Ini Sosok Pria Ngamuk Parangi Badannya di Tamanroya Jeneponto
Sesosok pria itu diketahui bernama Kamaruddin Dg Emba (42) seorang warga Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNJENEPONTO.COM, TAMALATEA - Seorang pria mendadak heboh saat aksi menolak relokasi pasar Tamanroya kepasar Boyong, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto, Jumat (19/7/2019) pagi.
Sesosok pria itu diketahui bernama Kamaruddin Dg Emba (42) seorang warga Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto.
Atlet Takraw Asal Luwu Utara Perkuat Indonesia di ASEAN School Games
Beda Harga dan Spesifikasi Honda X-ADV 150 dengan Honda ADV 150 yang Resmi Meluncur di GIIAS 2019
Tingkatkan Pendapatan, Tim Samsat Makassar II Sambangi Warga Pulau
Pertama Kali Pegangan Tangan saat Pesawat Turbelensi, Akhir Pertemuan Pasangan Ini Tak Diduga
Seorang Penyuluh Agama di Majene Bakal Diberhentikan, Simak Penyebabnya
Aksi pria yang akrab disapa Dg Emba ini mendadak viral, dengan aksinya memarangi badannya menggunakan sebilah parang.
Maski demikian tak ada luka sedikitpun yang membekas ditubuhnya.
Ditemui awak Tribun, pria 42 tahun itu mengaku aksinya tersebut dilakukan secara spontan.
"Kalau dibilang kebal saya tidak mengerti juga, cuman aksi tadi hanya spontan melihat keresahan masyarakat Tamanroya yang pasar ingin dipindahkan," kata Dg Emba.
Dg Emba mengaku, tak jarang aksinya memaringi diri sering juga terkena parang.
"Biasaji juga terkena parang," tutur Dg Emba sembari memperlihatkan bekas golok yang bersarang di tangannya hingga kakinya.
Ia tidak menampik sering mencari ilmu kebal namun jarang digunakan.
"Saya pernah cari di Tolo, Kecamatan Kelara di bapak Maddi juga di Bangkala namun itu tidak pernah saya gunakan. Aksi tadi hanya spontan dan bukan di bilang ilmu kebal," jelas Dg Emba.

Sementara itu isteri Kamaruddin Dg Emba, Kurniati mengaku baru tahu aksi suaminya itu.
"Saya baru tahu, sebelumnya tidak pernah begitu," kata Kurniati keTribunJeneponto.com.
Menurut Kurniati, Dg Emba sosok yang baik terhadap keluarga.
Berikut Profilnya.
Nama: Kamaruddin Dg Emba
Ttl: Tamanroya, 2 September 1977
Pekerjaan: Pedagang di Pasar Tamanroya
Nama Isteri: Kurniati
Anak: 3
Alamat: Tamanroya, Kelurahan Tamanroya, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto.
Warga Tagih Janji-janji Bupati Iksan Iskandar
Seorang warga Tamanroya, Kelurahan Tamanroya, Jeneponto Abdul Majid Dg Sikki (59) pertanyakan janji politik Iksan Iskandar, tentang tidak akan pindahkan pasar, Jumat (19/7/2019) siang.
Menurutnya, Bupati Jeneponto dua periode itu telah berjanj. Bahkan menandatangani surat perjanjian tak akan pindahkan pasar Tamanroya ketika mencalonkan calon bupati.
Surat pernyataan yang ditandatangani Iksan Iskandar dan Paris Yasir ini tertanggal 20 April 2018. Berikut kutipannya.
"Selaku calon bupati dan calon wakil bupati periode 2018-2023 nomor urut 3 dengan tagline siap menyatakan tidak akan memindahkan pasar Tamanroya, apabila kami menjabat sebagai bupati dan wakil Bupati Jeneponto periode 2018-2023,"
VIDEO:Memanfaatkan Sampah Plastik, Ini yang Dilakukan Sahabat Lingkungan Tana Toraja
Lengkap Daftar Promo Ditawarkan Mitsubishi di GIIAS 2019, Gratis Voucher Belanja Senilai Rp 5 Juta
Lengkap Daftar Promo Ditawarkan Mitsubishi di GIIAS 2019, Gratis Voucher Belanja Senilai Rp 5 Juta
"Demikian pernyataan ini kami sampaikan untuk menjadi pertimbangan di dalam meredam isu-isu politik yang tidak benar yang berkembang di kalangan masyarakat kelurahan Tamanroya pada khususnya dan masyarakat Kecamatan Tamalatea pada umumnya. Tamanroya 20 April 2019,"
Tertanda calon bupati dan calon wakil bupati Jeneponto periode 2018-2019 Drs H.Iksan Iskandar dan H. Paris Yasir.
Menurut Dg Sikki berkat perjanjian itu, masyarakat Tamanroya memilih bupati yang akrab disapa kareng Ningra untuk periode kedua.
"Berkat perjanjian itu kami masyarakat Tamanroya memilih Iksan Iskandar untuk periode keduanya," kata Dg Sikki.
"Iksan juga pernah berkata kesaya, selama saya menjabat Bupati maka tak akan pindah pasar," jelasnya.
Bupati Jeneponto Iksan Iskandar tidak menampik surat pernyataan tersebut.
Menurut bupati yang akrab disapa kareng Ningra itu, perjanjian muncul karena kios pasar Boyong tidak cukup untuk dibagi kepedagang.
"Ada dulu tetapi kondisi pasar tidak begitu karena memang dulu tidak cukup untuk dibagi-bagi," kata Iksan.
VIDEO:Memanfaatkan Sampah Plastik, Ini yang Dilakukan Sahabat Lingkungan Tana Toraja
Lengkap Daftar Promo Ditawarkan Mitsubishi di GIIAS 2019, Gratis Voucher Belanja Senilai Rp 5 Juta
Lengkap Daftar Promo Ditawarkan Mitsubishi di GIIAS 2019, Gratis Voucher Belanja Senilai Rp 5 Juta
"Karena sekarang sudah cukup untuk dibagi-bagi kenapa itu masyarakat pilih yang kumuh daripada yang bagus," tuturnya.
Iksan menambahkan bantuan pemerintah pusat untuk pasar tidak ada diterima Jeneponto jika pasar Boyong tak dimanfaatkan.
"Yang kedua dari Jakarta juga akan pantau kita kalau semua bantuannya tidak dimanfaatkan secara maksimal berpikir untuk memberikan kita bantuan nah rugi masyarakat," jelas Iksan.
"Jangan hanya Tamanroya sehingga kita Jeneponto ini tidak dapat program lagi kan begitu kalau masyarakat Tamanroya itu sadar kita ini satu kesatuan wilayah namanya Jeneponto jangan karena Boyong saja desa lain tidak dapat bantuan pasar," tutupnya.
Diketahui, Kadis Perindag kabupaten Jeneponto Muh Jafar menargetkan pemanfaatan pasar Boyong akan diresmikan 17 Agustus 2019 mendatang.
Laporan Wartawan TribunJeneponto.com @ikbalnurkarim
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: