Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jokowi Mintai PPP Sembilan Nama Calon Menteri, Plt Ketum Masuk Mantan Ketum Romy Tidak Jelas

Jokowi Mintai PPP Sembilan Nama Calon Menteri, Plt Ketum Masuk Romy Tidak Jelas

Tribunnews
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi 

Jokowi Mintai PPP Sembilan Nama Calon Menteri, Plt Ketum Masuk Romy Tidak Jelas

TRIBUN-TIMUR.COM,- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan, Presiden Joko Widodo telah meminta daftar nama menteri dari partai berlambang Kakbah tersebut.

Bahkan, Jokowi disebut meminta sembilan nama dari kader PPP untuk dipilih masuk ke dalam kabinet pemerintahan.

Baca: TERUNGKAP Pelaku Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan, Motif Balas Dendam, Korupsi E KTP Disebut

Baca: Siapa 3 Orang Diduga Pelaku Penyiraman Novel Baswedan Dibeberkan oleh TGPF, Berawal di Tempat Wudhu

Baca: Siapa 3 Orang Diduga Pelaku Penyiraman Novel Baswedan Dibeberkan oleh TGPF, Berawal di Tempat Wudhu

Baca: Siapa Arief R Wismansyah? Wali Kota Tangerang yang Sangat Berani Melawan Menkumham

Baca: ZODIAK CINTA Rabu 17 Juli 2019, Leo Jangan Takut Bicara ke Pasangan, Pisces Butuh Perhatian

Baca: Makan Bareng Eko Patrio, Ayu Ting Ting Ungkap Rindu Main Bareng, Mau Gabung Pesbukers Lagi?

Baca: Bukti Kalau Raffi Ahmad & Nagita Slavina Sangat Menyayangi Asistennya Meri, Ngasih Kado Impiannya

Hal itu disampaikan Baidowi saat menceritakan pertemuan jajaran DPP PPP saat bertandang ke Istana Bogor beberapa waktu lalu.

"Waktu ke Istana pak Jokowi bilang PPP ini layak minta sembilan nama. Sembilan nama tergantung PPP siapa," kata Achmad Baidowi saat ditemui di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2019).

Meski begitu, Baidowi menegaskan, partainya belum menyiapkan nama-nama yang diminta Jokowi.

Ia mengatakan, pihaknya menunggu kebutuhan Jokowi dalam menetukan pos menteri mana yang siap diisi PPP.

"Nah kita tunggu Pak Jokowi sembilan nama itu kebutuhannya apa, jangan sampai semua nama kita ajukan sarjana pertanian semua," ungkapnya.

Anggota Komisi II DPR itu menegaskan, PPP tidak mengincar pos menteri tertentu.

Pihaknya menyerahkan kepada Jokowi untuk memutuskan. 

Sebab, PPP tidak melulu harus mendapatkan kursi Menteri Agama.

Tercacat, pengalaman PPP pernah menempati kursi Menteri Sosial dan Menteri Koperasi.

"Bagi PPP pernah di menteri agama juga pernah tidak di Menteri Agama juga pernah. Jaman pak SBY menteri sosial dan Menteri Koperasi," jelasnya.

Lebih lanjut, Baidowi mengakui salah satu nama yang kuat masuk kedalam kebinet Jokowi adalah Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa.

Namun, PPP menyiapkan kader lain juga sebagai bagian dari regenerasi partai.

"Pak Sekjen (Arsul Sani) sudah mengatakan nanti ada kesempatan kepada kader yang lain supaya regenerasi kepemimpinan di PPP muncul tidak hanya itu-itu saja," terangnya.

Prediksi Nama-nama Menteri yang Terlempar

Sejumlah menteri dalam kabinet Jokowi-Jk diperkirakan tak lagi mengisi kabinet Jokowi-Maruf Amin. 

Dikutip dari Kompas.com yang mengutip dari JakartaPost, prediksi ini didasarkan atas teguran Jokowi kepada sejumlah menteri dalam sidang kabinet paripurna di Istana Bogor, Senin (8/7/2019).

Teguran Jokowi itu disampaikan secara terbuka. 

Empat menteri yang ditegur Jokowi yakni Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Kehutanan Siti Nurbaya Bakar serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil.

Selain mendapat teguran, tiga menteri yakni Darmin, Rini dan Jonan diketahui berusia lanjut, berbeda dari keinginan Jokowi yang menginginkan menteri berusia muda. 

Diketahui, tahun ini Darmin berusia 70 tahun, Rini 61 tahun dan Jonan 56 tahun.

Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu menyatakan, teguran Jokowi adalah sinyal bahwa keempat menteri yang disebutkan akan kehilangan pekerjaan mereka.

“Beberapa presiden sebelumnya sejak era Soeharto melakukannya. Para menteri yang mendapat teguran biasanya akhirnya tidak bergabung dengan kabinet berikutnya," kata Masinton, sebagaimana dikutip Jakarta Post sebagaimana dikutip Kompas.com. 

Jokowi-Maruf juga diperkitakan tidak akan memakai lagi menteri-menteri yang terindikasi tersangkut kasus korupsi. 

Menteri yang terindikasi tersangkut kasus korupsi yakni Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dari PKB, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dari Partai Nasdem.

Ketiganya berstatus saksi dalam tiga perkara berbeda di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan keterangan saat menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan suap dana hibah KONI di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/7/2019). Dalam sidang tersebut Menpora memberikan keterangan saksi untuk terdakwa Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Mulyana, serta staf Kemenpora Adhi Purnomo dan Eko Triyanta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan keterangan saat menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan suap dana hibah KONI di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/7/2019). Dalam sidang tersebut Menpora memberikan keterangan saksi untuk terdakwa Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Mulyana, serta staf Kemenpora Adhi Purnomo dan Eko Triyanta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Imam pernah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dana hibah dari pemerintah kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) melalui Kemenpora.

Lukman juga pernah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap terkait seleksi jabatan di Kemenag Jawa Timur.

Begitu juga dengan Enggar yang beberapa kali dipanggil penyidik KPK untuk bersaksi dalam kasus dugaan suap terkait kerja sama penyewaan kapal PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) dan PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG). Namun, panggilan itu belum terpenuhi.

Banyak menteri yang bertahan

Dia pun tidak menampik sudah menyusun kabinet yang terdiri dari komposisi kalangan partai dan profesional.

"Sudah, sudah ada (susunan kabinet)," ucap Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (12/7/2019).

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana mengunjungi Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis, (11/07/2019).Tujuan kedatangan Presiden adalah penataan kawasan Pulau Rinca yang terkenal dengan komodo untuk peningkatan palayanan sehingga semakin banyak menarik turis domestik dan asing untuk berkunjung. (Presidential Palace/Agus Suparto)
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana mengunjungi Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis, (11/07/2019).Tujuan kedatangan Presiden adalah penataan kawasan Pulau Rinca yang terkenal dengan komodo untuk peningkatan palayanan sehingga semakin banyak menarik turis domestik dan asing untuk berkunjung. (Presidential Palace/Agus Suparto) (Presidential Palace/Agus Suparto)

Ketika ditanya apakah menteri yang ada saat ini banyak yang kembali dipakai atau dipertahankan sebagai pembantunya di kabinet, Jokowi menjawab banyak, hanya saja dia enggan membocorkan siapa menteri-menteri yang bakal kembali ikut mengisi kabiner kerja jilid II.

"Banyak (menteri yang bertahan)," singkatnya.

Presiden terpilih ini juga tidak mempermasalahkan sejumlah partai‎ pendukungnya yang meminta kursi menteri.

Diketahui parpol yang secara terang-terangan meminta jatah menteri yakni PKB, NasDem, hingga PPP.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wasekjen PPP Sebut Jokowi Minta Sembilan Nama Untuk Posisi Menteri, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/07/17/wasekjen-ppp-sebut-jokowi-minta-sembilan-nama-untuk-posisi-menteri.

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved