Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Calon Jamaah Haji Ini Daftar dengan Uang Receh 500 dan 1.000, Dibawa dengan Rangsel, Begini Kisahnya

Pasangan itu bernama Ahmad Muntholib (52) dan Sri Mulyani yang menggunakan uang recehan hasil menabung selama 17 tahun untuk mendaftar haji.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Arif Fuddin Usman
dok tribun-timur.com
Suasana di Masjidil Haram. Calon Jamaah Haji Ini Daftar dengan Uang Receh 500 dan 1.000, Dibawa dengan Rangsel, Begini Kisahnya 

Calon Jamaah Haji Ini Daftar dengan Uang Receh 500 dan 1.000, Dibawa dengan Rangsel, Begini Kisahnya

TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang pasangan suami-istri dari Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah, ramai menjadi perbincangan publik.

Pasangan itu bernama Ahmad Muntholib (52) dan Sri Mulyani yang menggunakan uang recehan hasil menabung selama 17 tahun untuk mendaftar haji.

Baca: Setelah Pernikahan Sedarah di Bulukumba, Kasus Serupa Terjadi di Lampung Utara, Adik Hamil 8 Bulan

Baca: Waspada Penyakit Batu Ginjal, Ini 7 Ciri-cirinya! Termasuk Jika Anda Sering Alami Sakit Pinggang

Yang membuatnya menjadi bahan perbincangan dan bikin terharu, uang yang dipakai untuk mendaftar sebagian adalah uang receh Rp 500 dan Rp 1.000.

Kisah Sri Mulyani dan suaminya ini sangat inspiratif, terutama bagi mereka yang gemar menabung.

Tabungan untuk mendaftar haji itu dimulai Ahmad Muntholib (52) dan Sri Mulyani pada 17 tahun yang lalu.

Pasangan tersebut membeli dua celengan macan di sebuah pasar malam di sekitar Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar.

Celengan itu kemudian dipecah, dan dua hari setelahnya, persisnya pada Kamis (11/7/2019), uangnya digunakan untuk tambahan daftar haji.

Uang recehan itu terdiri atas 500-an dan 1.000-an yang totalnya sekitar Rp 2,7 juta.

Baca: Laptop Gaming Acer Predator 21X Jadi Pesaing Baru Asus Republic of Gamers, Begini Spesifikasinya

Baca: Legislator PAN Bulukumba Robek Daftar Hadir Tamu RDP, Kopel Minta BK Turun Tangan

Sementara daftar haji, masing-masing senilai Rp 25,1 juta.

Cerita itu dibenarkan oleh Sri Mulyani ketika didatangi awak Tribun Jateng.

Dibawa dengan Rangsel

Bersama suaminya, dia memang mendaftar haji menggunakan uang receh.

"Kemarin itu bawa ransel, sampai penuh (uang receh). Kan belum dibendel, menghitungnya dibantu calon jamaah haji yang mau daftar," ujarnya.

"Termasuk juga anak PKL. Uang receh itu dibendel solasi, masing-masing isinya 10 buah."

Baca: Mau Beli Seragam Sekolah Anak? Ini Daftar Harga di Toko Harmonis Makassar

Baca: Siaran Langsung (Live) TVRI International Champions Cup 2019: Arsenal vs Bayern Munchen, MU vs Inter

Seperti disebut di awal, menurut Sri, uang receh yang disetorkan sebagai tambahan biaya mendaftar haji ke Kantor Kemenag itu nominalnya Rp 2,7 juta.

"Saya tidak tahu recehan Rp1.000 (bagian tengah kuningan gambar kelapa sawit) itu masih laku apa tidak. Jadi saya sisihkan," tambahnya.

"Waktu itu masih sisa sekitar Rp 200 ribu dan dibawa pulang. Daftar haji masing-masing Rp 25,1 juta."

Selain memecah dua celengan macan, Sri bercerita, uang untuk mendaftar itu sebagian diambilkan dari tabungan yang ada di bank.

Seusai dipecah, uang recehan di dalam celengan macan itu ditempatkan pada tampah dan dimasukkan ke dalam plastik.

"Itu komitmen kami berdua. Pergi ke cembengan sore bakda magrib. Dua celengan itu harganya Rp50 ribu. Kalau pakai ini tidak bisa diambil-ambil," ungkapnya.

Sebagai informasi, sehari-hari Sri menjalani rutinitas sebagai ibu rumah tangga sedangkan sang suami, bekerja di pabrik tekstil di Karanganyar.

Secara terpisah Plh Kepala Kantor Kemenag Karanganyar, Wiharso menyampaikan, yang patut diapresiasi itu semangatnya menabung.

"Kemarin ke sini bersama suami untuk mendaftar haji. Bawanya (uang receh) pakai ransel," katanya.

Jual Sapi, Batal Berangkat

Sementara itu kisah berbeda dialami warga Jeneponto Sulawesi Selatan, Lawang Bin Tali (65).

Lawang tak dapat menahan tangis kita mendengar dirinya batal berangkat ke tanah Suci Mekkah.

Awalnya, warga Ganrang-ganrang, Kecamatan Turatea ini mendapat informasi dari keluarga jika Ia batal berangkat Haji.

Mendengar informasi itu, pria 65 tahun langsung mendatangi kantor Kemenag Jeneponto di Jl Lanto Dg Pasewang Balang, Kecamatan Binamu, Jumat (12/7/2019) siang.

"Saya ke sini untuk mempertanyakan kebenaran informasi yang saya dapat, jika saya batal berangkat tahun ini," kata Lawang.

"Baru kemarin saya dapat informasi, yang menurut pegawai Kemenag Jeneponto, memang saya dan 8 orang lainnya batal berangkat," tuturnya.

Warga yang bekerja sebagai petani ini pun tak mampu menahan tangis saat menceritakan perjuangannya mengumpulkan rupiah untuk biaya haji.

Ia pun mengaku merasa kecewa dan malu kepada keluarganya di kampung.

"Kecewa ada, tapi yang paling berat perasaan malu kepada semua keluarga, khususnya istri," tuturnya

"Uang yang saya pakai mendaftar dari usaha bertani sayuran serta memelihara sapi, saya kumpul sedikit-sedikit dari hasil bertani jiga dikumpulkan sehingga saya bisa mendaftar tahun 2010 lalu," ungkapnya.

Untuk melunasi biaya haji, Lawang pun rela menjual sapi yang biasa Ia gunakan untuk bajak sawah.

"Saat saya disuruh melunasi biaya haji, sapi yang biasa saya gunakan membajak kebun saya jual, tapi akhirnya batal juga berangkat haji," sambungnya sambil mata berkaca-kaca.

Ia menambahkan dirinya diperintahkan untuk melunasi ongkos naik haji oleh pihak pengurus haji di Kemenag Jeneponto karena masuk daftar tambahan.

"Tanggal 2 Juni lalu saya diberi informasi untuk melengkapi berkas dan melunasi biaya haji karena saya masuk daftar tambahan," tutupnya.

Sementara itu mantan Plt Kasi Haji dan Umrah Kantor Kemenag Jeneponto H Hairuddin membenarkan adanya 9 JCH Jeneponto yang terdaftar dalam cadangan tertunda keberangkatannya.

"Benar memang ada yang tertunda keberangkatannya ke tanah suci tahun ini, ada 9 orang, mereka terdaftar sebagai cadangan," kata Hairuddin.

"Sebenarnya ada 12 orang yang terdaftar sebagai tambahan atau cadangan, yang tiga orang itu memang tidak melunasi biaya hajinya, jadi semua ada 12 orang itu tidak berangkat tahun ini," tuturnya.

Diketahui, JCH Jeneponto yang akan berangkat ke tanah suci (27/7/2019) mendatanga sebanyak 346 orang. (*)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved