Sengketa Pilpres di MK
Sidang Perdana Sengketa Pilpres 2019 Bergulir Jumat 14 Juni, Ini Profil 9 Hakim MK Akan Jadi Penentu
Profil Lengkap Sembilan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Yang Akan Menangani Sengketa Pilpres 2019
Profil Lengkap Sembilan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Yang Akan Menangani Sengketa Pilpres 2019. Anwar Usman, Aswanto Arief Hidayat, Wahiduddin Adams, I Dewa Gede Palguna, Suhartoyo, Manahan M.P Sitompul, Saldo Isra, dan Enny Nurbaningsih.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2019 dijadwalkan berlangsung pada Jumat 14 Juni 2019.
Diketahui bersama ada sembilan hakim yang akan menangani perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2019.
Kesembilan hakim tersebut adalah Anwar Usman, Aswanto Arief Hidayat, Wahiduddin Adams, I Dewa Gede Palguna, Suhartoyo, Manahan M.P Sitompul, Saldo Isra, dan Enny Nurbaningsih.
Anwar Usman yang juga Ketua MK menegaskan independensi MK menjelang dimulainya sidang sengketa Pilpres 2019.
Baca: Kubu Jokowi Patut Waspada! Lewat Bukti Baru Ini Pengacara 02 Prabowo Yakin Diskualifikasi 01 di MK
Baca: Hasil Lengkap Kualifikasi Piala Eropa 2020, Polandia Pesta Gol di Gawang Israel, Spanyol Tanpa Cacat
Baca: Penumpang Bakalan Tak Bisa Lagi Nikmati Diskon Ojek Online, Kemenhub Segera Keluarkan Aturannya
"Kami hanya tunduk pada konstitusi dan hanya takut pada Allah SWT. Mohon dicatat," katanya saat halalbihalal dengan keluarga besar MK di Gedung MK Jakarta Pusat, Senin (10/6/2019).
Ia menegaskan, siapa pun yang hendak mengintervensi dirinya dan para hakim tidak akan ada artinya.
"Siapapun yang mau intervensi, ya mungkin ada yang dengan berbagai cara ya. Baik moril dan sebagainya itu tidak akan ada artinya bagi kami. Kami tetap istiqomah," kata Anwar.
Berikut profil sembilan hakim MK yang akan menangani sengketa Pilpres 2019, dirangkum Tribunnews.com dari situs resmi MK.
1. Anwar Usman

Anwar Usman menjadi Ketua MK untuk periode 2 April 2018 hingga 2 Oktober 2020.
Pria kelahiran Bima, 31 Desember 1956 itu mengawali karier sebagai guru honorer pada 1975.
Setelah sukses meraih gelar Sarjana Hukum pada 1984, alumni Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta itu mencoba ikut tes menjadi calon hakim.
Keberuntungan pun berpihak padanya ketika ia lulus dan diangkat menjadi calon Hakim Pengadilan Negeri Bogor pada 1985.
Selain itu, Anwar Usman juga pernah menduduki jabatan di Mahkamah Agung (MA),yaitu sebagai Asisten Hakim Agung mulai dari 1997 – 2003.