Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemkot Makassar Batalkan F8, Mudzakkir Anggap Alasan Tak Jelas

F8 adalah festival era wali kota Makassar dan wakil wali kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto -Syamsu Rizal MI.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/ABDUL AZIS
Mudzakkir Ali Djamil 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -  Pemerintah Kota Makassar akhirnya membatalkan Eight Festival atau F8.

F8 adalah festival era wali kota Makassar dan wakil wali kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto -Syamsu Rizal MI.

Event ini menghadirkan para penampil internasional dari berbagai belahan dunia.

Baca: Makassar dan Mamuju Gagal Jadi Ibu Kota Baru Indonesia, Kepala Bappenas Sebut yang Hampir Pasti

Baca: Pj Wali Kota Makassar Rapat Terbatas dengan Presiden RI Bahas Penerapan PLTSa

Baca: Dinas Perdagangan dan Dekranasda Makassar Pelatihan Anyaman Bambu

Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Makassar, Mudzakkir Ali Djamil menyesalkan hal tersebut dan alasan pembatalannya pun dianggap tidak jelas.

“Saya terkejut kalau pemerintah Kota Makassar rencananya akan batalkan kegiatan Eight Festival (F8). Alasan pembatalannya pun sangat tidak jelas dan cenderung mengada-ngada. Katanya mau hemat anggaran dan mengalihkan ke belanja infrastruktur," kata Mudzakkir via pesan ke Tribun, Rabu (17/7/2019).

Menurutnya, Belanja infrastruktur tahun 2019 sangat besar yang mencapai Rp 300 miliar lebih.

"Alokasi kegiatan F8 itu hanya sekitar Rp 4 miliar, itu tidak seberapa dibanding dampak secara ekonomi dan kepariwisataan bagi Kota Makassar," kata Legislator Partai Keadilan Sejahtera ini.

Ia mengatakan, Eight Festival (F8) sudah menjadi agenda nasional dan negara-negara lain juga selama ini ikut berpartisipasi di event ini.

"Warga Makassar juga sangat antusias dengan kegiatan F8 ini krn ini pesta rakyat juga, ratusan ribu pengunjung datang menikmati berbagai acara di F8. Makanya saya heran saja, kok kegiatan seperti ini mau dihilangkan," katanya.

Ia mengungkapkan, masih banyak anggaran belanja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lebih rasional untuk digeser.

"Nanti saat pembahasan anggaran belanja dan pendapatan daerah (APBD), saya akan tunjukkan anggaran belanja yang tidak rasional dilaksanakan," katanya. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

Baca: Makassar dan Mamuju Gagal Jadi Ibu Kota Baru Indonesia, Kepala Bappenas Sebut yang Hampir Pasti

Baca: Viral, Remaja Ini Langsung Kena Akibatnya Setelah Foto Depan Mobil Mewah Orang Lain & Reaksi Pemilik

Baca: Lowongan Kerja BUMN - PT Telkom Indonesia Buka Program Rehire 2019, Cek Info Resmi & Daftar di Sini!

Baca: LINK Live Streaming Indonesia Open 2019 Hari Kedua, Duel Perang Saudara di Sektor Ganda Campuran

Baca: Lihat Foto Calon Termuda dan Cantik, Beredar Nama Calon Menteri di Kabinet Jokowi-Maruf, TKN: Hoax

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Lowongan Kerja Terbaru - PT Pos Indonesia Terima Karyawan Lulusan SMA SMK Sederajat, Cek Info Resmi!

LOWONGAN KERJA-Perusahaan Tambang THIESS Cari Pegawai Baru, Ada Posisi untuk Lulusan SMP/Sederajat

Baca: Link Live Streaming Gerhana Bulan, Niat dan Tata Cara Shalat Khusuf Lengkap di Sini

Baca: Prediksi PSM vs Persebaya - Jika Tampil, Taufik Tak Peduli Gigi Retak, Ini Statistik Penampilannya

Baca: Jika Menang Lawan Persebaya, PSM Makassar Naik ke Papan Atas

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved