Pilpres 2019
Pasca-Putusan di Mahkamah Konstitusi, Belum Bertemu Joko Widodo, Inikah Alasan Prabowo Subianto?
Pasca putusan sengketa Pilpres 2019, pertemuan kedua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto belum terwujud
TRIBUN-TIMUR.COM-Pasca putusan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konsitusi pada 27 Juni 2019 lalu, pertemuan kedua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto belum terwujud.
Saat penetapan presiden dan wakil presiden terpilih, Minggu (30/6/2019), Presiden Jokowi ditanya kembali mengenai rencana pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Jokowi menjawab, hal itu sebaiknya ditanyakan langsung kepada Prabowo.
"Tanyakan ke Pak Prabowo, kapan ketemu Pak Jokowi," ujar dia.
Prabowo sendiri sudah menyatakan, pihaknya akan mengatur pertemuannya dengan Presiden Jokowi.
"Iya nanti itu, Insya Allah nanti diatur,"kata Prabowo.
Baca: Koalisi Indonesia Adil dan Makmur Dibubarkan Prabowo, Bagaimana Kans Gerindra Gabung Koalisi Jokowi?
Baca: Beda Respon Yusril & Mendagri Tjahjo Kumolo Ditanya Kemungkinan Jadi Menteri Jokowi Jilid II
Baca: Laksanakan Amanat Presiden Jokowi, Efisiensi Belanja Alsintan Rp 1,2 Triliun
Sementara itu, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai, salah satu faktor yang menghambat pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan sang rival Prabowo Subianto, adalah fragmentasi politik yang besar di masyarakat Indonesia.

Menurut Adi, Pilpres 2019 berdampak fragmentasi yang besar di masyarakat dibandingkan Pilpres 2014.
Ekstremnya fragmentasi itu membuat Prabowo akhirnya mempertimbangkan masak-masak rencana pertemuannya dengan Jokowi demi menghormati pendukungnya.
"Prabowo ingin menghormati pendukungnya yang sejauh ini masih menganggap pemilu 2019 curang.
Jadi, kalau tiba-tiba Prabowo bertemu Jokowi dan memberikan ucapan selamat, pendukungnya akan menganggap hal itu tidak wajar," ujar Adi dikutip dari Kompas.com, Senin (1/7/2019).
Meski demikian, bukan berarti rencana pertemuan itu tertutup rapat-rapat. Berdasarkan narasi yang dibangun sejumlah elite di kubu Prabowo, Edi tetap yakin pertemuan akan tetap dilaksanakan.
Hanya saja, publik harus sedikit bersabar.
"Publik juga harus sabar karena fragmentasi politik membuat pendukung Prabowo juga tidak bisa langsung move on. Kalau Pilpres 2014 memang lebih mudah bagi Prabowo dan Jokowi bertemu karena fragmentasi politiknya tidak ekstrem," papar dia.
"Sekarang logikanya dibalik, Prabowo dan Sandi harus mengucapkan selamat kepada Jokowi-Ma'ruf, kan pemilu sudah selesai, hormatilah rakyat Indonesia," sambung dia.
Lebih jauh menurut Adi, apabila analisisnya ini benar, langkah Prabowo tersebut sejatinya kurang elok.
Semestinya, dengan berakhirnya pesta demokrasi, Prabowo lebih mengutamakan kepentingan bangsa dibandingkan kelompoknya sendiri.

Prabowo-Sandiaga Belum Ucapkan Selamat
Hingga kini Jokowi-Maruf belum mendapat ucapan selamat dari pesaingnya dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih belum memberikan ucapan selamat kepada Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin yang telah ditetapkan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube tvOneNews, Minggu (30/6/2019), Sandiaga Uno menilai, ucapan selamat itu budaya barat.
Awalnya, awak media meminta Sandiaga memberikan ucapan selamat pada Jokowi.
"Pak, ucapan selamatnya pak ke Pak Jokowi?" kata para wartawan.
Tak mengucapkan selamat, Sandiaga justru memaparkan bahwa pihaknya sudah menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami sudah menghormati keputusan MK kemarin. Dan ini sudah tingkatan yang paling tinggi. Kita hormati prosesnya," kata Sandiaga.

Sandiaga lantas memaparkan, ucapan selamat itu seperti budaya barat.
"Selamat-selamat itu kan kayak budaya barat ya. Di dalam kontestasi kita, kita tiap ketemu cipika cipiki, kita sering selama debat kemarin kita selalu mengucapkan kata-kata yang baik, jadi nggak ada masalah," tegasnya.
Sandiaga lantas balik bertanya pada wartawan, untuk apa dia memberikan selamat pada Jokowi.
"Kalau kita mau selamat, selamat apa? Selamat kerja? Selamat menempuh hidup baru? Selamat apa?" tanyanya.
"Ini bukan budaya-budaya yang ke-Indonesia-an menurut saya."
"Kita sudah menghormati dan memberikan kesempatan, itu sudah jauh lebih tinggi makamnya." ujar Sandiaga.
Simak videonya:
Sebagaimana diberitakan, Jokowi-Ma'ruf telah ditetapkan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden terpilih Pilpres 2019.
Penetapan tersebut dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui rapat pleno yang berlangsung di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Minggu (30/6/2019) sore tadi.
Penetapan tersebut dibuat setelah Mahkamah Konstitusi menmutuskan untuk menolak semua gugatan dari pihak capres-cawapres 02 Prabowo-Sandiaga.
Meski sudah diundang KPU, Prabowo-Sandiaga memutuskan untuk tidak hadir dalam rapat pleno tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Prabowo mengutus politikus Gerindra, Habiburokhman untuk mewakili Prabowo-Sandiaga dan juga Badan Pemenangan Nasional (BPN).
"Saya diberi tugas oleh Pak Prabowo untuk hadir. Kita hormati proses yang sudah berjalan baik di penghitungan KPU maupun di MK. Kebetulan beliau berhalangan hadir jadi beliau menugasi kami untuk hadir di sini," ujar Habiburokhman, Minggu (30/6/2019).
Sementara itu, mengutip KompasTV, Sandiaga mebeberkan alasan dirinya dan Prabowo tidak hadir ke rapat tersebut.
Menurut Sandiaga, dirinya dan Prabowo ingin memberikan ruang kepada Jokowi-Ma'ruf untuk menindak lanjuti putusan MK.
"Kami sudah memutuskan, saya dan Pak Prabowo untuk tidak hadir, hanya memberikan ruang kepada yang kemarin sudah diputuskan oleh MK, Presiden Jokowi dan Kiai Ma'ruf untuk hadir di sana," jelas Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan, pihaknya juga tak ingin ada penumpukan massa di sekitar gedung KPU jika seandainya ia dan Prabowo memutuskan untuk datang ke sana.
"Kita juga tidak ingin ada potensi penumpukan massa juga. Jadi kami memberikan ruang agar KPU bisa menyampaikan sebagai tindak lanjut keputusan MK kemarin," ungkapnya.
(Kompas.com/Tribun Wow)
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belum Bertemu Jokowi, Prabowo Dinilai Masih Hormati Pendukungnya", https://nasional.kompas.com/read/2019/07/01/12580441/belum-bertemu-jokowi-prabowo-dinilai-masih-hormati-pendukungnya dan di Tribunwow.com dengan judul Tak Berikan Ucapan Selamat pada Jokowi, Sandiaga Uno: Selamat Apa? Bukan Budaya yang ke-Indonesia-an