Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ada Apa? Program Eksklusif 'BTP Menjawab' Tiba-tiba Batal Tayang, Ahok: Tanya Metro TV!

Ahok dikabarkan akan muncul di Metro TV, namun program BTP Menjawab tiba-tiba batal tayang, Ada Apa?

Editor: Anita Kusuma Wardana
Kompas.com
Ada Apa? Program Eksklusif 'BTP Menjawab' Tiba-tiba Batal Tayang, Ahok: Tanya Metro TV! 

TRIBUN-TIMUR.COM-Ada Apa? Program Eksklusif 'BTP Menjawab' Tiba-tiba Batal Tayang, Ahok: Tanya Metro TV!

Setelah lama tak muncul di hadapan publik setelah bebas dari penjara, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Puranama atau akrab disapa Ahok akan tampil di stasiun televisi.

Ahok akan hadir dalam tayangan talkshow di stasiun Metro TV yang diberi judul "BTP Menjawab".

Namun, program talkshow berjudul "BTP Menjawab" di stasiun Metro TV yang menampilkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok tersebut tiba-tiba batal tayang.

Baca: TERUNGKAP Alasan Ahok Rahasiakan Pernikahan dengan Puput Nastiti Devi, Masih Cinta Veronica Tan?

Baca: Hasil Mengejutkan Tentang Masa Depan Ahok Diramal Denny Darko, Nasib Pernikahan dengan Istri Kedua

Baca: Bandingkan Ahok yang Dulu Gebrak Meja 30 Kali, Begini Kesaksian Ahokers Ini Sekarang

Baca: Kabar Gembira Ahok & Puput Segera Punya Bayi Kelaminnya Diungkap Pria Ini 3 Anak Veronica Punya Adik

Program ini mulanya dijadwalkan tayang perdana pada Kamis (11/7/2019).

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (KOMPAS.COM)

Saat dikonfirmasi, Ahok tidak menjelaskan penyebab batal tayangnya program itu.

"Tanya Metro TV," ujar Ahok melalui pesan singkat dikutip dari Kompas.com, Jumat (12/7/2019).

Pemimpin redaksi Metro TV Don Bosco Selamun juga tidak mau menjelaskan penyebab program "BTP Menjawab" tidak ditayangkan.

Dia hanya menjelaskan soal poster "BTP Menjawab" yang beredar di media sosial.

Menurut Don Bosco, poster itu bukan poster resmi yang dikeluarkan redaksi Metro TV.

"Itu kan bukan promo resmi Metro TV. Itu flyer untuk teman-teman di pengiklan, itu viral. Jadi, kami memang memutuskan untuk tidak tayang saja," kata Don Bosco saat dihubungi.

Sebelumnya diberitakan, Ahok akan hadir dalam talkshow di stasiun Metro TV yang diberi judul "BTP Menjawab".

Program ini sedianya ditayangkan perdana pada Kamis kemarin, pukul 19.30-21.30 WIB.

Tayangan berdurasi tiga jam itu menjadikan Ahok sebagai pembawa acara atau host didampingi Don Bosco dan Zilvia Iskandar.

Ahok membenarkan dirinya akan mengisi program di Metro TV.

Namun, ia belum bersedia menjelaskan detail mengenai perannya dalam acara tersebut.

"Ekslusif nanti kejutan. Intinya promosinya tanggal 11 Juli 2019, acara programnya mulai tayang tanggalnya 18 Juli 2019. Saksikan di Metro TV," ujar Ahok, Kamis (7/6/2019).

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok
Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok (Instagram Ahok @basukibtp)

Ahok Tak Bisa Jadi Menteri hingga Nyapres di 2024?

Jokowi disebut telah mengantongi nama-nama calon menterinya yang akan mendampingi di periode keduanya ini.

Namun hingga saat ini, Jokowi belum membocorkan siapa saja yang dia maksud.

Baca: BABAK BARU Kasus Mafia Bola: Exco PSSI, Komdis & Direktur Penugasan Wasit Terbukti Bersalah

Baca: Benarkah Ada yang Halangi Kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia? Dubes Sebut Bayar Denda Dulu

Baca: Lagi, Sandiaga Tantang Menteri Susi Pudjiastuti Bottle Cap Challenge, Juga Politisi Kanada

Baca: TRIBUNWIKI: Gubernur Kepri Ditetapkan Jadi Tersangka, Simak Profil Lengkapnya

Baca: RAMALAN ZODIAK Cinta Jumat 12 Juli 2019: Leo Tebar Pesona & Kencan Cancer Kacau

Namun sebelum-sebelumnya Jokowi telah mengatakan, bahwa formasi kabinetnya akan berbeda dari sebelumnya.

Termasuk kejutan dengan memberi kesempatan kepada kaum muda atau millenial untuk menduduki posisi menteri.

Dikutip dari Tribunnews.com, Jokowi juga telah memberikan bocoran bahwa sebagian menteri akan dipertahankan namun siapa saja mereka, Jokowi belum juga membocorkannya.

Lembaga Survei LSI Denny JA memberikan pendapat soal karier politik politisi PDIP Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok yang bisa jadi 'kuda hitam' di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini diperkirakan bisa menjadi efek kejut pada Pilpres 2024.

Rully Akbar selaku peneliti LSI Denny JA mengatakan, nama Ahok BTP berpeluang besar menjadi 'Kuda Hitam' yang memberi efek kejut pada kontestasi Pilpres 2024.

"Bisa jadi Basuki Tjahaja Purnama masuk sebagai sosok misterius, Mr X yang nomor 15 (jumlah nama yang diprediksi masuk kandidat capres) tadi. Dia menjadi sosok yang memberi efek kejut ke depan nanti ketika di 2024 nanti," kata Rully di Kantor LSI Denny JA, Selasa (2/7/2019) pada Kompas.com.

Namun, sebelumnya prediksi soal karier Ahok di dunia politik terutama pemerintahan pernah dikomentari oleh pakar hukum tata negara Mahfud MD.

Mahfud MD memberikan tanggapannya mengenai spekulasi Ahok yang juga sempat masuk dalam survei tokoh paling populer saat calon presiden (capres) 2019.

Pasca menjadi terdakwa kasus penistaan agama, elektabilitas Ahok sebagai politikus pun tidak sepenuhnya menurun, seperti yang dilaporkan tiga lembaga survei yaitu Poltracking Institute, Indo Barometer, dan Median.

Namun, menurut Mahfud MD, kesempatan Ahok sudah tertutup untuk menjadi capres, calon wakil presiden (cawapres), maupun menteri sekalipun.

"Tidak bisa (mencalonkan) kalau untuk presiden dan wakil presiden, karena dia (Ahok) dihukum dua tahun, dalam satu tindak pidana yang diancam dengan lima tahun atau lebih, itu sudah pasti tidak bisa, jadi menteri juga tidak bisa," kata Mahfud MD dalam tayangan Aiman Kompas TV yang dipublikasikan Youtube, tahun 2018 silam.

Namun, Mahfud menambahkan, Mahkamah Konstitusi (MK) memiliki vonis tertentu untuk pemilihan kepala daerah (pilkada).

Vonis MK dahulu menyatakan bahwa orang yang sudah keluar dari tahanan bisa mencalonkan diri.

Kini, keputusan MK tersebut telah tertuang dalam UU Pilkada yang menyebutkan bahwa terdakwa yang keluar tahanan harus mengakui dirinya pernah menjadi mantan tahanan tanpa dibatasi waktu lama tahanan oleh MK.

Hal tersebut tidak berlaku bagi capres, cawapres, maupun menteri.

"Jadi gubernur, wakil gubernur, walikota, bupati, tidak ada masalah?," tanya Aiman.

Mahfud menjawab tidak ada masalah jika Ahok mencalonkan diri menjadi jabatan-jabatan tersebut.

"Presiden, wakil presiden, menteri tidak bisa karena undang-undangnya berbeda dan setiap pengujian MK itu hanya berlaku untuk undang-undang yang bersangkutan," jawab Mahfud MD.

Sementara itu, dari analisis LSI Denny JA, walaupun Ahok BTP tidak ada dalam 15 tokoh berpotensi maju sebagai capres 2024 namun ia bisa menjadi kuda hitam.

Rully menuturkan, nama Ahok BTP saat ini belum masuk bursa karena statusnya yang tidak memegang jabatan pemerintahan maupun jabatan partai politik tertentu.

Menurut Rully, peluang Ahok BTP akan lebih besar jika ia mendapat amanah mengisi pos-pos penting, sehingga dapat menunjukkan kinerjanya dan kembali mencuri perhatian publik.

"Kita belum tahu gebrakan BTP ke depan, ya. Apakah bisa jadi nanti dimasukkan sebagai menteri atau ke depan menjadi kepala daerah di tempat lain, kita belum tahu apa yang akan dilakukan BTP," ujar Rully.

Rully menambahkan, Ahok BTP juga bisa mengubah citranya sebagai eks narapidana bila menunjukkan prestasi di jabatan baru yang mungkin akan disandangnya.

"Ketika dia misalnya nanti sudah mulai aktif kembali di jabatan-jabatan publik, dari situlah Pak Ahok bisa menunjukkan prestasi ke depannya supaya ada efek pemilih untuk memilih Ahok sebagai the next president," kata Rully.

Lihat videonya di menit awal:

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Program "BTP Menjawab" yang Tampilkan Ahok Batal Tayang ", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/13/06060091/program-btp-menjawab-yang-tampilkan-ahok-batal-tayang-.
Penulis : Nursita Sari
Editor : Sabrina Asril

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved