenti Garnasih.

Anggota Pansel KPK Hendardi menyebut, 13 orang yang lolos seleksi tersebut termasuk jenderal pensiunan.

"Itu campur. Aktif dan pensiunan," kata dia.

Pansel KPK tidak menyebutkan satu per satu nama 13 jenderal polisi yang mendaftarkan diri dan lolos seleksi itu.

Namun, Pansel merilis daftar nama 192 orang yang lolos seleksi administrasi tersebut kepada wartawan.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, ada 10 jenderal polisi aktif serta 3 pensiunan dalam daftar nama-nama yang lolos tersebut.

Berikut nama-namanya:

1. Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Irjen Antam Novambar,

2. Pati Bareskrim yang kini bertugas di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Irjen Dharma Pongrekun,

3. Pati Bareskrim Polri yang bertugas di Kementerian Ketenagakerjaan Brigjen M Iswandi Hari,

4. Widyaiswara Madya, Sespim Lemdiklat Polri Brigjen Bambang Sri Herwanto,

5. Kepala Biro Penyusunan dan Penyuluhan Hukum Divisi Hukum Polri Brigjen Agung Makbul,

6. Analis Kebijakan Utama Bidang Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Lemdiklat Polri Irjen Juansih

7. Wakil Kapolda Kalimantan Barat Brigjen Sri Handayani,

8. Wakapolda Jawa Barat Brigjen Akhmad Wiyagus,

9. Kapolda Sumsel irjen Firli Bahuri,

10. Staf Ahli Kapolri dan mantan Wakapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Ike Edwin,

11. Mantan Staf Ahli Kapolri Irjen (Purn) Yovianes Mahar,

12. Komjen (Purn) Anang Iskandar,

13. Irjen (Purn) Yotje Mende.

Para pendaftar yang lolos seleksi itu akan mengikuti uji kompetensi yang meliputi objective test dan penulisan makalah di Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Kamis (18/7/2019).

Kemudian, capim yang lolos uji kompetensi akan mengikuti tes psikotes dan profile assessment.

Dilanjutkan dengan uji publik agar masyarakat bisa melihat seperti apa gagasan para calon.

Selesai uji publik, capim yang lolos akan memasuki tahap wawancara pada awal September.

Pada akhirnya, Pansel akan menyetor 10 nama capim KPK kepada Presiden Joko Widodo pada bulan yang sama.

Presiden Jokowi kemudian akan menyerahkan 10 nama capim KPK tersebut ke DPR.

Komisi III DPR akan melakukan uji kepatutan dan kelayakan untuk memilih 5 orang pimpinan KPK 2019-2024.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Latar Belakang 3 Capim KPK dari Polri Dipermasalahkan, Polri Ingatkan Tak Sebar Fitnah", https://nasional.kompas.com/read/2019/07/29/17545901/latar-belakang-3-capim-kpk-dari-polri-dipermasalahkan-polri-ingatkan-tak.

Sumber: Kompas.com
Tags
KPK
Polri
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved