Anda Suka Makan Ikan Asin? Sebaiknya Hati-hati, karena Berpotensi Sebabkan Penyakit Ini? Kenapa Bisa
Tanpa mengingkari kelezatannya sebagai lauk favorit saat bersantap, terlalu sering mengonsumi ikan asin justru akan memicu timbulnya kanker nasofaring
Sebagai contoh, banyak daerah di Tiongkok memiliki kebiasaan memberikan ikan asin kepada anak-anak mereka sejak bayi sebagai makanan tambahan.
Sebuah penelitian menyimpulkan, orang dengan kebiasaan makan ikan laut yang diawetkan seperti ikan asin atau ikan asap mempunyai kecenderungan lebih besar mendapat penyakit ini.
Kandungan Nitrosamin
Substansi nitrosamin yang dijumpai pada ikan yang diawetkan, kalau diberikan terus-menerus pada tikus terbukti dapat mengakibatkan kelainan semacam kanker nasofaring.
Penelitian ini masih terus berjalan sambil melihat sebab sebab lain seperti rokok, infeksi telinga serta tenggorokan yang kronis.
Lalu asap yang berasal dari altar pemujaan di dalam rumah atau asap kayu bakar yang selalu terhirup.
Data lain menunjukkan, penyakit ini lebih banyak menyerang pria daripada wanita, sekitar 2 : 1.
“Ikan asin itu mengandung nitrosamin," jelas dr Budianto Komari SpTHT dari KSMF THT RS Kanker Dharmais, dalam acara penyuluhan Diagnosa & Penatalaksanaan Karsinoma Nasofaring di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
"Nitrosamin merupakan pencetus aktifnya virus Epstein-Barr, penyebab utama kanker nasofaring (kanker tenggorokan atau THT),” jelas dr Budianto.
Nitrosamin merupakan salah satu karsinogen (zat pemicu kanker).
Dalam proses pengasinan dan penjemurannya, sinar matahari bereaksi dengan nitrit (hasil perombakan protein) pada daging ikan, sehingga membentuk senyawa yang disebut nitrosamin.
Menurut penjelasan dr Budi, setelah diteliti oleh para pakar di Tiongkok pencetus utama kasus kanker nasofaring di kawasan itu adalah ikan asin.
Masih menurut dr Budi, virus Epstein-Barr sebenarnya banyak terdapat dimana-mana, bahkan di udara bebas.
Hanya saja tidak semua akan menjadi kanker, virus ini akan tetap “tidur” di nasofaring jika tidak dipicu faktor-faktor tertentu.
Variasi jenis makanan