Dijenguk NH di Rumah Sakit, SYL Berdiri dengan Infus di Tangan
Mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo ( SYL ) saat ini sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta.
TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo ( SYL ) saat ini sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Salah satu foto yang diterima Tribun, memperlihatkan mantan gubernur 2 periode itu dijenguk ketua Golkar Sulsel, Nurdin Halid (NH).
Bukannya terbaring di ranjang rumah sakit, SYL tampak berdiri saat menerima NH.
Namun meski berdiri, infus terlihat masih menempel di tangan kanan SYL.
Kedua tokoh politik Sulsel ini tampak berbincang santai.

Postingan cucu
SYL dilarikan ke rumah sakit di Jakarta Sabtu (20/7/2019) malam.
Cucu: get well soon.
Mantan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo sedang dirawat di rumah sakit.
Informasi tersebut didapatkan setelah Syahrul Yasin Limpo alias SYL mengirim video ucapan duka cita atas meninggalnya sahabatnya, Hidayat Nahwi Rasul.
Selain itu, cucu Syahrul Yasin Limpo, Andi Tenri Bilang Radisyah Melati mem-posting fotonya sedang mendampingi sang kakek di rumah sakit.
Foto tersebut di-posting melalui Instagram story akunnya @radisyahmelati.
Dalam foto dan video, tampak Syahrul Yasin Limpo sedang terbaring di ranjang pasien.

Baca: Agus Sulo Petani asal Sidrap Koleksi Mobil Mewah, Asetnya miliaran, tapi Coba Lihat Bisnis Lain Dia
Baca: Artis Terkenal Ini Bangga Pamerkan Rumahnya yang Reyot di Kampung dan Ungkap Rasa Rindu Kepada Ibu
Baca: Alasan Ahok Ogah Berhubungan Lagi dengan Veronica Tan dan Hubungan Puput Nastiti Devi dengan Anaknya
Tangan kanannya dipasangi selang infus.
Dia mengenakan kemeja motif kotak-kotak.
Sementara dalam foto, terlihat Syahrul Yasin Limpo ditemani Andi Tenri Bilang Radisyah Melati dan Indira Chunda Thita.
Indira Chunda Thita adalah putri sulung Syahrul Yasin Limpo sekaligus ibunda Andi Tenri Bilang Radisyah Melati.
Andi Tenri Bilang Radisyah Melati menulis, "Get well soon @syahrulyasinlimpo (lekas sembuh)".
Baca: 6 Fakta 2 PNS Kantor Camat - Sekdes Bikin Video Panas, Durasi 3 Menit tapi Denda Miliaran Menanti
Baca: Bahaya di Balik Aplikasi FaceApp, Anda Bisa Jadi Korban Penyalahgunaan, Sadar?
Baca: Video Detik-detik Prof Hukum Debat dengan Polantas di Jalanan karena Rambu, Ternyata Dia Juga Mantan
Syahrul Yasin Limpo sakit apa?
Ketua DPP Partai Nasdem itu dikabarkan kelelahan.
Dia pun dilarikan ke RS Pondok Indah, Jakarta.
Ichsan Yasin Limpo Dirawat di Jepang
Sementara itu, antan Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo sekaligus adik kandung Syahrul Yasin Limpo juga sedang menjalani perawatan medis di Juntendo University Hospital, Tokyo, Jepang.
Ichsan Yasin Limpo menderita penyakit kanker paru-paru.
Sebelumnya, selama beberapa bulan, Ichsan Yasin Limpo dirawat di Mount Elizabeth Hospital, Singapura.
Mantan Bupati Gowa tersebut dan rombongan keluarga tiba di Tokyo, Rabu (17/7/2019).
Baca: Polisi Gerebek Pesta Seks Tukar Pasangan, Ditangkap saat Beraksi dan Masih Tanpa Busana
Baca: Guru Nining Suryani Hidup dalam Kemiskinan, Gaji Hanya Rp 350 Ribu dan Tinggal di WC
Mereka ke Jepang atas rekomendasi Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah yang datang membesuk di Mount Elizabeth Hospital, Senin (1/7/2019).
Saat membesuk, Nurdin Abdullah menawarkan pelibatan tim medis dari Jepang untuk menangani Ichsan Yasin Limpo.
Tawaran itu disampaikan setelah dia melakukan lawatan dinas ke Jepang dan baru saja pulang dari Negeri Sakura.
Nurdin Abdullah tak hanya merekomendasikan rivalnya pada Pilgub Sulsel tahun 2018 tersebut berobat ke Jepang, namun dia juga memberi izin Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo mendamping sang ayah selama 12 haji di Jepang.
Juntendo University Hospital merupakan satu dari 28 rumah sakit yang direkomendasikan dikunjungi orang asing oleh pemerintah Jepang melalui Medical Excellence Japan sebagaimana dilaporkan koresponden Tribunnews.com di Jepang, Richard Susilo.
Serupa Panyakit Diderita Sutopo Purwo Nugroho
Ichsan Yasin Limpo menderita penyakit kanker paru-paru, serupa penyakit diderita hingga merenggut nyawa mantan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB (alm) Sutopo Purwo Nugroho.
Disalin dari lama Alodokter.com melalui artikel berjudul "Kanker Paru-paru", kanker paru-paru adalah kondisi ketika sel ganas (kanker) terbentuk di paru-paru.
Kanker ini lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki kebiasaan merokok dan merupakan satu dari tiga jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia.
Walaupun sering terjadi pada perokok, kanker paru-paru juga bisa terjadi pada orang yang bukan perokok, terutama pada orang yang sering terpapar zat kimia di lingkungan kerjanya atau terpapar asap rokok dari orang lain.
1. Gejala kanker paru-paru
Semakin awal diketahui, keberhasilan pengobatan juga semakin tinggi.
Namun sayangnya, kanker paru-paru sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.
Gejala baru muncul ketika tumor sudah cukup besar atau kanker telah menyebar ke jaringan dan organ sekitar.
Sejumlah gejala yang dapat dirasakan penderita kanker paru-paru adalah:
* Batuk kronis,
* Batuk darah,
* Penurunan berat badan drastis,
* Nyeri dada dan tulang,
* Sesak napas.
2. Faktor risiko kanker paru-paru
Kebiasaan merokok merupakan penyebab utama kanker paru-paru, sehingga sebagian besar penderitanya adalah perokok aktif.
Meskipun demikian, orang yang tidak merokok juga dapat terkena kanker paru-paru.
Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru adalah:
* Memiliki anggota keluarga yang juga menderita kanker paru-paru,
* Tinggal atau bekerja di lingkungan yang tercemar zat kimia berbahaya,
* Sering terpapar polusi udara, dan
* Pernah menjalani radioterapi.
3. Diagnosis kanker paru-paru
Diagnosis kanker paru-paru dapat dilakukan melalui foto Rontgen, CT scan, dan biopsi jaringan paru.
Dari ketiga pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan jenis dan stadium kanker.
Bila diperlukan, dokter paru dapat melakukan PET scan untuk melihat penyebaran kanker di seluruh tubuh.
4. Pengobatan Kanker paru-paru
Penanganan utama terhadap kanker paru-paru stadium awal adalah melalui operasi.
Jika kanker telah mencapai stadium lanjut, maka penanganan dapat dilakukan dengan radioterapi dan kemoterapi.
Selain itu, ada beberapa jenis pengobatan lain untuk menangani kanker paru-paru, yaitu terapi target, terapi ablasi, terapi fotodinamik, dan krioterapi.(*)