Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CITIZEN REPORT

Setelah Banjir, Lapar dan Lumpur Landa Konawe

Laporan Tim Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qur’an Cabang Makassar di lokasi bencana banjir yang landa Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara

Penulis: CitizenReporter | Editor: Jumadi Mappanganro
Dokumen PPPA Daarul Qur'an
Tim Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qur’an Cabang Makassar mengunjungi lokasi bencana banjir yang menimpa Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (18/6/2019). 

Chandra Ramis
Koordinator Program PPPA Makassar
Melaporkan dari Konawe

Tim Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qur’an Cabang Makassar mengunjungi lokasi bencana banjir yang menimpa Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Pada kunjungan ini, kami bertemu Pak Amrin (53), kepala keluarga yang mengungsi bersama istri, 3 anak, dan 7 cucunya. Rumahnya di Desa Wanggudu, Kecamatan Asera, Konawe telah ambruk terseret banjir.

Pun hanya sekitar seperempat dari harta bendanya yang bisa diselamatkan.

“Belum selesai beres-beres rumah bagian depan udah ambruk. Ini saya punya istri udah gelisah soalnya tembok depan udah roboh. Saya langsung keluar dan hampir kejatuhan tiang. Kondisi air sudah sekitar 2 meter,” terang Pak Amrin menceritakan detail tragedi banjir yang menyeret rumahnya hingga ambruk.

Banjir bandang dengan arus yang kuat menyeret seluruh rumahnya. Seluruh anggota keluarganya sibuk berlarian menyelamatkan dir bersama para warga.

OPINI - Janganko Kasih Nyala Blish-nya “Antara Teori Lama dan Praktik Baru”

Beberapa warga yang belum sempat menyelamatkan diri harus dievakuasi dengan menggunakan sampan.

“Ya begitu, pas habis kita lari menyelamatkan diri, rumah kami semuanya hanyut. Makanya saya bingung, dan cuman bisa menunggu rumah baru,” jawab Pak Amrin sembari melihat puing-puing bangunan yang berserkan bersama lumpur basah.

Laki-laki paruh baya yang sehari-harinya bergantung dari upah hasil menjadi buruh tukang kayu hanya bisa berpasrah dengan harapan besarnya untuk memiliki rumah baru lagi.

Juga berharap agar bisa kembali beraktivitas untuk memulihkan kembali seluruh kebutuhan hidup keluarga besarnya.

Sementara itu Ibu Nurlia (53), rumah barunya pasca-musibah kebakaran terseret banjir bandang. Sejak 2 Juni 2019, kini hanya tersisa pakaian yang melekat di tubuhnya. Seluruh harta bendanya ikut ludes bersama rumah barunya.

Kini dirinya masih tinggal di posko pengungsian bersama ketiga anaknya saat ditemui Tim Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qur’an Cabang Makassar pada Selasa (18/6) lalu.

Denden (15) salah satu anak Ibu Nurlia memiliki kebutuhan khusus. Denden mengalami kelainan mental dan sering kambuh dalam kondisi tertentu.

Laga Persebaya vs Madura United Terpaksa Dihentikan,Kronologi Bonek Protes & Rusak Fasilitas Stadion

Jika sedang kambuh, Denden sering hilang kesadaran hinggga mengamuk dan berontak tidak terkendali.

Hal ini membuat Ibu Nurlia terpaksa memasung Denden ketika sakitnya kambuh agar tidak membahayakan orang lain dan menimbulkan kerusakan. Pasung baru dilepas ketika kondisi Denden kembali sadar.

Kondisi ini membuat Ibu Nurlia tidak nyaman jika harus bertahan lama untuk tinggal di posko pengungsian yang bercampur dengan warga lain. Dirinya khawatir ketika penyakit anaknya kambuh dan menyerang pengungsi lain.

Pak Amrin dan Bu Nurlia adalah sedikit kisah di antara 317 warga korban banjir bandang Konawe yang dirawati Posko Siaga Bencana PPPA Daarul Qur'an.

Silakan berdonasi untuk program Siaga Bencana (SIGAB) Daarul Qur'an lewat link Bantu Korban Banjir Bandang Konawe Melalui Sedekah Online 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved