Ditetapkan Tersangka, Ini Rekam Jejak Habil Marati di Sepak Bola, Gaji Dokter Timnas Tak Dibayar
Ditetapkan Tersangka, Ini Rekam Jejak Habil Marati di Sepak Bola, Gaji Dokter Timnas Tak Dibayar

Ditetapkan Tersangka, Ini Rekam Jejak Habil Marati di Sepak Bola, Gaji Dokter Timnas Tak Dibayar
TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Manajer Timnas Indonesia, Habil Marati ditetapkan sebagai tersangka perencanaan pembunuhan empat tokoh nasional.
Keempat tokoh tersebut adalah Menko Polhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.
Keterlibatan Habil Marati dalam kasus perencanaan pembunuhan empat tokoh nasional diungkap oleh pihak kepolisian.
Pada sesi konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (11/6/2019), polisi membeberkan fakta-fakta soal kasus rencana pembunuhan empat tokoh nasional.
Baca: Di Hadapan 74 CPNS Baru, Bupati Luwu Utara: Ada Tipe PNS Haram
Baca: 10 Potret Cantiknya Iin Ariska, Polwan dengan Uang Panaik Rp 300 Juta, 1 Ton Beras & 1 Ekor Kuda

Dituturkan pihak kepolisian, Habil Marati berperan dalam kasus kepemilikan senjata api dengan motif pemufakatan jahat untuk melakukan rencana pembunuhan.
Selain itu, Habil juga diketahui memberikan sejumlah uang yang kemudian dibelikan senjata untuk mengeksekusi keempat tokoh tersebut.
"Tersangka kedelapan yang kami amankan adalah saudara HM (Habil Marati)," ucap Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indradi seperti dikutip BolaSport.com dari Tribun Medan.
Baca: Pacu Ekspor Asal Jatim, Kementan Buka Akses Pasar dan Tumbuhkan Eksportir Baru
Baca: Ramalan Zodiak, Kamis 13 Juni 2019, Libra Tekanan di Kantor Memuncak, Pisces Hari yang Progresif
"Jadi uang yang diterima tersangka KZ berasal dari HM. Maksud tujuan untuk pembelian senjata api, juga memberikan uang Rp60 juta langsung kepada HK untuk biaya operasional dan juga pembelian senjata api," katanya menambahkan.
Habil pun diamankan oleh pihak kepolisian pada 29 Mei 2019 di rumahnya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Sebelum tertangkap, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut pernah menjadi manajer timnas Indonesia pada ajang Piala AFF 2012.
Diangkat menjadi manajer sejak Agustus 2012, Habil dicopot pada 5 Desember 2012.
Saat itu, langkah Irfan Bachdim dkk terhenti di penyisihan Grup B.
Baca: Peduli Sesama, Itammase Bantu Korban Banjir di Lilirilau Soppeng
Baca: Tiba di Lanud Sultan Hasanuddin, Ini Jenderal yang Sambut Jenazah George Toisutta
Baca: Legislator Terpilih DPRD Sulsel Bakal Gunakan Pakaian Merk Terkenal, Segini Anggarannya
Indonesia harus puas berada di peringkat ketiga dengan 4 poin usai menahan imbang Laos 2-2, menang 1-0 atas Singapura, dan kalah 0-2 dari Malaysia.