Sebelum Dianiaya, Pelayan Cafe dan Bripka W Sempat Pacaran
Korban ID, merupakan pelayan cafe Karamaka, Desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Sudirman
Syahrul menambahkan kasus ini ditangani Polda Sulsel karena melibatkan dua wilayah.
Pengakuan Aminah Istri Siram air panas Saat Suami Tidur Karena Dimadu atau Poligami, 'Amarah Campur Sakit Hati'
Ini pelajaran bagi para Suami dan Istri untuk tidak menyembunyikan informasi sekecil apapun.
Akibatnya bisa seperti kisah Aminah dan Bahtiar yang berakhir di kantor polisi.
Aminah sang Istri marah besar karena Suami Bahtiar menyembunyikan informasi penting.
Sungguh Berat Masalah Gadis Majene Ini Nyaris Bunuh Diri, Inilah yang Terjadi di Pinggir Tebing
Agus Sulo Petani asal Sidrap Koleksi Mobil Mewah, Asetnya miliaran, tapi Coba Lihat Bisnis Lain Dia
Mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo Dilarikan ke Rumah Sakit, Sakit Apa? Cucu: Get Well Soon
Kesedihan Aminah (30) pelaku penyiraman air panas kepada suaminya sendiri Bahtiar (28) tak dapat disembunyikan.
Ibu tiga orang anak itu tak henti meneteskan air mata saat di periksa unit PPA Polres Jeneponto, Jl Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binamu, Sabtu (20/7/2019) siang.
Di hadapan penyidik wanita 30 tahun itu mengaku aksinya sponton dan tak ada niat membunuh suami.
Sungguh Berat Masalah Gadis Majene Ini Nyaris Bunuh Diri, Inilah yang Terjadi di Pinggir Tebing
Agus Sulo Petani asal Sidrap Koleksi Mobil Mewah, Asetnya miliaran, tapi Coba Lihat Bisnis Lain Dia
Mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo Dilarikan ke Rumah Sakit, Sakit Apa? Cucu: Get Well Soon
"Awalnya saya sedang masak air untuk minum, dan dimasukkan kedalam ember," katanya Aminah.
"Saat saya angkat ini air, amarah campur sakit hati muncul dan gelap mata langsung menumpahkan air tersebut ketubuh suami saya sendiri yang masih tidur," tuturnya.
Usai menumpahkan air ketubuh suaminya, Ia lantas lari dan minta tolong ketetangga.
Korban yang menderita luka akibat air panas dilarikan kerumah sakit umum daerah Padjonga Dg Ngalle kabupaten Takalar.
"Keluarga saya sendiri yang bawa korban ke rumah sakit, namun keluarga suami saya minta korban untuk dikeluarkan dengan alasan ada pengobatan tradisional," sambungnya.
"Disitulah luka suami saya semakin parah hingga tewas, padahal keluarga saya bilang kasi dirumah sakitmi soal biaya nanti saya tanggung semua," tandasnya.
Korban dan pelaku yang sudah 12 tahun menjalin rumah tangga ini juga mengaku kecewa.