Ananda Sukarlan Meriahkan Perilisan Buku Terjemahan Bahasa Indonesia Novel "Don Quixote" di Jakarta
Pada tahun 2002, Nobel Institute di Oslo membuat polling "karya sastra terbaik sepanjang sejarah" yang dipilih oleh 100 penulis terkemuka dari 54 nega
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Syamsul Bahri
Don Quixote masuk ke dalam 10 besar, terpilih oleh para penulis a.l. Doris Lessing, Salman Rushdie, Nadine Gordimer, Wole Soyinka, Seamus Heaney, Carlos Fuentes dan Norman Mailer.
Sedangkan 5 penulis terbaik sepanjang sejarah menurut polling ini selain Cervantes adalah Shakespeare, Homer, Kafka dan Dostoevsky.
Seperti Shakespeare, Cervantes (bukan hanya melalui Don Quixote) telah menyumbangkan beberapa kata dan frase bahasa Spanyol yang digunakan bahkan sampai saat ini.
"Kalau anda suka memakai pepatah "Satu burung dalam genggaman lebih berharga daripada dua burung yang bebas", itu dicetuskan pertama kali di Don Quixote," jelas Ananda Sukarlan.
Selain itu, buku ini membuka jalan ke bentuk novel modern dan pengaruhnya sangat kuat ke dunia sastra (bukan hanya ke para penulis berbahasa Spanyol sampai kini seperti Gabriel Garcia Marquez dan Mario Vargas Llosa) .
"Terjemahan bahasa Inggris Don Quixote yang menurut saya paling autentik adalah oleh Edith Grossman," pungkas Ananda.
Selain menerjemahkan langsung dari bahasa aslinya (Spanyol), ia juga membandingkan dengan terjemahan lama lainnya dan menambahkan catatan kaki yang informatif.
Akhirnya, 400 tahun kemudian terjemahan lengkapnya ke bahasa Indonesia oleh Apsanti Djokosujatno akan diterbitkan oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur Desi Triana Aswan @iniilul
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: