FKM Unhas Gelar Workshop Pembukaan Program Studi Profesi Kesehatan Masyarakat
Acara ini diselenggarakan selama dua hari yakni, Sabtu dan Minggu (27-28/7/2019).
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas), menggelar workshop pembukaan program studi profesi kesehatan fasyarakat, di Hotel Citadines Royal Bay, Jl Sultan Hasanuddin.
Acara ini diselenggarakan selama dua hari yakni, Sabtu dan Minggu (27-28/7/2019).
Ketua Tim Task Force, Prof Sukri Palutturi mengatakan, kegiatan workshop ini merupakan rangkaian kegiatan oleh tim task force, selama kurang lebih 4 bulan terakhir ini.
"Ada tiga dokumen yang telah disiapkan oleh tim yaitu naskah akademik, proposal prodi model RPL, proposal prodi profesi model reguler, dan dokumen ini akan dibahas lebih jauh pada masing-masing kelompok," tuturnya dalam rilis yang diterima Tribun Timur, Sabtu (27/7/2019).
Anda Cari HP Harga Rp 1,6 Jutaan, Silakan Pilih Oppo A1k atau Samsung Galaxy M10? Ini Spesifikasinya
11 Fakta Hubungan Sedarah Kakak-Adik (Inses) di Luwu, Lahir 3 Anak, AA Ungkap Alasan Berbuat Begitu
Bus Macan Kemayoran Dilempari, Ini Respon Media Officer Persija
Sepakbola Indonesia Wajib Adaptasi Jika Tak Ingin Ketinggalan
Dekan FKM Unhas, Dr Aminuddin Syam mengatakan, pembukaan profesi kesehatan masyarakat ini, adalah amanah Undang-Undang (UU) tenaga kesehatan, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi keprofesian kesehatan masyarakat.
"Itulah sebabnya yang diwajibkan dalam undang-undang tersebut tentang uji kompetensi adalah, pendidikan vokasi dan profesi," jelasnya.
Menurutnya, perlu adanya audiensi dengan PPSDM ini, untuk mencantumkan cantolan dari profesi kesehatan masyarakat.
Ia juga menambahkan, pembukaan profesi kesehatan masyarakat ini membutuhkan perjuangan.
"Ini adalah investasi yang kita buat. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada tim yang telah mempersiapkan proposal pembukaan program studi ini," tuturnya.
Narasumber yang tampil dalam workshop ini adalah Prof. Dr Mursalim, MSi.
Prof Mursalim, banyak menguraikan bagaimana membuat proposal pembukaan program studi yang baik, sehingga tidak bolak-balik pengurusannya.
"Bagi program studi baru yang belum ada contoh seperti kesehatan masyarakat ini, diminta agar rektor dapat menyurat kepada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, agar dibuatkan nomenklatur yang baru," jelasnya.
Ia juga memaparkan mengenai syarat dosen homebase, tenaga kependidikan, tenaga pembimbing lapangan, kurikulum, pengkodean mata kuliah, RPS, laboratorium, pakta integritas dan sebagainya.
Pemateri lainnya yang dijadwalkan hadir adalah Dr Eng Ilham Bakri, ST, MT, dengan membawakan materi pengalaman pembukaan program studi insinyur.
Pemateri lainnya adalah Dr Ir Prastawa Budi, MSc dengan topik Kebijakan Pembukaan Prodi Studi baru.