Hidup dalam Kemiskinan, Driver Ojek Online Tewas Membusuk di Rumahnya
Hidup dalam kemiskinan, driver ojek online tewas membusuk di rumahnya. Inilah kisah pilu dari kehidupan Sudadi, driver ojek online di Jakarta.
Selanjutnya, Sudadi biasa meminta tolong tetangga untuk memberi makan sang ibu.
"Tapi kadang dia (korban) juga enggak pulang. Nah pas dia jalan, dia titip sama tetangga karena posisinya di pinggir jendela, kami juga bisa nengokin, kami juga bisa kasih makanan dan minuman lewat jendela," kata dia.
Alex pun bisa memaklumi jika Sudadi harus pergi pagi pulang larut untuk bekerja.
Pasalnya, dia harus menanggung biaya untuk kehidupan sehari-hari.
Jangankan untuk makan sehari-hari, untuk membayar uang kebersihan bulanan di lingkungan RT saja Sudadi mengaku kesulitan.
"Kami sebagai pengurus RT enggak mau membebani masalah bulanan, yang lain kami bebani. Karena saya tahu dia pernah bilang saya enggak bisa bayar uang sampah dan keamanan," kata dia.
Kini, Sudadi sudah menghadap sang pencipta walau dengan cara yang mengenaskan yakni membusuk di ruang tamu.
Walau ruang tersebut bersebelahan dengan tempat sang ibu berbaring, Alex mengatakan Murtini tidak tahu anaknya sudah meninggal dunia.
"Saat ditanya, dia enggak tahu anaknya sudah meninggal. Dia juga enggak nyium bau busuk," kata dia.
Alex mengatakan selanjutnya Murtini akan dirawat oleh kakak Sudadi.
Dia pun tidak bisa memastikan apakah kakaknya akan tetap menempati rumah tersebut.
"Jadi nanti kakak korban sama istrinya tinggal di sini, kalau betah. Kalau enggak, ya paling dibawa ke rumah dia (istri kakak korban) yang di Kuningan," ucap dia.
Ibu Korban Tak Tahu Anaknya Tewas
Sebelumnya, sesosok jenazah ditemukan dalam rumah di Jalan Pulo Kemuning II, RT 02/RW 14, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2019).
Jenazah Sudadi (35) ditemukan tewas dengan kondisi membusuk di ruang tamu rumahnya.