Belum Ada Putusan Resmi MK, Mahfud MD Ogah Pusingi Jatah Menteri Kabinet Presiden Terpilih 2019-2024
Mahfud MD angkat bicara soal jabatan menteri di kabinet yang akan disusun oleh pemerintahan presiden terpilih periode 2019-2024 ke depan.
TRIBUN-TIMUR.COM-Putusan hasil sengketa Pilpres 2019 akan dibacakan oleh hakim Mahkamah Konstitusi, Kamis (27/6/2019) besok.
Hasil yang akan dibacakan hakim Mahkamah Konstitusi tersebut akan menjadi keputusan bulat dan berkekuatan hukum perihal siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.
Jika gugatan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi, maka pasangan Joko Widodo-Maruf Amin akan ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden.

Namun jika gugatan tim Prabowo-Sandi diterima, maka ada kemungkinan lain lagi yang belum bisa diprediksi hasilnya.
Di sisi lain, pihak Jokowi yang telah ditetapkan oleh KPU sebagai pemenang Pilpres cenderung lebih santai menghadapi sidang sengketa di MK.
Koalisi yang mereka bangun bahkan sudah membicarakan mengenai posisi menteri yang akan mengisi susunan kabinet.
Meski belum ada putusan resmi dari MK, Mahfud MD angkat bicara soal jabatan menteri di kabinet yang akan disusun oleh pemerintahan presiden terpilih periode 2019-2024 ke depan.
Terkait susunan kabinet, nama Mahfud MD juga sering disebut akan mengisi posisi menteri.
Namun ketika ditanya mengenai kabar tersebut, Mahfud MD mengaku cuek.
Baca: Ancam Usir Bambang Widjojanto, Ini Profil Lengkap Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat
Ia bahkan tidak ingin ikut bicara soal kemungkinan posisi menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf ke depannya.
Menurutnya, posisi menteri adalah hak presiden.
Sehingga ia menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada presiden terpilih nantinya.
"Kalau di luar sih banyak (yang membicarakan potensi Mahfud MD menjadi menteri)," kata Mahfud MD saat diwawancarai oleh jurnalis senior, Abdul Kohar di acara Medcom.id, Selasa (25/6/2019).
"Tetapi saya tidak akan ikut bicara, rasanya kurang tepat, itu urusan presiden."
"Biar presiden nyaman, pilih sendiri, silahkan siapa saja," imbuhnya.