Tolak Pembagunan Makassar New Port, Massa dan Polisi Saling Dorong di DPRD Sulsel
Ratusan pengunjukrasa terlibat aski saling dorong dengan puluhan aparat kepolisian di gedung DPRD Sulsel, Makassar
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ratusan pengunjukrasa terlibat aski saling dorong dengan puluhan aparat kepolisian di gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis (20/6/2019) siang.
Pengunjukrasa dari Koalisi Rakyat Nelayan (Koran) Makassar terlibat aksi saling dorong dengan polisi saat hendak meransek masuk ke ruang rapat paripurna.
Puluhan aparat kepolisian yang membentuk barikade pagar betis di punti masuk ruang paripurna pun menghalau.

Baca: Sidang Pembunuhan Aldama Mahasiswa ATKP Makassar Digelar Senin Depan
Baca: INFO LOWONGAN KERJA-KPPU Cari Pegawai Baru di 6 Kota Besar,Ada Makassar, Baca Persyaratannya di Sini
Baca: VIDEO: Penutupan 5 Panti Pijat di Jl Malengkeri Makassar
Aksi saling dorong pun tidak terhindarkan.
Terlebih saat petaka bendera pengunjukrasa diambil oleh personel kepolisian.
Pengunjukrasa yang tidak terima benderanya diambil, pun kian beringas dan berusaha merampas bendera tersebut.
Berselang beberapa menit terlibat aksi saling dorong, pengunjukrasa dan polisi sepakat menahan diri.
Dalam tuntutannya, pengunjukrasa yang tergabung dalam sejumlah kelompok organsiasi kemahasiswaan dan masyarakat nelayan itu, meminta agar pelaksanaan proyek pembangunan Makassar New Port dibatalkan.
Mereka dari Komite Pusat Gerekan Revolusi Demokratik (KP-GRD), Forum Komunikasi Nelayan Makassar, Koalisi Aktivis Makassar dan Gema LMP Sulsel.
Alasannya, penolakan itu lantaran keberadaan mega proyek di pesisir utara Kota Makassar tersebut dianggap merusak mata pencaharian nelayan.
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Subscribe YouTube Tribun Timur
Jangan Lupa Follow IG @tribuntimurdotcom