Sudah Mengudara 4 Jam, Pesawat Garuda Indonesia Pengangkut Jamaah Haji Terpaksa Kembali ke Makassar
Sudah Mengudara 4 Jam, Pesawat Garuda Indonesia Pengangkut Jamaah Haji Terpaksa Kembali ke Makassar
Sudah Mengudara 4 Jam, Pesawat Garuda Indonesia Pengangkut Jamaah Haji Terpaksa Kembali ke Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut jamaah haji menuju Madinah, Arab Saudi harus kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Pesawat Garuda Indonesia tujuan Madinah, Arab Saudi tersebut mengalami masalah teknis.
Akibatnya, pesawat tersebut terpaksa kembali ke bandara asal di Makassar dan mengalami keterlambatan.
Akhirnya Najwa Shihab Temukan Jawaban Tiap Kali Ditanya Kenapa Belum Pakai Jilbab Padahal Anak Kiai
Aplikasi Wajah Tua FaceApp, Cara Mudah Buat Age Challenge yang Lagi Hits di Instagram para Artis
2 PNS Nekat Bikin Video Panas Lalu Di-share, Ganjaran Pun Kini Mereka Terima
Honorer dan Eks SPG Jadi PSK, Segini Tarifnya hingga Harus di Hotel Berbintang
Berdasarkan data di situs penerbangan Flight Aware, pesawat Boeing 747-400 tersebut sudah terbang selama sekitar 2 jam sebelum memutuskan putar balik.

Baca: Samsung Galaxy A80 Resmi Masuk Indonesia, Cek Harga dan Spesifikasinya Sebelum Beli
Baca: Pupus Harapan Prabowo-Sandi, MA Kembali Tolak Kasasi Mereka Terkait Dugaan Kecurangan Pilpres 2019
Total pesawat itu sudah mengudara 4 jam hingga kembali lagi ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 1114 yang mengangkut jamaah calon haji putar balik ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar dikarenakan masalah teknis, yakni kebocoran hidrolik.
“Pesawat yang berangkat sesuai jadwal pukul 19.05 WITA, setelah terbang 2,5 jam ‘round to base’ karena masalah teknis ‘hydraulic leak’ (kebocoran hidrolik),” kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Ikhsan mengatakan pesawat tersebut kembali toba di Makassar sekitar pukul 00.30 WITA.
Menurut laporan Kepala Daerah Kerja Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Jauhari, Rabu (17/7/2019), pesawat bernomor GA1114 tersebut membawa sekitar 400 jemaah asal kloter Ujung Pandang (UPG) 14 dari Bandara Sultan Hasanuddin tujuan Bandara Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah.
Pesawat itu, kata Jauhari, berangkat pada pukul 19.00 waktu setempat, Selasa (16/7) dan baru diberangkatkan lagi pada pukul 06.00, Rabu (17/7).

Akhirnya Najwa Shihab Temukan Jawaban Tiap Kali Ditanya Kenapa Belum Pakai Jilbab Padahal Anak Kiai
Aplikasi Wajah Tua FaceApp, Cara Mudah Buat Age Challenge yang Lagi Hits di Instagram para Artis
2 PNS Nekat Bikin Video Panas Lalu Di-share, Ganjaran Pun Kini Mereka Terima
Honorer dan Eks SPG Jadi PSK, Segini Tarifnya hingga Harus di Hotel Berbintang
"Sesuai laporan, pesawat sudah sempat terbang, karena ada alasan teknis sehingga kembali lagi dan baru diterbangkan 10 jam kemudian," kata Jauhari.
Pihak Garuda Indonesia telah menginformasikan keterlambatan tersebut kepada tim PPIH di bandara Madinah dalam surat resminya.
Pesawat yang seharusnya tiba pukul 01.15 waktu Saudi, molor menjadi pukul 11.25 waktu Saudi.
"Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan akibat keterlambatan penerbangan ini," kata Garuda Indonesia.
Jauhari mengatakan, keterlambatan penerbangan ini berdampak pada penyediaan akomodasi dan katering jemaah kloter UPG 14.
Koordinasi terkait perubahan tersebut telah dilakukan oleh berbagai pihak terkait sehingga tidak berdampak buruk bagi ibadah jemaah.

Akhirnya Najwa Shihab Temukan Jawaban Tiap Kali Ditanya Kenapa Belum Pakai Jilbab Padahal Anak Kiai
Aplikasi Wajah Tua FaceApp, Cara Mudah Buat Age Challenge yang Lagi Hits di Instagram para Artis
2 PNS Nekat Bikin Video Panas Lalu Di-share, Ganjaran Pun Kini Mereka Terima
Honorer dan Eks SPG Jadi PSK, Segini Tarifnya hingga Harus di Hotel Berbintang
Dari sisi katering misalnya, jika tidak dilakukan koordinasi maka makanan akan terlanjur disediakan padahal jemaah telat datang.
"Layanan akomodasi basisnya adalah kedatangan. Jika mengacu pada jadwal awal, tentu check outnya juga lebih cepat.
Maka kami mengantisipasi berupa reploting agar hak jemaah untuk melaksanakan arbain terpenuhi," kata Jauhari.
Kisah Inspiratif: Calon Jamaah Haji Ini Daftar dengan Uang Receh 500 dan 1.000
Seorang pasangan suami-istri dari Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah, ramai menjadi perbincangan publik.
Pasangan itu bernama Ahmad Muntholib (52) dan Sri Mulyani yang menggunakan uang recehan hasil menabung selama 17 tahun untuk mendaftar haji.
Baca: Setelah Pernikahan Sedarah di Bulukumba, Kasus Serupa Terjadi di Lampung Utara, Adik Hamil 8 Bulan
Baca: Waspada Penyakit Batu Ginjal, Ini 7 Ciri-cirinya! Termasuk Jika Anda Sering Alami Sakit Pinggang
Yang membuatnya menjadi bahan perbincangan dan bikin terharu, uang yang dipakai untuk mendaftar sebagian adalah uang receh Rp 500 dan Rp 1.000.
Kisah Sri Mulyani dan suaminya ini sangat inspiratif, terutama bagi mereka yang gemar menabung.
Tabungan untuk mendaftar haji itu dimulai Ahmad Muntholib (52) dan Sri Mulyani pada 17 tahun yang lalu.
Pasangan tersebut membeli dua celengan macan di sebuah pasar malam di sekitar Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar.
Celengan itu kemudian dipecah, dan dua hari setelahnya, persisnya pada Kamis (11/7/2019), uangnya digunakan untuk tambahan daftar haji.
Uang recehan itu terdiri atas 500-an dan 1.000-an yang totalnya sekitar Rp 2,7 juta.
Baca: Laptop Gaming Acer Predator 21X Jadi Pesaing Baru Asus Republic of Gamers, Begini Spesifikasinya
Baca: Legislator PAN Bulukumba Robek Daftar Hadir Tamu RDP, Kopel Minta BK Turun Tangan
Sementara daftar haji, masing-masing senilai Rp 25,1 juta.
Cerita itu dibenarkan oleh Sri Mulyani ketika didatangi awak Tribun Jateng.
Dibawa dengan Rangsel
Bersama suaminya, dia memang mendaftar haji menggunakan uang receh.
"Kemarin itu bawa ransel, sampai penuh (uang receh). Kan belum dibendel, menghitungnya dibantu calon jamaah haji yang mau daftar," ujarnya.
"Termasuk juga anak PKL. Uang receh itu dibendel solasi, masing-masing isinya 10 buah."
Baca: Mau Beli Seragam Sekolah Anak? Ini Daftar Harga di Toko Harmonis Makassar
Baca: Siaran Langsung (Live) TVRI International Champions Cup 2019: Arsenal vs Bayern Munchen, MU vs Inter
Seperti disebut di awal, menurut Sri, uang receh yang disetorkan sebagai tambahan biaya mendaftar haji ke Kantor Kemenag itu nominalnya Rp 2,7 juta.
"Saya tidak tahu recehan Rp1.000 (bagian tengah kuningan gambar kelapa sawit) itu masih laku apa tidak. Jadi saya sisihkan," tambahnya.
"Waktu itu masih sisa sekitar Rp 200 ribu dan dibawa pulang. Daftar haji masing-masing Rp 25,1 juta."
Selain memecah dua celengan macan, Sri bercerita, uang untuk mendaftar itu sebagian diambilkan dari tabungan yang ada di bank.
Seusai dipecah, uang recehan di dalam celengan macan itu ditempatkan pada tampah dan dimasukkan ke dalam plastik.
"Itu komitmen kami berdua. Pergi ke cembengan sore bakda magrib. Dua celengan itu harganya Rp50 ribu. Kalau pakai ini tidak bisa diambil-ambil," ungkapnya.
Sebagai informasi, sehari-hari Sri menjalani rutinitas sebagai ibu rumah tangga sedangkan sang suami, bekerja di pabrik tekstil di Karanganyar.
Secara terpisah Plh Kepala Kantor Kemenag Karanganyar, Wiharso menyampaikan, yang patut diapresiasi itu semangatnya menabung.
"Kemarin ke sini bersama suami untuk mendaftar haji. Bawanya (uang receh) pakai ransel," katanya.
Jual Sapi, Batal Berangkat
Sementara itu kisah berbeda dialami warga Jeneponto Sulawesi Selatan, Lawang Bin Tali (65).
Lawang tak dapat menahan tangis kita mendengar dirinya batal berangkat ke tanah Suci Mekkah.
Awalnya, warga Ganrang-ganrang, Kecamatan Turatea ini mendapat informasi dari keluarga jika Ia batal berangkat Haji.
Mendengar informasi itu, pria 65 tahun langsung mendatangi kantor Kemenag Jeneponto di Jl Lanto Dg Pasewang Balang, Kecamatan Binamu, Jumat (12/7/2019) siang.
"Saya ke sini untuk mempertanyakan kebenaran informasi yang saya dapat, jika saya batal berangkat tahun ini," kata Lawang.
"Baru kemarin saya dapat informasi, yang menurut pegawai Kemenag Jeneponto, memang saya dan 8 orang lainnya batal berangkat," tuturnya.
Warga yang bekerja sebagai petani ini pun tak mampu menahan tangis saat menceritakan perjuangannya mengumpulkan rupiah untuk biaya haji.
Ia pun mengaku merasa kecewa dan malu kepada keluarganya di kampung.
"Kecewa ada, tapi yang paling berat perasaan malu kepada semua keluarga, khususnya istri," tuturnya
"Uang yang saya pakai mendaftar dari usaha bertani sayuran serta memelihara sapi, saya kumpul sedikit-sedikit dari hasil bertani jiga dikumpulkan sehingga saya bisa mendaftar tahun 2010 lalu," ungkapnya.
Untuk melunasi biaya haji, Lawang pun rela menjual sapi yang biasa Ia gunakan untuk bajak sawah.
"Saat saya disuruh melunasi biaya haji, sapi yang biasa saya gunakan membajak kebun saya jual, tapi akhirnya batal juga berangkat haji," sambungnya sambil mata berkaca-kaca.
Ia menambahkan dirinya diperintahkan untuk melunasi ongkos naik haji oleh pihak pengurus haji di Kemenag Jeneponto karena masuk daftar tambahan.
"Tanggal 2 Juni lalu saya diberi informasi untuk melengkapi berkas dan melunasi biaya haji karena saya masuk daftar tambahan," tutupnya.
Sementara itu mantan Plt Kasi Haji dan Umrah Kantor Kemenag Jeneponto H Hairuddin membenarkan adanya 9 JCH Jeneponto yang terdaftar dalam cadangan tertunda keberangkatannya.
"Benar memang ada yang tertunda keberangkatannya ke tanah suci tahun ini, ada 9 orang, mereka terdaftar sebagai cadangan," kata Hairuddin.
"Sebenarnya ada 12 orang yang terdaftar sebagai tambahan atau cadangan, yang tiga orang itu memang tidak melunasi biaya hajinya, jadi semua ada 12 orang itu tidak berangkat tahun ini," tuturnya.
Diketahui, JCH Jeneponto yang akan berangkat ke tanah suci (27/7/2019) mendatanga sebanyak 346 orang. (*)
Akhirnya Najwa Shihab Temukan Jawaban Tiap Kali Ditanya Kenapa Belum Pakai Jilbab Padahal Anak Kiai
Aplikasi Wajah Tua FaceApp, Cara Mudah Buat Age Challenge yang Lagi Hits di Instagram para Artis
2 PNS Nekat Bikin Video Panas Lalu Di-share, Ganjaran Pun Kini Mereka Terima
Honorer dan Eks SPG Jadi PSK, Segini Tarifnya hingga Harus di Hotel Berbintang
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sudah Mengudara 4 Jam, Pesawat Garuda Pengangkut Jemaah Haji Kembali Lagi ke Makassar