Ini Rahasia Sukses Radio Gamasi Mengudara Hingga di Usia ke-39 Tahun
'Gaya Makassar Ada di Sini' jargon atau istilah yang tidak asing lagi bagi para 'sambalu' atau pendengar setia Radio Gamasi 105,9 FM.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
Awal mula dimunculkannya program Laugi di Radio Gamasi, kata Amar Mannangungi sempat muncul pro dan kontra.
Berkat garansi dari mantan Gubernur Sulsel, Amin Syam kala itu, kata Amar, program Laugi pun terus eksis hingga sekarang.
"Jadi wakru itu, pak Amin Syam yang menggaransi bahwasanya Laugi ini tayang satu kali satu minggu saja, lama lama naik dua kali satu minggu dan sekarang sudab tiap hari karena banyak penggemarnya," cerita Amar Mannaungi.
Seiring berjalannya waktu, pria kelahiran Sengkan 11 Mei 1963 itu pun dipercaya untuk membawakan program acara lainnya, seperti SMS (Seputar Makassar dan Sekitarnya), terminal Dangdut dan acara lainnya.
Dirinya yang juga merupakan ASN di sapah satu instansi pemerintahan, mengaku harus jeli mengatur waktu agar tugas pokok dan kegemarannya menyiar tidak terganggu.
Terpisah, penanggung jawab Radio Gamasi 105,9 FM, Mila Karmila mengungkapkan, Gamasi akan terus eksis di era kemajuan teknologi saat ini, dengan kekhasannya sendiri.
"Kami sampai sekarang masih melestarikan acara-acara yang sifatnya budaya kearifan lokal, seperti Laugi, Baruga, dan konten lainnya dengan berbahasa yang muda diterima kalangan komunitas," kata Karmila.
Dengan mempertahankan ciri khas Gamasi yang berbasis budaya lokal, edukasi dan menghibur, Karmila optimis, para pendengar akan tetap setia di frekuensi 105,9 FM.
Konten musik hiburan yang disajikan seperti, dangdut, melayu dan lagu-lagu daerah kata Karmila akan tetap digemari para sambalu.
"Semua radio itu punya konten yang berbeda, kami juga punya konten jualan yang tentunya berbeda. Jika kami misalnya kami merambah ke pop, lalu siapa lagi yang mau memunculkan lagu daerah, melayu dan dangdut. Jadi kami tetao akan bertahan dan eksis dengan khas kami," ujarnya.
Dengan gaya Gamasi yang khas, kata Karmila, generasi millenial pun perlahan melirik frekuensi 105,9 sebagai referensi dan hiburan.
"Tidak semua generasi milenial itu sukanya pop, generasi milenial kita saatbini juga sudah banyak melirik dangdut dan lagu Makassar sebagi hiburan menarik mereka. Jadi Gamasi dengan khekhasannya tetap diterima di semua kalangan," tutur Mila sapaan karibnya. (tribun-timu.com)
Laporan wartawan tribun-timur.com, Muslimin Emba
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
A