Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

5 Fakta Jelang Lokalisasi Sunan Kuning Ditutup, Curhat PSK 15 Tamu/Malam & Penghasilan 7 Juta

Fakta Jelang Lokalisasi Sunan Kuning Ditutup, Curhat PSK Hingga Penghasilan Bersih 7 Juta Per Bulan

Editor: Mansur AM
AFP PHOTO/JUNI KRISWANTO
Ilustrasi PSK (pekerja seks komersial) 

Fakta Jelang Lokalisasi Sunan Kuning Ditutup, Curhat PSK Hingga Penghasilan Bersih 7 Juta Per Bulan

TRIBUN-TIMUR.COM - Bisnis lendir di Lokalisasi Sunan Kuning, Semarang, Jawa Tengah, sudah sangat meresahkan.

Sehingga pemda setempat akan menutup Lokalisasi Sunan Kuning atas desakan warga.

Lalu bagaimana nasib pekerja seks komersial dan lingkaran ekonominya saat penutupan dilakukan Agustus 2019 ini?

Baca: Pura-pura Minta Tolong, YA Perkosa Gadis 15 Tahun di Dapur Saat Istri Tidur Ini Kemudian Terjadi

Baca: Kronologi Viral Pasutri Bersetubuh Ditonton Anak-anak Tarif Rp 5 Ribu, Bisa Bayar Rokok & Mie Instan

Baca: Link Live Streaming MNCTV Becamex vs PSM Makassar: Duel Lini Tengah Wiljan Pluim vs Le Tan Tai

Pemerintah Kota Semarang berencana untuk menutup Lokalisasi Sunan Kuning mulai Agustus 2019.

Berikut fakta-fakta menjelang penutupan Lokalisasi Sunan Kuning yang cukup terkenal di Semarang itu seperti dirangkum tribun-timur.com:

1. PSK dan Pemilik Wisma Keberatan

Rencana ini memeroleh penolakan dari para Pekerja Seks Komersial (PSK) dan para pemilik wisma di kawasan tersebut.

Mereka berpendapat bahwa penutupan lokalisasi justru akan menimbulkan masalah baru.

Ilustrasi PSK
Ilustrasi PSK (MYNEWSHUB.CC)

Di antara yang menolak itu, salah satunya adalah Eni (30), seorang PSK asal Wonogiri.

Ia menegaskan bahwa penutupan itu akan melahirkan masalah baru lantaran para PSK tak punya pekerjaan lainnya untuk memenuhi biaya kebutuhan hidup.

Baca: Pura-pura Minta Tolong, YA Perkosa Gadis 15 Tahun di Dapur Saat Istri Tidur Ini Kemudian Terjadi

2. Bisa Dapat 7 Juta per Bulan dan 6 Hingga 15 Tamu Semalam

Sementara di lokalisasi ini, Eni mendapatkan penghasilan yang lumayan besar. Jika ramai, sebulan ia bisa mengantongi uang hingga Rp 7 juta.

Diakui Eni, ia sebenarnya ingin meninggalkan pekerjaan tersebut, namun himpitan ekonomi yang membuatnya terjun ke dunia prostitusi.

Untuk mencari pekerjaan lain pun dia merasa kesulitan lantaran hanya berpendidikan sekolah dasar saja.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved