OPINI
OPINI - Solusi Mahalnya Harga Tiket Pesawat
Ternyata harga tiket pesawat ke luar negeri justru lebih murah. Ini bisa dicoba dengan menggunakan aplikasi Online Travel Agency (OTA).
Kondisi ideal yang mesti dilakukan adalah melindungi produsen lokal pada saat yang sama mendorong mereka untuk kompetitif dan inovatif.
Hipotesa yang paling masuk akal dari fenomena kenaikan harga tiket pesawat adalah kemungkinan adanya ‘main mata’ maskapai dalam penentuan harga.
Dalam bahasa ekonomi dikenal dengan kartel harga. Ini mudah dilakukan. Mengingat pasar untuk industri penerbangan terkategori pasar oligopoli.
Pasar oligopoli ditandai dengan sedikit pedagang di pasar, jenis barang sedikit seragam dan harga dominan ditentukan oleh produsen.
Baca: Komunitas Musiko, Ngamen Demi Kumpulkan Dana untuk Korban Bencana Banjir di Konawe
Baca: IPMAPI Siapkan Wadah Bantuan Pengurusan untuk Warga Pinrang Mau Kuliah di Jogja
Dengan struktur pasar seperti ini mudah saja pedagang untuk kongkalikong menentukan harga.
Harga terbentuk karena kesepakatan pedagang bukan karena mekanisme pasar: permintaan konsumen dan penawaran produsen.
Permintaan konsumen yang meningkat dimanfaatkan betul oleh produsen untuk menaikkan harga. Sedikitnya produsen tentu membuat posisi lebih kuat dibanding konsumen.
Lemahnya posisi konsumen membuat mereka tidak bisa berbuat banyak. Konsumen bisa apa?
Mencermati fakta ini maka tentu diharapkan kepada pemerintah dalam hal ini Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk melakukan investigasi akan hal ini.
Untuk membuktikan apakah benar ada kartel harga yang menyebabkan mahalnya harga tiket. (*)
Catatan: tulisan ini telah terbit di Tribun Timur edisi cetak, Sabtu (15/06/2019)