Hanya Ada di Soppeng, Lihat Langsung Ratusan Kelelawar di Siang Hari, Konon Sudah Ratusan Tahun
di tempat yang merupakan salah satu objek wisata sulsel ini akan tampak ratusan kalong tidur terbalik di ranting pohon asam
Penulis: Ina Maharani | Editor: Ina Maharani
Satu persatu, mereka beterbangan keluar sarang untuk mencari makan. Suara cuitan menggema. Langit dipenuhi kalong.
Saat mulai gelap, ratusan kalong itu pun terbang keluar sarang. Langit Soppeng berhias kalong.
Pemandangan ini hanya bisa didapati di Kota Watansoppeng.
Kisah Asal Mula Kalong
ADA sebuah cerita kepercayaan masyarakat Soppeng tentang kalong yang memenuhi jantung kotanya tersebut.
Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak, dalam suatu kesempatan pernah menjelaskan, kalong ini udah ada dari raja Soppeng pertama, Raja Latemmamala, ratusan tahun lalu.

Konon, kalong-kalong sudah memenuhi area kota, sejak sebelum ada kerajaan.
Saat Raja Latemmamala mulai memerintah, keluarlah perjanjian antara raja dan kalong.
Dalam perjanjian tersebut, para kalong tidak boleh mengambil buah-buahan di sekitar atau milik rakyat. Kedua, para kalong boleh berdiam di kota, tetapi hanya di pohon asam.
Terakhir, raja meminta, jika akan ada bencana, musibah, atau sesuatu yang menuntut rakyat untuk bersiap-siap, mereka diharapkan segera memberi tahu rakyat melalui tanda-tanda alam yang mereka isyaratkan.
Perjanjian terakhir ini kerap diwujudkan dengan perilaku kalong yang menghilang minimal 24 jam dari pohonnya.
Jadi, jika kalong tersebut tidak kembali ke pohonnya selama 1 x 24 jam, masyarakat harus siap siaga.
Taman Kalong
TAMAN kalong Soppeng, yang tepat berada di tengah lingkaran pohon asam tempat kalong bermukim, kini menjadi tempat bermain anak-anak pada sore hari.
Taman ini diresmikan di era Bupati Soppeng Kaswadi Razak, Desember 2018 lalu.
Di tengah-tengah taman kalong ini terdapat air mancur menari, yang dinyalakans etiap sore hari.